Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

JENIS-JENIS SEGILIMA-BOLA DAN SIFAT-SIFATNYA Eduard Situmorang; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Segilima-bola adalah suatu bentuk segilima pada bola yang terjadi akibat perpotongan lima lingkaran besar berbeda. Hasil kajian menunjukkan adanya pengklasifikasian jenis-jenis segilima-bola berdasarkan tiga hal, yaitu berdasarkan  kesamaan panjang sisi, berdasarkan  jenis sudut, dan berdasarkan perpaduan antara jenis sudut dan kesamaan panjang sisi.  Berdasarkan kesamaan panjang sisi terdapat: (1)segilima-bola 5 kongruen atau sama sisi, (2)segilima-bola  2  kongruen,  (3)segilima-bola  3  kongruen,  (4)segilima-bola  4  kongruen,  (5)segilima-bola  2-2 kongruen,  (6)segilima-bola  2-3  kongruen,  dan  (7)segilima-bola  sembarang.  Berdasarkan  jenis  sudut  terdapat: (1)segilima-bola 2 siku 3 tumpul, (2)segilima-bola siku 4 tumpul, (3)segilima-bola 2 lancip 3 tumpul, (4)segilimabola  lancip  4  tumpul,  (5)segilima-bola  siku  3  tumpul  lancip,  dan  (6)segilima-bola  5  tumpul.  Berdasarkan perpaduan antara jenis sudut dan kesamaan panjang sisi terdapat: (1)segilima-bola sempurna, (2)segilima-bola 2 siku 3 tumpul  2 kongruen, (3)segilima-bola 2 siku 4 tumpul 2 kongruen, (4)segilima-bola 5 tumpul 2 kongruen, (5)segilima-bola lancip 4 tumpul 2 kongruen, (6)segilima-bola siku 3 tumpul lancip 2 kongruen,  (7)segilima-bola 2 lancip 3 tumpul 2  kongruen,  (8)segilima-bola 2 siku 3 tumpul 3  kongruen, (9)segilima-bola 2 siku  4 tumpul 3 kongruen, dan (10)segilima-bola 5 tumpul 3 kongruen.  Hasil kajian juga menunjukkan adanya sifat yang dimiliki oleh sebarang jenis segilima-bola, yaitu jumlah sudut sebarang segilima-bola tidak lebih dari 540o. Kata kunci: geometri bola, lingkaran besar, segilima-bola.
KAJIAN BOLA-LUAR DAN BOLA-DALAM PADA BIDANG-EMPAT Prasetia Pradana; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah segitiga memiliki sebuah lingkaran-luar dan lingkaran-dalam. Sebuah segitiga pada bidang jika  dianalogikan  dalam  ruang  maka  adalah  bidang-empat,  sedangkan  bola  di  dalam  ruang  merupakan analogi dari lingkaran pada bidang.  Dengan mengkaji  analogi  antara  segitiga dan lingkaran pada bidang dengan  bidang-empat  dan  bola  pada  ruang  diselidiki  eksistensi  bola-luar  dan  bola-dalam  pada  bidangempat  seperti  halnya  lingkaran-luar  dan  lingkaran  dalam.  Hasil  dari  kajian  ini  diperoleh  bahwa  setiap bidang-empat memiliki bola-luar. Sifat-sifat bola-luar pada bidang-empat meliputi: 1)  garis-garis sumbu suatu bidang-empat berpotongan di sebuah titik yang merupakan pusat bola-luar bidang-empat tersebut; 2) pusat bola-luar suatu bidang-empat siku-siku tidak terletak pada bidang miringnya; 3)  terdapat bidangempat yang pusat bola-luarnya terletak pada salah satu bidang sisinya. Setiap bidang-empat juga memiliki bola-dalam. Sifat-sifat bola-dalam pada bidang-empat meliputi: 1)  bidang-bidang bagi sudut dua bidang sisi suatu bidang-empat bertemu di sebuah titik yang merupakan pusat bola-dalam bidang-empat tersebut; 2) pusat bola-luar suatu bidang-empat teratur juga merupakan pusat bola-dalam bidang-empat tersebut.Kata Kunci: lingkaran-luar, lingkaran-dalam, segitiga, bola-luar, bola-dalam, bidang-empat.
EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Intan Fitriani; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 6, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v6i6.7844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan perbandingan efektivitas dari model penemuanterbimbing dan model problem based learning ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswakelas VII SMP N 2 Piyungan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian pretestposttestgroup design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 2 Piyungan tahun ajaran2016/2017 sebanyak 160 siswa. Sampelnya adalah siswa kelas VII D sebanyak 27 siswa sebagai kelas eksperimenpertama dengan model penemuan terbimbing, sedangkan siswa kelas VII C sebanyak 26 siswa sebagai kelaseksperimen kedua dengan model problem based learning. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasiketerlaksanaan pembelajaran dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika (pretest dan posttest).Uji statistik yang digunakan adalah one sample t-test dan independent samples t-test dengan = 0,05. Berdasarkanhasil uji statistik disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran dengan model penemuan terbimbing efektif ditinjau darikemampuan pemecahan masalah matematika siswa, (2) pembelajaran dengan model problem based learningefektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, (3) model penemuan terbimbing dan modelproblem based learning sama efektifnya ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Kata kunci: penemuan terbimbing, problem based learning, pemecahan masalah
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA & SEGI EMPAT DENGAN PENDKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII Kholifatun Nur Rokhmah; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i7.4569

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran segitiga dan segi empat berupa RPP dan LKS dengan pendekatan open-ended yang layak. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahapan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Subyek uji coba adalah siswa kelas VII E SMP N 6 Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian RPP, lembar penilaian LKS, angket penilaian siswa, angket penilaian guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan tes kemampuan komunikasi matematis. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualitas (1) valid dengan skor penilaian RPP 4,21 dan skor penilaian LKS 4,09 dengan skor maksimal 5, (2) praktis dengan skor angket penilaian siswa 4 dan skor angket penilaian guru 4 dengan skor maksimal 5 serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan persentase rata-rata 95%, (3) efektif dengan rata-rata ketercapaian aspek komunikasi matematis mencapai 81,61% dan ketuntasan klasikal tes kemampuan komunikasi matematis mencapai 71,43%.  Kata kunci: perangkat pembelajaran, open-ended, komunikasi matematis
ALGORITMA FLOYD-WARSHALL DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN RUTE TERPENDEK OBJEK WISATA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Laily Kurnia Putri; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Kajian dan Terapan Matematika (Maret)
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah penentuan rute terpendek objek wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan Algoritma Floyd-Warshall dan mengetahui rute terpendek menuju objek wisata di Kabupaten Gunungkidul yang direkomendasikan. Penelitian ini menggunakan Algoritma Floyd-Warshall untuk menentukan lintasan terpendek dengan data yang digunakan bersumber dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul dan Google Maps. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk graf kemudian dilakukan perhitungan rute terpendek dengan Algoritma Floyd-Warshall untuk memperoleh lintasan terpendek menuju setiap objek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan rute terpendek menuju objek wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan Algoritma Floyd-Warshall diawali dengan merepresentasikan graf sebagai suatu matriks berbobot, dilanjutkan dengan melakukan iterasi sebanyak jumlah node yaitu sebanyak 55 buah, untuk memperoleh matriks dengan nilai bobot antar node terkecil. Dari matriks tersebut dapat dilihat rute terpendek untuk setiap node pada suatu graf. Diperoleh 175 rute yang terbagi menjadi 5 pintu masuk sebagai titik awal. Rute yang melewati semua node yang sama dengan rute lain dikelompokkan menjadi satu pilihan paket wisata. Dari pintu masuk pertama terdapat 8 pilihan paket wisata, dari pintu masuk kedua terdapat 7 pilihan, dari pintu masuk ketiga dan keempat terdapat 13 pilihan dan dari pintu masuk kelima terdapat 9 pilihan.
