Lukman Al-Hakim Lukman
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perspektif Masyarakat Digital Terhadap Dakwah Online Di Instagram Di Tengah Pandemi Covid-19 Lukman Al-Hakim
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22985

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: mengklasifikasi para da’i dari jumlah follower tertinggi hingga follower terendahdan melihat perspektif masyarakat digital tehadap dakwah di media sosial Instagram para da’i ditengah pandemi covid-19. Penulis menggunakan teori Uses and Gratifications Wilbur Schramm 1970, yaitu khalayak dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka. Terdapat tiga karakteristik dari teori ini yaitu:  Interactivity, bermakna terjadi komunikasi dua arah baik da’i maupun mad’u. Demassification, bermakna kontrol sistem komunikasi bergeser dari da’i ke mad’u yaitukebebasan mad’u menerima pesan dakwah yang disampaikan da’i sesuai dengan kebutuhan mereka. Asynchroneity,bermakna kemampuan untuk menentukan waktu pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang ditentukan dan aspek interpersonal seperti mengirim, menerima dan menyimpan pesan dakwah online sesuai kebutuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, penulis berupaya menelaah data mengenai subjek yang diteliti yaitu akun Instagram para da’i dengan observasi, wawancara follower, dokumentasi dan kepustakaan untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Hasil dari penelitian ini, yaitu dakwah online menggunakan Instagram ditengah pandemi covid-19 cukup efektif. Hal ini berdasarkan tingginya jumlah follower di laman media sosial Instagram para da’i serta respon positif yang diberikan follower pada kajian online ini. 
Konstruksi Realitas Simbolik Makna Islam Damai Dalam Program Damai Indonesiaku Tvone Alfan Bachtiar; Lukman Al-Hakim
KOMUNIKA Vol 3, No 2 (2020): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.873 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v3i2.7335

Abstract

Tujuan dari penelitian yang berjudul Konstruksi Realitas Simbolik Makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne yakni: Pertama, menganalisis teori Konstruksi Sosial Realitas terhadap makna “Islam Damai” dalam program Damai Indonesiaku. Kedua, menganalisis hasil konstruksi makna “Islam Damai” dengan metode analisis framing model Robert M. Entman.Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini ada dua, yaitu penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field research). Sedangkan teori yang digunakan dalam tesis ini, yaitu teori Konstruksi Sosial Realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman dan analisis framing model Robert M. Entman.Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam mengkonstruksi realitas simbolik makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne. Dalam  pandangan konstruksi sosial realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman terbagi kedalam tiga unsur, yaitu: pertama, eksternalisasi, yaitu ekspresi diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. Maka tahapan eksternalisasi individu dapat dilihat dari ekspresi penonton Damai Indonesiaku pada pesan-pesan “Islam Damai” program Damai Indonesiaku baik mental maupun fisik. Kedua objektivasi, yaitu Interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya hasil dari proses eksternalisasi. Dalam konteks ini proses interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya dan menjadi habitualisasinya (rutinitasnya) Sehingga apa yang disadari adalah apa yang dilakukannya. Ketiga  Internalisasi, yaitu kesadaran penonton Damai Indonesiaku dalam menerima, menyerap, mendefinisikan, merespons, mengambil sikap dan tindakan yang bervariasi terhadap pesan-pesan “Islam Damai” dari para penceramah Damai Indonesiaku kedalam dirinya dan mengidentifikasi dirinya sebagai pemirsa setia Damai Indonesiaku. Adapun metode analisis framing Entman terbagi kedalam empat element yaitu: Define problems, menekankan bagaimana peristiwa dan isu yang dipahami program Damai Indonesiaku dan terdapat aspek penilaian dalam elemen ini. Diagnose causes, yang melatar belakangi masalah isu yang diangkat pada program Damai Indonesiaku dan dapat ditujukan pada aspek what (apa), juga dapat pada aspek who (siapa). Unsur what dan who dianggap sebagai sumber isu yang diangkat. Make moral judgement, merupakan elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian isu yang sudah dibuat pada program Damai Indonesiaku sehingga dibutuhkan sebuah argumentasi kuat guna mendukung gagasan tersebut. Treatment recommendation, merupakan elemen untuk menilai apa yang ditayangkan program Damai Indonesiaku. Berbagai bentuk alternatif solusi yang ditayangkan program Damai Indonesiaku dari satu isu yang diangkat.
DAKWAH ONLINE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MODERN DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE Lukman Al-Hakim; Alfan Bachtiar
KOMUNIKATA57 Vol 2 No 2 (2021): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.684 KB) | DOI: 10.55122/kom57.v2i2.265

