<![CDATA[ABSTRAK Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Tuhemberua khususnya di kelas VIII-1, diketahui bahwa dalam pembelajaran guru belum menerapkan model pembelajaran active learning dan hasil belajar siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran active learning, dan (2) untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran active learning di SMP Negeri 2 Tuhemberua tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), instrumen yang digunakan berupa lembar observasi guru, siswa, dan tes hasil belajar. Berdasarkan penelitian di lapangan maka ditemukan bahwa (1) Rata-rata hasil observasi untuk responden guru pada pelaksanaan siklus pertama dan kedua yaitu 71,58% dan 92,59%. (2) Berdasarkan hasil pengamatan untuk siswa pada siklus pertama dan kedua rata-rata sebesar 66,89% dan 83,86%. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama yaitu 65,39, sedangkan pada siklus kedua meningkat menjadi 79,11. Sedangkan persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus pertama 63,63% dan pelaksanaan penelitian siklus kedua maka peneliti memperoleh persentase ketuntasan menjadi 86,36%. Dengan demikian maka peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran active learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Tuhemberua, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Kata Kunci : Model Pembelajaran Active Learning, Hasil Belajar Siswa.]]>
