Harsudianto Silaen
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEBERHASILAN UREA REDUCTION RATIO (URR) PADA PASIEN HEMODIALISIS DI PUSKEMAS PADANG BULAN Harsudianto Silaen; Yusrial Tarihoran
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi alternatif lain pengganti ginjal tetapi penderita gagal ginjal lebih banyak yang memiliki hemodialysis. Pengontrolan pada pasien hemodialysis yang sesuai dengan kebutuhan pasien dapat di nilai dari adekuasi hemodialysis yang dicapai pasien hemodialysis. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sudah melakukan assement awal di Puskemas Padang Bulan terkait adanya pasien hemodialisis, setelah adanya pasien hemodialisis yang berkunjungan terkait rujukan dan pemeriksaan kesehatan laiinya.Tim pengabdian masyarakat memberikan edukasi dari depan dan pasien mendengarkan, setelah dilakukan edukasi, maka ada kesempatan untuk bertanya seputar hemodialisis. Diakhir sesi kami mendokumentasikan hasil pengabdian berupa foto penyuluhan dan daftar hadir yang diisi oleh pasien yang ada di Puskemas Padang Bulan. Hasil pengabdian masyarakat dilakukan edukasi sebanyak 2x (dua kali) di dalam hari yang sama. Pada pukul 09.00 WIB dan 10.00 WIB dengan jumlah pasien sebanyak 22 orang (pasien hemodialisis sebanyak 14 dan pasien umum sebanyak 18 orang) dilakukan pada 17 Februari 2021 di Puskesmas Padang Bulan. Kesimpulan pengetahuan yang baik tentang kondisi pasien hemodialisis akan menimbulkan reaksi yang baik kepada pasien hemodialisis terutama dalam menjaga kadar urea dalam tubuh yang dapat meningkat karena berat badan meningkat dan tekanan darah yang meningkat.
EDUKASI PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP PENCAPIAN DRY WEIGHT PADA PASIEN HEMODIALISIS DI PUSKEMAS PADANG BULAN Harsudianto Silaen; Yusrial Tarihoran; Lenny Lusia Simatupang
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses edukasi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pasien antara lain membantu pasien untuk mengenali permasalahan kesehatan yang dihadapi dan membatu mengatasi masalah kesehatan pasien serta mendorong pasien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai dengan penyakit pasien terutama dalam penentuan kebutuhan cairan sehingga dapat mempertahankan berat badan selama hemodialisis. Tahap awal kami melakukan pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana sesi edukasi kami lakukan sebanyak 2 kali dalam waktu yang berbeda (Pukul 09.00 dan 11.00 WIB) 12 Agustus 2020 dan memberikan kuesioner (pre) sebanyak 5 pertanyaan. Tahap kedua kami memberikan leaflet yang diberikan oleh anggota pengabdian masyarakat sementara ketua pengabdian masyarakat memberikan edukasi dari depan. Setelah dilakukan edukasi tentang pembatasan cairan kami melakukan evaluasi. Pada tahap ketiga kami melakukan evaluasi berupa sesi tanya jawab dan pemberian kuesioner diakhir pertemuan. Pada tahap ke empat kami menilai hasil edukasi. Hasil pengabdian masyarakat yang telah diperoleh berdasarkan jenis kelami perempuan sebanyak 7 orang (38,8%) dan laki-laki sebanyak 11 orang (61,2%), berdasarkan pengetahuan (pre edukasi) baik tidak ada, cukup sebanyak 6 orang (33,3%) dan kurang sebanyak 12 orang (66,7%), berdasarkan pengetahuan (post edukasi) baik sebanyak 3 orang (16,7%), cukup sebanyak 12 orang (66,6%) dan kurang sebanyak 3 orang (16,7%). Manfaat dari edukasi akan dapat meningkatkan wawasan pasien hemodialisis tentang pembatasan asupan cairan dan hasil akhirnya maka akan tercapai berat badan kering (dry weight). Pengabdian masyarakat dilakukan difasilitas kesehatan yang bersifat preventi, promotif dan rehabilitatif untuk mendukung program layanan fasilitas kesehatan.
EDUKASI PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP PENCAPIAN DRY WEIGHT PADA PASIEN HEMODIALISIS DI PUSKEMAS PADANG BULAN Harsudianto Silaen; Yusrial Tarihoran; Lenny Lusia Simatupang
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses edukasi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pasien antara lain membantu pasien untuk mengenali permasalahan kesehatan yang dihadapi dan membatu mengatasi masalah kesehatan pasien serta mendorong pasien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai dengan penyakit pasien terutama dalam penentuan kebutuhan cairan sehingga dapat mempertahankan berat badan selama hemodialisis. Tahap awal kami melakukan pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana sesi edukasi kami lakukan sebanyak 2 kali dalam waktu yang berbeda (Pukul 09.00 dan 11.00 WIB) 12 Agustus 2020 dan memberikan kuesioner (pre) sebanyak 5 pertanyaan. Tahap kedua kami memberikan leaflet yang diberikan oleh anggota pengabdian masyarakat sementara ketua pengabdian masyarakat memberikan edukasi dari depan. Setelah dilakukan edukasi tentang pembatasan cairan kami melakukan evaluasi. Pada tahap ketiga kami melakukan evaluasi berupa sesi tanya jawab dan pemberian kuesioner diakhir pertemuan. Pada tahap ke empat kami menilai hasil edukasi. Hasil pengabdian masyarakat yang telah diperoleh berdasarkan jenis kelami perempuan sebanyak 7 orang (38,8%) dan laki-laki sebanyak 11 orang (61,2%), berdasarkan pengetahuan (pre edukasi) baik tidak ada, cukup sebanyak 6 orang (33,3%) dan kurang sebanyak 12 orang (66,7%), berdasarkan pengetahuan (post edukasi) baik sebanyak 3 orang (16,7%), cukup sebanyak 12 orang (66,6%) dan kurang sebanyak 3 orang (16,7%). Manfaat dari edukasi akan dapat meningkatkan wawasan pasien hemodialisis tentang pembatasan asupan cairan dan hasil akhirnya maka akan tercapai berat badan kering (dry weight). Pengabdian masyarakat dilakukan difasilitas kesehatan yang bersifat preventi, promotif dan rehabilitatif untuk mendukung program layanan fasilitas kesehatan.