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH APPROACH PROBLEM BASED LEARNING SOURCE IN GEOMETRY SUBJECTS FOR GRADE X SENIOR HIGH SCHOOL Nugraheni Intan Saputri; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i3.2611

Abstract

AbstrakPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  Lembar  Kegiatan  Siswa  (LKS)  pada  materi  geometri dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk siswa SMA kelas X, dan  mengetahui kualitas  LKS yang dihasilkan  berdasarkan  aspek  kevalidan,  kepraktisan  dan  keefektifan.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian pengembangan  yang  menggunakan  model  pengembangan  ADDIE  yaitu  meliputi  tahap  Analisis,  Perancangan, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi.  Hasil penelitian  dari  tahap analisis meliputi  analisis kebutuhan bahan ajar,  analisis  kurikulum  dan  analisis  karakteristik  siswa.  Tahap  perancangan  yaitu  menghasilkan  peta  kebutuhan LKS,  kerangka  LKS,  pengumpulan  referensi,  instrumen  penelitian,  dan  validasi  instrumen.  Pada  tahap pengembangan meliputi pengembangan,  validasi, dan revisi LKS.  Tahap Implementasi  terdiri dari  melakukan  uji coba  LKS,  tes  hasil  belajar  dan  angket  respon  siswa.  Tahap  evaluasi  dilakukan  berdasarkan  masukan  yang diberikan  oleh guru serta data dari angket respon siswa  sehingga menghasilkan LKS yang  lebih baik.  Produk yang dihasilkan  berupa  Lembar  Kegiatan  Siswa  (LKS)  dengan  pendekatan  berbasis  masalah  pada  materi  geometri. Menurut ahli materi dan ahli media,  LKS tersebut valid  dan  mencapai klasifikasi baik dengan skor rata-rata 3,73 dari skor maksimal  5. Kualitas LKS dari hasil analisis  angket respon siswa mencapai klasifikasi baik dengan skor rata-rata 3,09 dari skor maksimal 4, dan menunjukkan bahwa LKS tersebut praktis. Kualitas LKS dari hasil analisis tes hasil belajar siswa menunjukkan persentase ketuntasan siswa mencapai 78,125%, sehingga menunjukkan bahwa LKS tersebut efektif.Kata kunci: pengembangan, LKS, geometri, pembelajaran berbasis masalah, kualitas LKSAbstractThe  aim  of  this  research  is  to  develop  Students  Worksheet  (LKS)  in  geometry  subject  with  approach problem  based  learning  for  grade  X  senior  high  school,  and  to  know  the  product  quality  seen  from  validity, practicability and effectiveness  aspect.  This research is development research. It  uses  ADDIE  development model which  includes  the  steps  of  Analysis,  Design,  Development,  Implementation,  and  Evaluation.  The  result  of  this research of the analysis includes analysis of the teach material's necessary, curriculum analysis and analysis of the student's  characteristics.  The  design  are  results  the  LKS  map's  necessary,  framework  of  LKS,  a  reference collection,  the  research's  instruments, and instrument validation.  The development includes development of LKS, validation  of  LKS,  and  revision  of  LKS.  The  implementation  includes  the  trials  LKS,  achievement  test  and questionnaire's  responses. In the  evaluation  step, which  based on the assessment that obtained by the teachers and data  of  students questionnaire's  responses,  so results  of LKS in better.  The result of this research is an  Students Worksheet (LKS) with approach problem  based learning  source in geometry subjects.  According  subject  experts and media experts, LKS is valid and achieve good classification with an average score of 3.73 out of a maximum score  of  5.  The  quality  of  LKS  from  the  results  of  the  analysis  students  questionnaire  responses  achieve  good classification with an average score of 3.09 out of a  maximum score of 4 and refer  that the practical worksheets. The  quality  of LKS from  the results of  learn by  students  results  test shows  the  percentage of student's achieve  is 78.125%, this is refer that the LKS is effective.Keywords: development, student worksheets, geometry, problem based learning, the quality of LKS
SIFAT-SIFAT KETEGAKLURUSAN, KESEJAJARAN, DAN SEGITIGA ASIMPTOTIK PADA GEOMETRI HIPERBOLIK Humam Rosyadi; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geometri Hiperbolik adalah geometri yang didasarkan pada Postulat Kesejajaran Hiperbolik. Sifatsifat  pada Geometri  Hiperbolik  memiliki  kesamaan  dan  perbedaan dengan  Geometri Euclid  yang  telah lebih  dahulu  ada.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  meneliti  sifat-sifat  pada Geometri  Hiperbolik yaitusifat-sifat ketegaklurusan, kesejajaran, dan segitiga asimptotik. Sifat ketegaklurusan meliputi: 1. pada dua garis yang sejajar, tidak mungkin ada lebih dari dua titik dalam sebuah garis memiliki jarak yang sama dari garis  kedua, 2.  apabila dua  buah  garis  sejajar  dipotong  oleh sebuah  garis  tranversal tepat  di titik tengah  garis  tegaklurus  persekutuan,  sudut  dalam  yang  terbentuk  oleh  tranversal  dan  dua  garis  sejajar adalah kongruen. Sifat kesejajaran meliputi: 1. sinar-sinar sejajar asimptotik merupakan sinar-sinar yang membentuk  sudut  kesejajaran,  2.  sudut  kesejajaran  besarnya  kurang  dari  90°,  3.  sinar-sinar  sejajar asimptotik  memiliki  garis  sejajar  persekutuan  dan  tidak  memiliki  garis  tegaklurus  persekutuan.  