Arie Nugroho
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan dan Pembuatan Spal Sebagai Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung Mei Ahyanti; Amrul Hasan; Aprina Aprina; Titi Astuti; Gustop Amatiria; Arie Nugroho; Annasari Mustafa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12731

Abstract

ABSTRAK Stunting dapat terjadi karena penyakit infeksi terjadi secara berulang. Penyakit infeksi yang sering terjadi pada balita adalah diare. Sehingga fokus stunting dititikberatkan pada 2 titik yaitu pada bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-23 bulan. Diare dapat terjadi karena sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Upaya ini dilakukan dengan pengendalikan penyakit infeksi dengan memutuskan rantai penularan. Sarana sanitasi yang layak seperti jamban dan SPAL dapat memutus mata rantai penularan penyakit infeksi. Pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan SPAL. Pelaksanaan kegiatan secara bergotong royong di Desa Kanoman Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, pada bulan Oktober 2023. Sasaran kegiatan adalah 10 keluarga yang meiliki balita stunting. Kegiatan diawali dengan pelatihan, keberhasilan pelatihan diukur dengan membandingkan hasil pretest dan posttest dan dianalisa menggunakan uji T. Hasil analisis mendapatkan ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Peningkatan pengetahuan peserta sebanyak 30 point, dan telah terbangun 10 unit SPAL sederhana sehat. Pemerintah akan meneruskan program STBM yang dituangkan dalam nota kerjasama dengan tim pengabdi. Kata Kunci: Limbah, SPAL, Stunting, STBM  ABSTRACT Stunting can occur because infectious diseases occur repeatedly. An infectious disease that often occurs in toddlers is diarrhea. So the focus on stunting is focused on 2 points, namely babies aged 6-11 months and children aged 12-23 months. Diarrhea can occur due to inadequate environmental sanitation. This effort is carried out by controlling infectious diseases by breaking the chain of transmission. Proper sanitation facilities such as latrines and SPALs can break the chain of transmission of infectious diseases. The service aims to increase community knowledge and skills in making SPAL. Carrying out activities in mutual cooperation in Kanoman Village, Semaka District, Tanggamus Regency, in October 2023. The target of the activity is 10 families who have stunted toddlers. The activity began with training, the success of the training was measured by comparing the results of the pretest and posttest and analyzed using the T test. The results of the analysis showed that there was a significant influence between training and increasing participants' knowledge and skills. The participants' knowledge increased by 30 points, and 10 simple healthy SPAL units were built. The government will continue the STBM program as outlined in a memorandum of cooperation with the service team. Keywords: Waste, SPAL, Stunting, STBM