This Author published in this journals
All Journal Sajaratun
Magdalena Noe
Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN SAO ENDA SEBAGAI CAGAR BUDAYA SELALEJO DI DESA SELALEJO TIMUR KECAMATAN MAUPONGGO KABUPATEN NAGEKEO Magdalena Noe; Fransiskus Xaverius Rema; Bonaventura R. Seto Se
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 1 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i1.1959

Abstract

Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Sa’o Enda sebagai Cagar Budaya Selalejo di Desa Selalejo Timur Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak lima orang yang terdiri dari informan kunci satu orang dan informan pendukung empat orang.Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tahapanya itu: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Pemaparan data, 4) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian:Masyarakat Selalejo menganggap rumah adat Sa’o Enda sebagai cerminan kehidupan yang bersifat profan dan sakral, sehingga segala norma yang mengikatnya menjadi suatu kesepakatan yang harus diwajibakan dalam ritual atau upacara adat. Di dalam rumah adat Sa’o Enda juga terdapat simbol-simbol yang mengandung makna tersendiri bagi masyarakat adat Selalejo. Adapun teori yang digunakan untuk mendeskripsikan pemanfaatan Sa’o Enda sebagai Cagar Budaya Selalejo di Desa Selalejo Timur yaitu teori antropogi simbolik yang digagaskan oleh Geertz. Geetz menjelaskan bahwa teori simbolik memandang kebudayaan sebagai suatu sistem simbol yang dimiliki oleh suatu masyarakat yang membutuhkan interpretasi terhadap makna dari simbol yang ada. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah bahwa Sa’o Enda merupakan salah satu warisan budaya yang dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan sebagai tempat pelaksanaan ritual adat.