Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDAMPINGAN RUMAH YANG ERGONOMIS DI RW 8 KELURAHAN KEMBANGAN UTARA Resa Taruna Suhada; Herry Agung Prabowo; Titia Izzati
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 4, No 1 (2018): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - September
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.761 KB) | DOI: 10.22441/jam.2018.v4.i1.004

Abstract

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangu kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA Chairul Rozi; Resa Taruna Suhada
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 10, No 2 (2016): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.132 KB)

Abstract

ABSTRAKPT.Aliansi Temprina Nyata Grafika mempunyai masalah tentang persediaan bahan baku terutama kertas yang akan diolah menjadi koran tersebut mempunyai stok yang terlalu banyak sehingga banyak bahan baku yang akhirnya rusak sebelum dipakai dan menggangu jalannya proses produksi koran sehingga hal tersebut merugikan perusahaan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang tepat agar kelancaran proses produksi dapat terjamin.Metode yang digunakan dalam proses pengendalian persediaan bahan baku adalah Lot For Lot (LFL),Fixed Order Quantity (FOQ),Fixed Periode Reqiurement (FPR).Sistem perencanaan dan pengendalian persediaan untuk bahan baku Kertas Roll CD Biasa 45 GR 138 cm di PT. Aliansi Temprina Nyata Grafika bisa menggunakan metode LFL karena dapat menghemat biaya persediaan bahan baku sebesar Rp.602.159.101 atau 19,89% pada periode Januari – Juli 2015.Sistem perencanaan dan pengendalian persediaan untuk bahan baku Plate CTP Photopolymer di PT. Aliansi Temprina Nyata Grafika bisa menggunakan metode LFL karena dapat menghemat biaya persediaan bahan baku sebesar Rp.9.527.795 atau 2,26% pada periode Januari – Juli 2015.Kata Kunci : Pengendalian Persediaan Bahan Baku, MRP LFL,FOQ,FPRABSTRACTPT.Aliansi Temprina Nyata Grafika have problems of supply of raw materials, especially paper that will be processed into the paper to stock too much so that many raw materials are ultimately broken prior to use and interfere with the paper production process so that it is detrimental to the company. It is therefore necessary to implement the planning and control of the appropriate raw materials in order to smooth production process can guarantee.Metode used in the process of material supply is Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Fixed Period reqiurement (FPR). planning and inventory control system for raw material Plain Paper Roll CD 45 GR 138 cm in PT.Aliansi Temprina Nyata Grafika can use LFL method because it can save the cost of raw materials inventory Rp.602.159.101 or 19.89% in the period from January to July 2015.Sistem planning and inventory control for raw materials Photopolymer CTP Plate PT.Aliansi Temprina Nyata Grafika can use LFL method because it can save the cost of raw materials inventory Rp.9.527.795 or 2.26% in the period from January to July, 2015.Keywords : Control of Raw Material Inventory, MRP LFL, FOQ, FPR
ANALISIS POTENSI SAMPAH SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH DAN PRODUK KREATIF UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA (STUDI KASUS DI KEPULAUAN SERIBU) RESA TARUNA SUHADA; INDRA ALMAHDY
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 11, No 3 (2017): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.695 KB)

Abstract

Sampah dapat dimanfaatkan untuk sumber energi dari gas sampah atau pengomposan kompos. Energi dapat juga diperoleh dari pembakaran sisa sampah yang tidak dapat diolah lagi dengan cara pembakaran (incinerator) untuk pembangkit listrik (PLTSa). Selain itu sampah dapat juga dimanfaatkan untuk pembuatan produk kreatif misalnya kantong, tas atau dompet dari bungkus kopi bekas atau juga pemanfaatan kertas bekas untuk pembuatan wadah-wadah dan kertas undangan atau kertas hias. Sampah di Kepulauan Seribu banyak dan terdiri dari dua jenis sampah yaitu sampah rumah tangga dan industri serta sampah dari laut. Melihat kondisi persampahan di Kepulauan Seribu tersebut maka perlu dianalisis mengenai potensi sampah sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga sampah dan produk kreatif untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menghitung volume dan jenis-jenis sampah yang ada di Kepulauan Seribu, kemudian perhitungan energi yang dimiliki oleh sampah dan perhitungan potensi ekonomi untuk produk kreatif dari sampah. Setelah itu dilakukan analisis potensi energi dan potensi ekonomis dari sampah. Pada tahun 2016, dengan penduduk 4.745 orang, terdapat potensi daya listrik yang dihasilkan sebesar 30,46kW, atau sederhananya dapat digunakan untuk sekitar 40KK dengan daya listrik  terpasang 900VA. Untuk tahun 2016, dengan jumlah penduduk 4.745, atau setara 1.000 KK, potensi ekonomi sebesar sekitar Rp 3.000.000/hari atau 90.000.000/bulan dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan tambahan sebesar rata-rata Rp 90.000/bulan/KK. Bila melihat pada segmen terbatas yaitu 20% atau 200KK dari masyarakat yang membutuhkan, maka senilai Rp 450.000/bulan dapat menjadi tambahan penghasilan bagi mereka. 
Rancang bangun mesin penyangrai kacang tanah pada Industri Mochi di Sukabumi Silvi Ariyanti; Chandrasah Soekardi; Resa Taruna Suhada; Wildan Yoga Pratama
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 10 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.513 KB)

