Wijaya, Dirga
Universitas Kristen Krida Wacana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Lightweight Concrete Making with Rubber Crumb Wijaya, Dirga; Widjaja, Darma
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 3 No. 12 Oktober-Desember 2014
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara eksperimental pembuatan beton ringan dengan menggunakan limbah karet yang berukuran kurang dari 3 mm atau disebut crumb rubber dan agregat ringan berupa lempung bekah yang diperoleh dari pecahan genteng. Pecahan genteng yang termasuk dalam kategori lempung bekah digunakan sebagai pengganti agregat kasar sebagian atau seluruhnya dengan variasi kadar 25%, 50%, 75%, dan 100%. Crumb rubber digunakan sebagai pengganti pasir secara keseluruhan. Faktor air semen divariasikan pada nilai 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7. Benda uji yang dibuat adalah benda uji silinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Pengujian tekan ketika umur benda uji mencapai 28 hari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa beton ringan struktural dapat dibuat dengan menggunakan crumb rubber dan lempung bekah pada faktor air semen 0,2 dengan kadar penggantian agregat kasar dengan agregat ringan tidak melebihi 75%. Selain itu, penggunaan crumb rubber memberi pengaruh pada peningkatan workability, penurunan berat jenis, dan penurunan kuat tekan. Penggunaan bahan limbah pada campuran beton sangat berguna untuk mengurangi limbah yang tidak terpakai dan terus terakumulasi dengan jalan yang bermanfaat. Kata Kunci: beton ringan, struktural, crumb rubber, genteng. Abstract This research focused on using waste rubber which size is less than three milimeters called crumb rubber to replace fine aggregate in concrete mixes. The purpose of this research was to investigate the development of lightweight concrete using crumb rubber as fine aggregate and expanded clay as lightweight aggregate with experimental approach. Expanded clay was used to partially replace or fully replace coarse aggregate. The percentage of replacement were 25%, 50%, 75%, and 100% of the mass of coarse aggregate used in concrete mixes while crumb rubber was used to replace the whole fine aggregate. The variations of water cement ratio were 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; and 0,7 in concrete mixes. The samples were cylinders with 150 mm in diameter and 300 mm in height. All samples were made and cured for 28 days and then tested to determine the compressive strength for each sample. The results showed that structural lighweight concrete could only be made with water cement ratio 0,2 and the maximum replacement of coarse aggregate was 75%. The use of crumb rubber in concrete mixes additionally increased the workability, decreased the unit weight and the compressive strength. The use of waste materials in concrete mixes was a good way to properly dispose waste materials that were continously accumulating. Keywords: lighweight concrete, structural, crumb rubber, expanded clay.
The Effect of Anti-Strippin Additive Agent to the Asphalt Mixture Christopper, Yohanes; Pranoto, Boediman Bryan; Wijaya, Dirga; Zebua, Tidani Aluhnia; Makmur, Amelia
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 05 no. 18 April - Juni 2016
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak Keberadaan air dalam campuran aspal akan membuat ikatan aspal terhadap agregat melemah kemudian menjadi terlepas. Akibat dari adanya genangan air tersebut banyak terjadi kerusakan, seperti perubahan bentuk lapisan permukaan yang berlubang, bergelombang, dan terjadi retak-retak yang mengakibatkan pelayanan kinerja jalan menjadi menurun. Untuk itu, dibutuhkan modifikasi pada campuran aspal agar perencanaan campuran aspal tersebut tahan terhadap genangan air. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan benda uji sebanyak empat buah untuk setiap campuran kadar anti stripping agent dari 0%, 10%, 30% dan 50% sehingga total benda uji sebanyak 16 buah dengan berat total agregat 1200 gram dan kadar aspal 5,5% dari berat total agregat dengan aspal keras penetrasi 60/70. Dari hasil pengujian Marshall didapatkan untuk kadar anti stripping agent 10 % dari berat aspal terjadi penurunan 20,8% nilai stability, untuk kadar anti stripping agent 30 % dari berat aspal terjadi penurunan 11,4% nilai stability, dan untuk kadar anti stripping agent 50 % dari berat aspal terjadi penurunan 13,0% nilai stability. Kadar penambahan anti-stripping yang optimum untuk campuran aspal pada penelitian ini adalah 33,24% dari berat aspal yang digunakan sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan anti stripping agent tidak mampu mencegah penurunan nilai stability akibat perendaman, tetapi dapat menurunkan persentase penurunannya. Kata Kunci: campuran aspal, aditif, anti stripping agent  Abstract The presence of water in asphalt results in deteriorations of asphalt bond. Puddles cause many damages such as perforated, corrugated, and cracked surface resulting in poor road service conditions. A modification to the asphalt mixture is therefore required to produce water resistent mixture. Four mixture samples were experimented for each level of anti-stripping agent: 10%, 30%, and 50% with the total specimen of 16 units, a total aggregate weight of 1200 grams, a bitument content of 5.5% of the total aggregate with the 60/70 hard bitument penetration. The Marshall test result showed for the 10% anti-stipping agent, the stability value decreased by 20,8%, for the 30% by 11,4%, and for the 50% by 13,0%. The optimum value of anti-stripping addition in this experiment was 33,24% of the total asphalt used. It can be concluded that the addition of anti-stripping agent does not prevent the stability rate due to the submersion, but it decreases the reduction percentage.Keywords: asphalt mixtures, additive, anti stripping agentÂÂ