Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU PPKN DALAM MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN INOVATIF DI SMP N 35 MEDAN Alissa Putri Simbolon; Mantasia Hasibuan; Vinolya Lidevia Br Manik; Seevaira Chyta Simanullang; Rahmi Siregar; Florensia Silaban; Liber Siagian; Fazli Rachman
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i2.164

Abstract

Seorang guru merupakan fasilitator dalam kelas yang akan mengarahkan murid untuk melaksanakan pembelajaran. Guru yang kreatif akan menyediakan pembelajaran yang menarik untuk membuat siswa paham dengan materi yang disediakan dan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru PPKn dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif di SMP N 35 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PPKn sangat penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif di SMP. Seorang guru PPKn harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan mendidik sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep yang diajarkan secara lebih baik.
UPAYA PENCEGAHAN PUTUS SEKOLAH MELALUI DIAGNOSIS DINI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN Tawarika M. Pandiangan; Alissa P. Simbolon; Ida Nurjana Tamba; Vinolya Lidevia Br Manik; Mantasia Hasibuan; Rian TR Simanjuntak; Jamaludin
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2024): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v1i4.1029

Abstract

Putus sekolah adalah tindakan pemberhentian siswa untuk mengikuti secara formal kegiatan belajar pada lembaga pendidikan formal yang sudah sempat ditempuh. Faktor penyebab terjadinya fenomena putus sekolah dapat ditelusuri dari berbagai sisi. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan paradigma alamiah yang bertumpu pada fenomenologis. Fenomenologi merupakan kajian interpretatif yang bersifat fakta tentang pengalaman manusia. Pencegahan tindakan ini dilakukan upaya diagnosis dini pada kebutuhan pembelajaran sebagai upaya pencegahan atau mengurangi fenomena ini. Kerjasama antara Pemerintah bersama pihak pertelevisian dan berbagai organisasi profesi keguruan,  menguatkan peran Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam filterisasi sebab akibat putus sekolah, serta pembukaan program layanan bimbingan dan konseling secara luas di seluruh Indonesia.