<![CDATA[Kurikulum 2013 mengamanatkan penilaian berbasis kompetensi, menggantikan penilaian tes konvensional dengan penilaian otentik yang menganalisis pengetahuan, sikap, dan kemampuan. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mencari sumber dan mengkonstruksinya dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan penelitian yang sudah ada. Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk mengumpulkan data kemajuan pendidikan siswa mengenai proses pembelajaran dan prestasi akademik. Metode pengumpulan data ini menilai kemajuan akademik siswa dengan mengukur pencapaian kriteria kemahiran mereka, yang mencakup kemampuan dasar yang ditentukan dalam Kurikulum 2013 dan kompetensi penting yang harus dipenuhi. Penilaian kecakapan dasar menggunakan indikator pencapaian kemahiran yang mencakup satu atau lebih bidang. Berdasarkan hasil penelitian, tanda-tanda tersebut dapat digunakan untuk memilih metode penilaian yang sesuai, seperti tes tertulis, observasi, penilaian praktik, dan tugas individu atau kelompok. Selama evaluasi kelas, tujuh prosedur khusus dapat digunakan: penilaian ujian tertulis/lisan, penilaian kinerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, pemanfaatan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian tertulis/verbal menggunakan tes, sedangkan enam prosedur evaluasi lainnya (non tes) menggunakan lembar observasi dan angket. Instrumen kontes dapat mencakup daftar periksa, skala, atau catatan observasi. Pada kesempatan kali ini kita akan fokus pada evaluasi kompetisi yang meliputi (1) proses pembuatan alat nontes, (2) macam-macam alat nontes, dan (3) penilaian kualitas alat nontes yang dihasilkan. alat non-tes.]]>