Abstract

Abstrak Banyaknya penggunaan kacang tanah yang disangrai untuk diolah menjadi Tingting Gepuk sebagai isi dari kue Mochi sehingga kacang tanah merupakan bahan utama kedua yang banyak digunakan dalam produksi kue Mochi selain dari tepung ketan. Dalam proses pembuatan Titing Gepuk kacang tanah harus disangrai selama 30 menit dengan kapasitas penyangraian 20 Kg/jam. Proses penyangraian kacang tanah dilakukan dengan menggunakan dua buah kuali dan dua buah kompor. Selama proses penyangraian kacang harus terus diaduk tanpa henti oleh satu orang tenaga kerja dengan menggunakan kedua tangannya kanan dan kiri. Hal ini dilakukan karena apabila pekerja berhenti mengaduk karena kelelahan maka kacang akan hangus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana rancang bangun dan pembuatan mesin penyangraian kacang tanah dengan kapasitas 2 kg/proses untuk menunjang produksi kue Mochi di Sukabumi. Berdasarkan persyaratan teknologi tepat guna bagi industri kecil, antara lain: biaya operasinya terjangkau oleh industri kecil; bentuknya menarik, ergonomis, sederhana; mudah dioperasikan, dirawat, dan aman, dapat meningkatkan mutu produk, dapat mengurangi kelelahan dari pekerja. Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, pengembangan konsep dan perancangan detail. Dan hari hasil penelitian ini telah dihasilkan disain mesin penyangaraian kacang tanah yang dapat mengurangkan beban kerja pada pekerja penyangraian, pengurangan hawa yang disebabkan oleh proses penyangraian, meningkatkan produktivitas yang disebabkan banyaknya kacang yang hangus, kacang yang dihasilkan dari proses penyangraian yang dihasilkan telah bersih dari dari kulit ari. Kata kunci: Penyangrai, kacang tanah, ergonomis Abstract The amount of use of peanuts roasted to extract the contents of Tingting Gepuk as mochi cake so that the peanut is the main ingredient is widely used both in the production of Mochi Cake apart from glutinous rice flour. In the manufacturing process Titing Gepuk should roasted peanuts for 30 minutes with a roasting capacity of 20 Kg/hour. Peanut roasting process is done by using two cauldron and two stoves. During the roasting process the beans should be kept stirred without stopping by the workers using the right and left hands. This is done because if the workers quit because of fatigue then stirring the beans will be forfeited. The purpose of this study is how to design and manufacture wake peanut roasting machine with a capacity of 2 kg/processes to support the production of mochi cake in Sukabumi. Based on the requirements of appropriate technology for small industries, among others: the cost affordable by small industrial operations; interesting shapes, ergonomic, simple; easy to operate, maintain, and secure, can improve product quality, reduce fatigue of workers. The design method used in this study consisted of planning, concept development and design detail. And the results of this study have been generated design of the machine roasting peanuts can reduce the workload on the workers roasting, reduction of air that is caused by the process of roasting, increase productivity because of too many beans were charred, beans produced from the roasting produced are cleaner than of epidermis bean. Keywords: Roasters, peanut, ergonomic
Analisis Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin Rice Milling Unit (RMU) di PT. FSTJ Dwi Priyanto; Resa Taruna Suhada
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 17, No 2 (2023): Jurnal PASTI : IN PRESS
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/pasti.2023.v17i2.007

Abstract

Tingkat produksi beras PT. FSTJ cenderung mengalami kenaikan. PT. FSTJ berupaya untuk mengantisipasi kenaikan produksi yang terjadi dengan membuat strategi perencanaan kapasitas produksi dengan lebih baik. Salah satunya dengan menggunakan perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai acuan penilaian efektifitas fasilitas produksi yang ada. Berdasarkan hasil observasi pemantauan parameter OEE yang dilakukan didapat hasil nilai rata rata OEE selama tiga bulan sebesar 57,02%, rasio ketersediaan atau availability ratio sebesar 92,78%, rasio kinerja atau performance ratio 87,12% dan rasio kualitas atau quality ratio sebesar 70,54%. Secara umum, usia pakai mesin yang ada masih relatif baru dan beroperasi dengan kondisi yang baik, sehingga nilai OEE yang didapat dapat dijadikan sebagai parameter acuan nilai OEE dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar rencana pengembangan Smart Manufacturing System pada perusahaan, dimana nilai OEE akan dimonitor secara waktu nyata atau realtime sebagai sebuah real-time OEE monitoring system.