Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMIKIRAN KONSEP KURIKULUM DUA TOKOH NEGARA YANG BERBEDA (PALESTINA DAN INDONESIA) Muhamad Bayu Safii; Mukh Nursikin
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21013

Abstract

Pendidikan Islam memuat materi nilai nilai religius yang mendasari kehidupan manusia. Materi yang terkandung harus relevan dengan realita yang terjadi kepada peserta didik. Melihat kondisi di era digital pendidikan Islam jika tidak mengikuti perkembangan zaman maka nilai-nilai islam akan sulit diterima oleh peserta didik. Kurikulum memiliki peran sebagai wadah materi nilai- nilai yang luhur yang seharusnya dapat berevolusi menjadi bahan belajar peserta didik yang realistis dan dinamis. Permasalahan siswa di era digitalisasi perlu mendapat perhatian terutama permasalahan pembelajaran Pendidikan Islam, karena ilmu-ilmu yang lain mulai beradaptasi dengan pesat menyatu dengan arah modernisasi. Intisari pemikiran para tokoh beberapa negara perlu menjadi referensi dalam acuan membuat sebuah kurikulum yang berbasis kenyataan permasalahan siswa dan sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan di era digital. Kurikulum merdeka di desain untuk masa milenial sekarang ini, akan tetapi nilai nilai Islam perlu pembatasan dalam belajar yang merdeka. Pembatasan nilai nilai Islam dalam merdeka belajar tentunya didasarkan oleh para pemikir Pendidikan Islam dan sumber ajaran Agama Islam, sehingga merdeka belajar tidak mengabaikaan nilai nilai Islam yang memiliki kemerdekaan tetapi juga memiliki aturan yang harus ditaati. Perbandingan dua tokoh ini bertujuan untuk mengambil intisari Pendidikan Islam yang positif untuk dimasukkan ke dalam suatu kurikulum