Pengendalian Level pada sistem deaerator penting untuk dijaga guna meminimalkan penyebab korosi pada sistem boiler. Pada PLTU Pertamina RU II Dumai, deaerator menggunakan kendali PI dengan nilai tetap Kp 300, dan Ki 1,5, kendali PI masih memiliki error steadystate dan kendali PI masih mengalami error yang menyebabkan turunnya level deaerator dibawah 50% disebabkan gangguan internal dan eksternal serta rise time yang lama hingga 4 jam untuk mencapai keadaan steady, dalam wawancara pada PT Pertamina RU II Dumai normalnya hanya sebesar 30-60 menit. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan kendali MRAC-PD dengan metode MIT Rule untuk mengendalikan karakteristik non linear pada level deaerator, dan memperbaiki performansi rise time, error steady state, serta settling time. dengan data yang diperoleh melalui PT. Pertamina RU II Dumai. Pemodelan deaerator menggunakan persamaan pendekatan kesetimbangan massa. Dengan koefisien gamma -50, Kp 0,04, dan Kd 50 yang didapatkan melalui metode heuristic mendapatkan hasil kendali MRAC-PD tanpa gangguan dengan rise time 33,39672 detik, settling time kriteria error 2% selama 53,1145893 detik, serta rentang error dari setpoint sebesar 0,000029428 meter, hal ini menunjukkan hasil yang baik dibandingkan menggunakan kendali PI. Dalam uji gangguan, kendali MRAC-PD dapat kembali ke dalam keadaan steady lebih cepat di bandingkan kendali PI.Keywords - Control, Deaerator, Level, MRAC, PD