Abstract

Dakwah menjadikan perilaku Muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama Rahmatan Lil’alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia. Fenomena dakwah yang berkembang saat ini begitu cepat dan dinamis dengan perkembangan teknologi informasi dan internet sehingga dakwah bisa dilakukan di dunia maya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan para da’i yang memanfaatkan media sosial YouTube sebagai alat untuk menyampaikan pesan dakwahnya. Hal ini perlu diteliti untuk melihat Perspektif Masyarakat Modern di Media Sosial Youtube. Setiap aktivitas seseorang akan digerakkan melalui serangkaian teknologi digital seperti dakwah online saat ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seperti seseorang, individu, kelompok, organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial. Studi kasus dilakukan untuk menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen (hasil), survei, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Penelitian ini memberikan saran Penggunaan media online sebagai sarana dakwah Islam dewasa ini mulai menjadi alternatif dalam berdakwah. Selain itu dalam menyampaikan materi-materi dakwah di era media baru saat ini, seorang da’i telah memiliki beberapa akun di media sosial seperti; Facebook, Twitter, LINE, WhatsApp atau media online lainnya seperti; YouTube, Instagram, Weblog dan sebagainya.
PENENTUAN HARI BAIK DALAM PERKAWINAN DI DESA SAMBIDOPLANG KOTA TULUNGAGUNG Muhammad Fikri ‘Ainun Najib; Lukman Al-Hakim
AT-TAWASUL Vol 2 No 1 (2022): AT TAWASUL
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ja.v2i1.339

Abstract

Culture cannot be separated from communication activities, because without cultural communication it will not work well. Culture has been passed down to the next generation from generation to generation and will be connected because of communication or the success of cultural communication. This study aims to describe in detail about the Determination of Good Days in Marriage in Sambidoplang Village, Tulungagung City. The focus of this research is on the communication process and the meaning of symbols that exist in the process of determining auspicious days in marriage. This study uses Clifford Geertz's theory of communication symbols. The method used in this research is the ethnographic method. The use of ethnographic methods will provide a way for researchers to find out in detail about the culture and traditions of the Sambidoplang community of Tulungagung City as the object of the author's research. The results of this study indicate that the communication process in determining a good day before carrying out a marriage is sacred while still carrying out the stages and rituals that must be carried out sequentially. So that gave birth to several symbols of communication, namely verbal and non-verbal. Verbal communication used to interact uses Javanese as the language commonly used by local people and non-verbal communication symbols in every wedding event in the form of traditional rituals that must be carried out. The conclusion from this research is that the people of Sambidoplang Village understand and follow all the stages that are believed to have a good impact on future marriages
Pemberitaan Media Online Terhadap Radikalisme di Garut Jawa Barat (Analisis Framing Detik.Com dan Okezone.Com) Lukman Al-Hakim
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.27706

