Masita Masita
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : AGROTEKBIS: Jurnal Ilmu Pertanian

ANALISIS PEMASARAN KOPRA DI DESA POLEWALI KECAMATAN BAMBALAMOTU KABUPATEN MAMUJU UTARA Masita Masita; Dance Tangkesalu; Christoporus Christoporus
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 3 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kopra, margin, bagian harga yang diterima oleh petani, dan efisiensi pemasaran kopra. Permasalahan pemasaran yang ada di Desa Polewali ada dua yaitu perbedaan harga dan juga saluran pemasarannya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif (deskriptif) digunakan untuk mengetahui keragaman pasar berdasarkan saluran pemasaran yang ditunjang oleh informasi data dan hasil pengamatan dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua bentuk saluran pemasaran kopra yang terdapat di Desa Polewali yaitu: 1) petani menjual kopra kepada pedagang pengumpul, dari pedagang pengumpul kopra diteruskan ke pedagang besar,kemudian pedagang besar menjual ke cargil yang ada di Kabupaten Tolitoli, 2) petani menjual langsung ke pedagang besar kemudian pedagang besar menjual kopranya langsung ke cargil yang ada di Kabupaten Tolitoli. Margin pemasaran kopra untuk saluran pertama Rp 3.000 dan margin pemasaran kopra untuk saluran ke dua sebesar Rp 2.000. Besarnya bagian harga yang diterima petani pada saluran pertama pemasaran kopra sebesar 50%, sedangkan bagian harga yang diterima disaluran kedua sebesar 66,6%, sehingga petani dianjurkan menjual hasil produksinya dengan menggunakan saluran kedua karena bagian harga yang diterima petani lebih besar. Nilai efisiensi pemasaran saluran pertama sebesar 5,08% untuk saluran kedua sebesar 3,31%. Sehingga saluran kedua lebih efisien dari saluran pertama karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.