p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JFARM (Jurnal Farmasi)
Samsul Hadi
Unversitas Lambung Mangkurat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potensi Aegiceras corniculatum (L.) Blanco sebagai inhibitor enzim HMGCoA reductase Noor Annisa Rizkiyah; Elvina Astria Agutin; Samsul Hadi
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i2.678

Abstract

Peningkatan kadar kolesterol adalah risiko utama faktor penyakit arteri koroner. Penyakit ini merupakan masalah besar di negara-negara maju dan saat ini mempengaruhi 13 hingga 14 juta orang. Tanaman yang berpotensi dikembangkan  adalah Aegiceras corniculatum. Penelitian ini menggunaan metode docking. Software doking yang dipergunakan adalah Autodok4 pada mode rigid docking. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah senyawa yang terkandung dalam A. corniculatum yaitu Epigallocatechin, Gallocatechin, Epicatechin-3-Ogallate, Epicatechin, Quercetin ,Kaempferol, Isorhamnetin dan  Embelin. Visualisasi menggunakan Discovery studio. Analisis data menggunakan energi Gibbs dan adanya ikatan Hidrogen. Hasil skor docking Epicatechin-3-Ogallate dengan energi Gibbs -6.191 kcal/mol, terbuntuk ikatan hidrogen dengan GLY860, GLU 559 dan  ARG568. Isorhamnetin memiliki energi Gibbs -5.657 dan terbentuk ikatan hidrogen dengan residu HIS752, ASN 755 dan Glu 559. Quercetin memiliki energi GIBS -5.547 ketika berikata dengan enzim dan membentuk ikatan hidrogen dengan HIS752 dan GLU 559. Epicatechin membentuk ikatan hidrogen dengan GLU 559 dan ARG 568 sehingga diperoleh energi Gibbs sebesar -5.473. Berdasarkan penelitian yang dilakukan senyawa yang dari Aegiceras corniculatum yang berpotensi menghambat kerja enzim HGM CoA Reductase adalah Epicatechin-3-Ogallate.
Pakis Kinca (Nephrolepis Cordifolia (L) C. Presl) Sebagai Inhibitor Nitric Oxide Synthase Elvina Astria Agustin; Noor Annisa Rizkiyah; Samsul Hadi
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i2.679

Abstract

Nitric oxide (NO) adalah molekul kecil, dan dihasilkan dari asam amino L-arginine (L-Arg) oleh tiga enzim nitric oxide synthase (NOS). Kadar kecil NO didalam darah dikaitkan dengan hipertensi, impotensi, aterosklerosis, dan penyakit kardiovaskular, sedangkan kelebihan NO menyebabkan peradangan, artritis reumatoid, penyakit radang usus, diabetes tipe imun, stroke, kanker, trombosis, dan infeksi. Metode penelitian ini megggunakan metode docking dengan software Autodock vina model rigid docking. Sennyawa yang digunakan berasal dari Nephrolepis Cordifolia. Visulisasi data hasil doking menggunakan Dicovery studio. Analisis data menggunkaan kombinasi energi Gibbs dan terjadinyaikatan hirogen. Hasil diperoleh skor doking dari senyawa Nephrolepis cordifolia terhadap enzim Nitric Oxide Synthase. Energi gibs terendah diperoleh oleh senyawa β-sitosterol yaitu -9.4270 kcal/mole. Dan ikatan yang terbentuk adalah ikatan Hidrofob. Senyawa fern-9(11)-ene dan β-ionone adalah hidrofob. Oleanolic acid mampu membentuk ikatan hidrogen dengan residu Arg199 dan Met 120. Benzyl butyl phthalate membentuk ikatan hidrogen dengan CYS200 dan TRP372. Ligand native (omega-imidazolyl-decanoic acid) mampu membentuk ikatan hidrogen dengan Arg199 dan TYR 489.Kesimpulan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor nitric oxide synthaseadalah Oleanolic acid dan Benzyl butyl phthalate.
Pengujian Pakis Kinca (Nephrolepis Cordifolia (L) C. Presl) Sebagai Inhibitor enzyim sitokrom sub time 2E1 Dengan Metode Doking Rizka Aulia Rahmadani; Elvina Astria Agustin; Samsul Hadi
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i2.680