Abstract

Framing sebuah institusi media massa dilihat berdasarkan fakta dan realitas yang terjadi di masyarakat. Beragam kasus dan peristiwa telah banyak diungkap secara objektif dan transparan tanpa pandang bulu. Seperti pada kasus pemberitaan gerakan radikalisme di Kabupaten Garut Jawa Barat yang dimuat di laman Detik.com dan Okezone.com edisi 4-5 Juli 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui framing Detik.com dan Okezone.com terhadap  gerakan radikalisme dengan metode kualitatif analisis framing model Robert M. Entman yang terdiri dari: pendefinisian masalah, diagnosa masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian masalah, serta untuk mengetahui perbedaan framing isu radikalisme dari kedua media online tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama radikalisme merupakan paham yang mengandung unsur “kekerasan” dan “pembodohan” dalam memahami agama serta adanya upaya mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Kedua eksistensi gerakan radikalisme sebagai jalan pintas menuju surga tanpa ibadah dan hanya dengan biaya infak 25 ribu rupiah saja. Ketiga ditemukan fakta baru terdapat 41 dari 42 Kecamatan di Kabupaten Garut Jawa Barat menjadi korban radikalisme. Keempat upaya pemerintah atasi gerakan radikalisme yang masih terus membumi di Kabupaten Garut Jawa Barat. Serta terdapat perbedaan framing berita pada kedua media online tersebut, diantaranya: Detik.com cenderung memberitakan tentang gerakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), sementara Okezone.com cenderung memberitakan tentang gerakan “pembodohan” umat dalam memahami agama.
Konstruksi Realitas Simbolik Makna Islam Damai Dalam Program Damai Indonesiaku Tvone Alfan Bachtiar; Lukman Al-Hakim
KOMUNIKA Vol 3, No 2 (2020): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/komunika.v3i2.7335

Abstract

Tujuan dari penelitian yang berjudul Konstruksi Realitas Simbolik Makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne yakni: Pertama, menganalisis teori Konstruksi Sosial Realitas terhadap makna “Islam Damai” dalam program Damai Indonesiaku. Kedua, menganalisis hasil konstruksi makna “Islam Damai” dengan metode analisis framing model Robert M. Entman.Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini ada dua, yaitu penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field research). Sedangkan teori yang digunakan dalam tesis ini, yaitu teori Konstruksi Sosial Realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman dan analisis framing model Robert M. Entman.Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam mengkonstruksi realitas simbolik makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne. Dalam  pandangan konstruksi sosial realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman terbagi kedalam tiga unsur, yaitu: pertama, eksternalisasi, yaitu ekspresi diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. Maka tahapan eksternalisasi individu dapat dilihat dari ekspresi penonton Damai Indonesiaku pada pesan-pesan “Islam Damai” program Damai Indonesiaku baik mental maupun fisik. Kedua objektivasi, yaitu Interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya hasil dari proses eksternalisasi. Dalam konteks ini proses interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya dan menjadi habitualisasinya (rutinitasnya) Sehingga apa yang disadari adalah apa yang dilakukannya. Ketiga  Internalisasi, yaitu kesadaran penonton Damai Indonesiaku dalam menerima, menyerap, mendefinisikan, merespons, mengambil sikap dan tindakan yang bervariasi terhadap pesan-pesan “Islam Damai” dari para penceramah Damai Indonesiaku kedalam dirinya dan mengidentifikasi dirinya sebagai pemirsa setia Damai Indonesiaku. Adapun metode analisis framing Entman terbagi kedalam empat element yaitu: Define problems, menekankan bagaimana peristiwa dan isu yang dipahami program Damai Indonesiaku dan terdapat aspek penilaian dalam elemen ini. Diagnose causes, yang melatar belakangi masalah isu yang diangkat pada program Damai Indonesiaku dan dapat ditujukan pada aspek what (apa), juga dapat pada aspek who (siapa). Unsur what dan who dianggap sebagai sumber isu yang diangkat. Make moral judgement, merupakan elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian isu yang sudah dibuat pada program Damai Indonesiaku sehingga dibutuhkan sebuah argumentasi kuat guna mendukung gagasan tersebut. Treatment recommendation, merupakan elemen untuk menilai apa yang ditayangkan program Damai Indonesiaku. Berbagai bentuk alternatif solusi yang ditayangkan program Damai Indonesiaku dari satu isu yang diangkat.
TEKNIK PRODUKSI TVONE DALAM PROGRAM “DAMAI INDONESIAKU”: TEKNIK PRODUKSI TVONE DALAM PROGRAM “DAMAI INDONESIAKU Lukman Al-Hakim Lukman; Dede Mercy Rolando; Silma Rahmah Alfafa
Komsospol Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/komsospol.v1i1.410

