p-Index From 2019 - 2024
1.197
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sajaratun
Samingan Samingan
Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DUA BAPU KEPERCAYAAN KEPADA ROH NENEK MOYANG DENGAN PEMBERIAN SESAJIAN PADA UPACARA ADAT DI DESA SOKORIA KECAMATAN NDONA TIMUR KABUPATEN ENDE Rosdiana Deno; Yosef Tomi Roe; Samingan Samingan
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 1 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i1.1961

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud ritual Du’a Bapu bagi penghormatan pada Du’a Ngg’e yang dilaksanakan didalam rumah adat Sa’o Nggua terhadap masyarakat adat di Desa Sokoria.Tujuan dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Untuk mengetahui wujud ritual Du’a Bapu bagi penghormatan pada Du’a Nga’e yang dilaksanakan didalam rumah adat Sa’o Nggua terhadap masyarakat adat Desa Sokoria. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data digunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola penerapan Du’a Bapu sebagai wujud penghormatan bagi Du’a Ngga’e pada masyarakat adat Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende merupakan wujud kepercayaan masyarakat kepada roh nenek moyang yang telah meninggal dunia pada jaman dulu. Du’a Bapu memiliki makna sebagai tempat peletakan sesajian bagi arwah atau roh nenek moyang yang telah meninggal dunia. Tua adat berkuasa atas seluruh wilayah kekuasaan atas tanah ulayat, pemimpin seremonial adat, serta menyelesaikan segala persoalan yang melanggar hukum adat dan nilai adat istiadat. Masyarakat merupakan tokoh panutan dan sebagai sandaran hidup bagi semua masyarakat adat seperti fai walu ana kalo. Peneliti menyimpulkan disimpulkan bahwa Du’a Bapu yaitu roh nenek moyang yang dipercaya oleh masyarakat Sokoria sebagai tempat tinggal para leluhur sehingga Du’a Bapu ini di jaga dan dianggap sangat sakral.
ARSITEKTUR RUMAH ADAT KLAN LEIN DAN FUNGSINYA SEBAGAI BENTUK KEARIFAN LOKAL BAGI MASYARAKAT DESA LITE KECAMATAN ADONARA TENGAH KABUPATEN FLORES TIMUR Nini Sari Kolo; Samingan Samingan; Anita Anita
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 2 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i2.2420

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Arsitektur Rumah Adat Klan Lein. (2) Bagaimana Fungsi Rumah Adat Klan Lein. (3) Bagaimana makna Rumah Adat Klan Lein. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Arsitektur Rumah Adat Klan Lein dan Fungsinya sebagai bentuk kearifan lokal bagi masyarakat Lite Kecamatan Adonara Tengah Kabupaten Flores Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian data kualitatif data-datanya berupa kata-kata yang di peroleh melalui berbagai sumber. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (a) Observasi, (b) Wawancara, (c) Dokumentasi. Teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa arsitektur rumah adat Klan Lein terdapat tiga komponen yaitu (1) sejarah rumah adat Klan Lein yang perlu dilestarikan oleh generasi-generasi penerusnya berkaitan dengan semua ritual atau dalam pembuatan rumah adat klan lein tersebut. (2) bentuk arsitektur dari rumah adat Klan Lein seperti: arsitektur dari alang-alang, arsitektur dari Tanduk Kerbau, arsitektur dari tujuh batang bambu, arsitektur dari batu alam, dan arsitektur dari Tali koli. Rumah adat Klan Lein bagi masyarakat Klan Lein tidak sekedar menjadi rumah tradisional biasa, tetapi menyimpan sekian banyak makna : (1) Wujud tertinggi hadir : masyarakat Klan Lein mengakui adanya Rerawulan Tana Ekan yang mendiami rumah adat Klan Lein. (2) persekutuan dengan leluhur : masyarakat klan Lein mengingat kepada sang pewaris atau para leluhur. (3) Relasi sesama setiap kegiatan menjalankan ritual adat budaya, semua warga keturunan Klan Lein (kakak adik) hadir dalam satu persekutuan adat. (4) Persatuan dengan alam semesta :rumah adat Klan Lein menjadi salah satu sarana penghubung antara manusia (Masyarakat Klan Lein) dengan alam semesta.
TRANSFORMASI KEPERCAYAAN TRADISIONAL MARAPU MENJADI AGAMA ISLAM DI ARUBARA KELURAHAN TETANDARA, KECAMATAN ENDE SELATAN, KABUPATEN ENDE Mainal Gani; Samingan Samingan; Damianus R. Sumbi Wasa
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 2 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i2.2431

