Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI INSTALASI DIGESTER BIOGAS UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN ENERGI RUMAH TANGGA DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN Aswar Annas; Moh. Ahsan S. Mandra; Armi Indrayuni; Nurlita Pertiwi; Hadrawi Machmud; Sahrul Alam
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21652

Abstract

Energi merupakan salah satu unsur penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena menjadi kebutuhan utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan energi juga semakin meningkat. Tetapi saat ini kebutuhan energi masih bergantung pada sumber bahan baku energi dari fosil sehingga mengakibatkan ketersediaan bahan baku energi semakin menipis karena proses pembentukan bahan baku energi dari fosil memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, untuk menjaga ketahanan dan ketersediaan energi diperlukan energi yang mudah didapatkan dan dapat diperbaharui. Limbah ternak merupakan salah satu potensi penyedia energi yang mudah didapatkan dan dapat diperbaharui. Tetapi limbah tersebut belum bisa dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat Desa Laikang sehingga hanya ditumpuk dikolom rumah dan menjadi sumber penyakit, pencemaran lingkungan, aroma bau dan perasaan tidak nyaman beraktifitas disekitar rumah peternak. Berdasarkan hal tersebut maka dianggap perlu menerapkan teknologi instalasi digester biogas sebagai teknologi pengolah limbah ternak menjadi energi biogas yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Metode pengabdian yang digunakan adalah Model Participatory Rural Appraisal, Model Participatory Tecnology Development, Model Community Development dan Edukatif. Hasil penerapan teknologi instalasi digester biogas dapat mengurangi penggunaan gas LPG 3 kg sebanyak 3 tabung perbulan, mengurangi biaya pembelian pupuk sebesar 25-35%, lingkungan peternakan lebih bersih dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan hidup manusia dan makhluk hidup serta dapat mengelola dan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bermanfaat.