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori model representasi teknik produksi dalam Program Damai Indonesiaku TVOne.Penelitianini menggunakan jeniskualitatif dan didukung oleh data kepustakaan. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan teori mode representasiteknik produksi Branston dan Stafford, bahwa: Pertama, teknik produksi kamera videoberupa cahaya dan sumber (posisi), jenis lampu (warna cahaya, area tertutup), kecerahan, intensitas, Lensa atau bukaan, jarak optik ke titik fokus, ukuran gambar. Sensitivitas film atau sensor cahaya, Kecepatan rana dan efek khusus. Kedua, teknik produksi gambar pada kamera videoyaitu: mengubah framing dan komposisi (menggerakkan kamera dan aktor), mengubah sudut pandang, mengambil gambar ketika kamera bergerak. Ketiga,teknik produksi audio adalah: rekaman suara, mengedit dan mencampur suara, stereo dan pertunjukan suara.Adapun teknik produksiprogram Damai IndonesiakuTVOnemenggunakan berbagai macam kamera dengan komposisi framing dan angle gambar yang berfariasi. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah Wide Angle, Very Long Shot, Medium Long Shot, Long Shot, dan Medium Close Up. Teknik audio menggunakan mixer audio, mikrofon,speaker monitor dan FOH (Front of House). Teknik pencahayaan menggunakan lampu efek, HMI 575-2500 watt dan red head 800 watt dan lain sebagainya.
EKSISTENSI KPID PROVINSI LAMPUNG DALAM MEMPERKUAT SISTEM PENGAWASAN LEMBAGA PENYIARAN: EKSISTENSI KPID PROVINSI LAMPUNG DALAM MEMPERKUAT SISTEM PENGAWASAN LEMBAGA PENYIARAN Dede Mercy Rolando; Lukman Al-Hakim; Silma Rahmah Alfafa
Komsospol Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/komsospol.v1i1.419

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalis dan mengkaji secara sitematis dan terperinci eksistensi KPID Provinsi Lampung dalam memperkuat sistem pengawasan lembaga penyiaran yang akan dianalisis menggunakan metode kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini ialah koordinator bidang pengawasan isi siaran KPID Lampung dan hasil pengumpulan data, penulis analisis mengunakan teknik analisis miliknya Miles and Huberman. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa KPID Provinsi Lampung merupakan lembaga penyiaran yang dibentuk melalui UU Penyiaran No.32 tahun 2002 yang bersifat independen dan memiliki tujuan untuk mengatur segala hal mengenai penyiaran di Indonesia. Dalam menjalankan peran nya sebagai regulator penyiaran terdapat upaya upaya yang dilakukan guna memperkuat sistem pengawasan yang bertujuan untuk menciptakan program isi siaran yang berkualitas ialah dengan melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi serta tindakan. Untuk terus menjalankan peran nya guna mengedepankan program siaran yang berkualitas KPID Provinsi Lampung menciptakan program “KPID Award” guna mendorong penyiaran Lampung menjadi lebih baik dan terus melakukan sosialisasi baik pada pihak internal lembaga penyiaran dengan mensosialiasikan P3SPS serta sosialisasi pada pihak eksternal yaitu mahasiswa, pelajar, guru hingga masyarakat umum lainnya untuk melek media dan berpartisipasi aktif dalam mendukung penyiaran yang lebih baik.