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana sejarah kepercayaan tradisional Marapu di Arubara? 2) Bagaimana latarbelakang transformasi kepercayaan Marapu di Arubara? 3) Bagaimana perkembangan agama Islam di Arubara? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui bagaimana sejarah kepercayaan tradisional Marapu 2) untuk mengetahui bagaimana latarbelakang transformasi kepercayaan Marapu di Arubara 3) bagaimana perkembangan agama Islam di Arubara. Penelitian menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu etnografi dan teknik penggumpulan yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, transformasi kepercayaan tradisional Marapu terjadi di Kampung Arubara dengan adanya beberapa faktor penyebab seperti faktor dakwah/ syi’ar agama, perdagang dan pernikahan. Selain dari ketiga faktor utama ada faktor pendukung yang memperkuat terjadinya transformasi kepercayaan seperti faktor sosial, ekonomi dan hukum. Transformasi kepercayaan tradisional Marapu menjadi agama Islam di Arubara Kelurahan Tetandara Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende ini terjadi karena adanya konflik perebutan lahan tanah milik masyarakat Sumba. Perebutan lahan tanah inilah yang mengakibatkan terjadinya peperangan antara masyarakat Sumba dengan kepala suku. Akibat terjadinya perebutan lahan ini maka sebagian masyarakat Sumba memilih meninggalkan tempat asalnya (Sumba) dan mencari tempat baru yaitu Arubara. Perkembangan agama Islam di Arubara terjadi sejak kedatangan Abdul Gani ( seorang ulama) yang berasal dari Mbongawani. Kedatangan beliau di Arubara membawa pengaruh besar karena mengajarkan tata cara sholat dan membaca al-qur’an serta beliau juga yang pertama kali mendirikan masjid dan menjadi imam pertama.
HISTORY PERSAHABATAN TIMUR DAN BARAT: SOEKARNO DAN JOHN FITZGERAL KENNEDY Samingan Samingan
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 2 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i2.2624

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana perjalanan persahabatan Soekarno dengan John F. Kennedy. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana persahabatan antara Soekarno dengan John F. Kennedy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah karena penelitian berbasis sejarah. Dalam penelitian sejarah ada beberapa beberapa yang harus dilalui di antaranya, yaitu heuristik, kritik sumber, interprestasi dan historiografi atau penulisan sejarah. Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu bahwa inti persahabatan antara Soekarno dan Kennedy pada dasarnya adalah upaya untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Meskipun keduanya memiliki perbedaan ideologi dan kepentingan nasional yang berbeda, namun mereka berhasil menjalin hubungan diplomatik yang baik dan saling menghormati. Kennedy mengakui pentingnya Indonesia sebagai negara yang berperan penting dalam hubungan Amerika Serikat dengan Asia Tenggara, sementara Soekarno melihat hubungan dengan Amerika Serikat sebagai kunci penting dalam memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persabatan antara Soekarno dengan John F. Kennedy pada dasarnya memiliki tujuan kepentingan politik tapi saling menguntungkan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN IKAT MOTIF KULIT ULAR (ULA KULIKENG) SEBAGAI PENJAGA NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR Yohana Seku Abe; Samingan Samingan; Fatma Wati
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2848

