Penggunaan obat bahan alam sudah banyak digunakan secara empiris oleh masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan eksplorasi mengenai potensi bahan alam yang dapat dijadikan alternatif pengobatan diabetes melitus. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder ekstrak daun harendong bulu (Clidemia hirta) mempunyai aktivitas antidiabetes yang optimal terhadap mencit (Mus musculus) dengan metode tes toleransi glukosa oral (TTGO). Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik Laboratorium. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Suspensi Na.CMC), kontrol positif (Metformin) dan kelompok ekstrak dengan variasi dosis yaitu 0,013 mg/kgBB, 0,26 mg/kgBB, 0,39mg/kgBB. Penelitian ini menggunakan metode tes toleransi glukosa oral dan analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa ektrak etanol daun harendong bulu (Clidemia hirta) dengan dosis 0,39 mg/kgBB secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibanding kontrol negatif (p<0,05) dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan kontrol positif metformin (p>0,05).Perlu dilakukan isolasi senyawa aktif dari daun Harendong Bulu (Clidemia hirta) yang berpotensi untuk antidiabetes dan perlu dilakukan uji toksisitas akibat pemberian ekstrak daun Harendong Bulu (Clidemia hirta).