Sifat segitiga  asimptotik  meliputi:  1.  segitiga  asimptotik merupakan  segitiga  dengan titik  ideal 2.  dua  buah segitiga yang sebangun maka keduanya kongruen, 3. kekongruenan Sisi-Sudut dan Sudut-sudut berlaku pada  segitiga  asimptotik  single,  4.  Kesusesuaian sudut-sudut  berhingga berlaku  pada  segitiga  dobel asimptotik, dan 5. sebarang dua segitiga trebel saling kongruen.Kata kunci: Geometri Hiperbolik, sejajar persekutuan, tegaklurus persekutuan, segitiga asimptotik.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) BERBANTUAN GEOGEBRA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMP PGRI TEGALSARI KABUPATEN PURWOREJO Nanik Setyani; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i7.4576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran CPS dan model pembelajaran CPS berbantuan geogebra ditinjau dari prestasi dan kreativitas belajar siswa, dan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS ditinjau nilai prestasi dan kreativitas belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random (acak). Kedua kelas eksperimen akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tes prestasi dan tes kreativitas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan hasil tes prestasi belajar dan tes kreativitas, analisis inferensial dengan menggunakan uji-t berpasangan dan uji multivariat (MANOVA). Hasil analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran CPS efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kreativitas siswa. Hasil analisis data model pembelajaran CPS berbantuan geogebra efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kreativitas siswa. Hasil analisis data perbandingan efektivitas menunjukan tidak terdapat perbedaan efektivitas model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS ditinjau dari prestasi belajar dan kreativitas siswa.   Kata kunci: Model pembelajaran CPS berbantuan geogebra, Kreativitas, Prestasi Belajar Matematika.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS X MIA DI MAN 1 YOGYAKARTA Anwar Rifai; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i5.4501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pretest- posttest nonequivalent group design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X MIA di MAN 1 Yogyakarta sebanyak 101 siswa. Sampel yang mendapatkan perlakuan pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik adalah siswa kelas X MIA 3 sebanyak 34 siswa sebagai kelas eksperimen pertama dan siswa kelas X MIA 2 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen kedua mendapatkan perlakuan pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen nontes yang berupa skala kepercayaan diri awal dan skala kepercayaan diri akhir, serta lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan peneliti. Hasil penelitian ini dengan taraf signifikasi α=0,05 menunjukkan bahwa : (1) pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa, (2) pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa, (3) pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe SGD dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa, (4) pembelajaran menggunakan model kooperatif SGD degan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa, (5) pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe SGD dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, (6) pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik sama efektifnya dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe SGD dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kepercayaan diri siswa.
DEVELOPING GEOMETRY LEARNING MATERIALS USING GUIDED INDUCTIVE INQUIRY MODEL FOR GRADE VIII STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL Vidiya Rachmawati; Himmawati Puji Lestari
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 8 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i8.4595

Abstract

This study was aimed at developing and describing appropriate geometry learning materials in the forms of lesson plans and student worksheets using guided inductive inquiry model for grade VIII students of Junior High School. It is classified as Research and Development study based on 4D model which includes four stages that are define, design, development, and dissemination. The results of materials assessment show that the materials are considered appropriate and meet the minimum criteria of good lesson plans and student worksheets. From the 5 scale, the mean score of lesson plans is 4.62 and considered “very good”. Meanwhile, the mean score of student worksheets is  4.48 and considered “very good”. Both lesson plans and student worksheets were assessed by two experts and one mathematics teacher. The results of questionnaires from the students and the teacher towards the learning materials show that the learning materials is considered practical with score of 4.25 from the 5 scale, which mean “very good”. The results of learning observation questionnaires show that the learning materials is considered “very good”, in which the average percentage is 93.3%. On the other hand, the results of students’ achievement test show that the learning materials is considered effective as 87.5% of students’ score passed the minimum criteria of good mastery.  Keywords: learning materials, guided inductive inquiry, geometry