Abstract

kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)?, 2). Bagaimana proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? dan 3). Nilai-nilai kearifan lokal mana saja yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? Tujuan yang mau dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng), untuk mengetahui proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) dan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) di Desa Lewokluok. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian lapangan memperlihatkan bahwa upaya kaum perempuan dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut:1). Membentuk kelompok tenun ikat. 2). Memperkenalkan tenun ikat pada festival budaya. 3). Sanggar tenun ikat dalam keluarga. 4). Pendidikan di sekolah dalam pelajaran mulok. Setelah itu proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Pelepasan biji kapas dari kapas. 2). Penghalusan atau pelemasan kapas. 3). Penggulungan kapas. 4). Memintal kapas. 5). Menggulung benang. 6). Merentangkan benang. 7). Mengikat benang untuk menentukan motif. 8). Pencelupan benang ke pewarna. 9). Menjemur benang yang sudah diwarnai. 10). Membuka ikatan motif. 11). Menggelar benang untuk menyusun dan merapikan motif. 12). Menenun. 13). Menggabungkan kedua sisi kain. 14). Pemasangan siput kecil sebagai hiasan. 15). Hasil. Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Nilai sosial. 2). Nilai budaya. 3). Nilai ekonomi. 4). Nilai agama. 5). Nilai estetika.
TRANSFORMASI KEPERCAYAAN TRADISIONAL MARAPU MENJADI AGAMA ISLAM DI ARUBARA KELURAHAN TETANDARA, KECAMATAN ENDE SELATAN, KABUPATEN ENDE Mainal Gani; Samingan Samingan; Damianus R.S Wasa
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 2 (2023): Sajaratun. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i2.3628

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana sejarah kepercayaan tradisional Marapu di Arubara? 2) Bagaimana latarbelakang transformasi kepercayaan Marapu di Arubara? 3) Bagaimana perkembangan agama Islam di Arubara? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui bagaimana sejarah kepercayaan tradisional Marapu 2) untuk mengetahui bagaimana latarbelakang transformasi kepercayaan Marapu di Arubara 3) bagaimana perkembangan agama Islam di Arubara. Penelitian menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu etnografi dan teknik penggumpulan yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, transformasi kepercayaan tradisional Marapu terjadi di Kampung Arubara dengan adanya beberapa faktor penyebab seperti faktor dakwah/ syi’ar agama, perdagang dan pernikahan. Selain dari ketiga faktor utama ada faktor pendukung yang memperkuat terjadinya transformasi kepercayaan seperti faktor sosial, ekonomi dan hukum. Transformasi kepercayaan tradisional Marapu menjadi agama Islam di Arubara Kelurahan Tetandara Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende ini terjadi karena adanya konflik perebutan lahan tanah milik masyarakat Sumba. Perebutan lahan tanah inilah yang mengakibatkan terjadinya peperangan antara masyarakat Sumba dengan kepala suku. Akibat terjadinya perebutan lahan ini maka sebagian masyarakat Sumba memilih meninggalkan tempat asalnya (Sumba) dan mencari tempat baru yaitu Arubara. Perkembangan agama Islam di Arubara terjadi sejak kedatangan Abdul Gani ( seorang ulama) yang berasal dari Mbongawani. Kedatangan beliau di Arubara membawa pengaruh besar karena mengajarkan tata cara sholat dan membaca al-qur’an serta beliau juga yang pertama kali mendirikan masjid dan menjadi imam pertama.
BIMA: SAMARAN SOEKARNO UNTUK MENGOBARKAN SEMANGAT PERJUANGAN RAKYAT HINDIA BELANDA Samingan Samingan
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 2 (2023): Sajaratun. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i2.3770

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana Soekarno menggunakan nama samaran Bima untuk mengobarkan semangat perjungan rakyat Hindia Belanda. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana Soekarno menggunakan nama samaran Bima untuk mengobarkan semangat perjungan rakyat Hindia Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah karena penelitian berbasis sejarah. Dalam penelitian sejarah ada beberapa beberapa yang harus dilalui di antaranya, yaitu heuristik, kritik sumber, interprestasi dan historiografi atau penulisan sejarah. Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu gagasan besar politik Soekarno tentang nasionalisme dituangkan dalam 500 artikel yang ditulis dan diterbitkan oleh majalah Oetoesan Hindia dengan nama samaran Bima untuk mengobarkan semangat pemberontakan pada masyarakat luas. Majalah Oetoesan Hindia diterbitkan Cokroaminoto sebagai alat propoganda partai Serikat Islam. Soekarno menggunakan nama samaran Bima agar bisa menyampaikan gagasan gagasan revolusinya dengan nyaman tanpa harus tertangkap oleh pemerintah Hindia Belanda.