Abstract

CYP450  adalah enzim  yang terlibat dalam monooksigenasi beragam senyawa asing dan endogen. Dari 57 enzim manusia, mungkin sepertiga bertanggung jawab metabolisme xenobiotik, termasuk obat-obatan. Penelitian ini menggunakan metode docking untuk melihat potensi senyawa yang terkandung dari Nephrolepis Cordifolia sebagai inhibitor CYP2E1. Doking yang dilakukan menggunkan senyawa yang terkandung dari  Nephrolepis Cordifolia. Metode yang digunakan dalam docking adalah rigid docking menggunakan software autodock4. Analisis data yang digunakan adalah adanya ikatan hidrogen dan enrgy Gibbs. Hasil dari penelitian ini yaitu energi terendah adalah β-sitosterol dengan energi Gibbs -8.233 kcal/mol. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan hidrofob. benzyl butyl phthalate, β-ionone, oleanolic acid terjadiny ikatan hidrofob. Myristic acid membentuk ikatan hidrogen dengan HIS 109. Eugenol membentuk ikatan hidrogen dengan THR303. Kesimpulan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor CYP2E1 adalah Myristic acid dan Eugenol.
Processing Of Liquid Waste From Dyeing Woven Yarns Using Activated Charcoal Rizka Aulia Ramadani; Nazwa Rahmadina; Samsul Hadi
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i2.681

Abstract

Textile liquid waste containing various chemicals and pollutants is a serious problem because it is difficult to achieve waste water quality standards in accordance with Minister of Health Regulation No. 416/1990. This research uses a literature review method to analyze various studies related to the use of activated charcoal in treating industrial liquid waste. Activated charcoal, with a carbon composition of 85-95%, is known to have high adsorption capabilities thanks to its porosity which can reach hundreds to thousands of square meters per gram. The process of making activated charcoal involves carbonization and activation of carbon materials at high temperatures. The method used was a review of articles between 2015 and 2023. The research results showed that activated charcoal was effective in reducing Chemical Oxygen Demand (COD) by up to 98.74%, which indicates a significant reduction in pollutant content. The adsorption process, which is an exothermic reaction, occurs more efficiently at low temperatures and increases with the length of contact time between activated charcoal and liquid waste. Conclusion: Textile industry liquid waste and variations in activated charcoal dosage and shaking time provide concrete data on the efficiency of activated charcoal in dealing with water pollution, offering a sustainable solution for industrial liquid waste management.
Use Of Natural Dyes From Plants In Coloring Woven Yarns Nazwa Rahmadina; Rizka Aulia Ramadani; Samsul Hadi
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i2.682

Abstract

The use of natural dyes as an environmentally friendly alternative to reduce the use of synthetic dyes which have a negative impact on the environment. Natural dyes can be obtained from various natural sources such as plants, animal waste, and minerals, with plants being the most common source. Plant pigments such as anthocyanins, tannins, flavonoids, and chlorophyll provide a variety of colors that can be used for coloring. The natural dyeing process involves four stages: making the dye solution, fabric preparation, dyeing, and fixation. Testing the quality of natural dyes includes color visualization tests, color aging, color differences and fastness to washing. The methodology for writing this article is a literature study, reviewing various related research from 2013 to 2023. The results show that several plants such as Tarum, Coconut, Secang, Noni, Turmeric, and Shallots can produce colors such as dark blue, brownish cream, red , yellow, and brownish orange on fabric. In conclusion, natural dyes not only support environmental sustainability but also offer a safe and low-cost coloring alternative, although there are challenges in the manufacturing and application process of these natural dyes.