Penelitian bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran jagung hibrida, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani (produsen) pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida, dan mengetahui efisiensi pemasaran jagung hibrida. Jumlah responden30 responden dari 96populasidengan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling Method). Selain itu untuk menentukan responden pedagang digunakan metode penjajakan (Tracing Sampling Method) sebanyak 3 orang pedagang, penentuan responden dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling method), penentuan responden pedagang digunakan cara penjajakan (tracing sampling) sebanyak 3 orang pedagang, yang terdiri 2 orang pedagang pengumpul yang ada di Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan dan 1 orang pedagang besar yang berada di Kota Palu, sedangkan responden konsumen sebanyak 2 orang yang ditentukan dengan metode penjajakan(tracing sampling), sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 35 orang.Analisis data yang digunakan adalah analisis pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada dua bentuk saluran pemasaran komoditi jagung hibrida yang terdapat di Desa Pulu yaitu : saluran pertama, petani → pedagang pengumpul → konsumen. Saluran kedua, petani → pedagang pengumpul →pedagang besar→ konsumen. Margin pemasaran jagung hibrida yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu Rp 500, dan margin pemasaran jagung hibrida yang diperoleh untuk saluran kedua yaitu sebesar Rp 2.000. Bagian harga yang diperoleh petani pada saluran pertama diperoleh 86,11%, dan untuk saluran kedua diperoleh petani sebesar 60,00%. Nilai efisiensi pemasaran saluran pertama sebesar 18,06% dan untuk saluran kedua sebesar 35,04%.