Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Harga Bawang Putih Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19 Di Indonesia Indah Kartika Sandra; Sahara; Bayu Krisnamurthi; Tanti Novianti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 1 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.4.1.190-194

Abstract

Pandemi Covid -19 turut memengaruhi ketersediaan pasokan dan distribusi bawang putih di Indonesia, sehingga terjadi perbedaan dan ketidakstabilan harga bawang putih di wilayah Indonesia. Namun demikian, terjadinya gangguan proses distribusi dan berkurangnya stok bawangputih akibat Covid -19 tersebut tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini terjadi karena pemerintah melakukan kebijakan impor sehingga pasokan aman dan harga bawang putih di sebagian besar wilayah di Indonesia menjadi turun. Terdapat perbedaan rata rata-rata harga bawang putih sebelum dan saat Covid -19 pada 34 provinsi di Indonesia. Nilai koefisien variasi harga bawang putih pada periode sebelum Covid -19 rata rata-rata sebesar 26 %, sedangkan nilai koefisien variasi pada saat Covid -19 rata -rata sebesar 18 %. Hal ini mengindikasikan bahwa harga bawang putih berfluktuasi tinggi dan tidak stabil baik sebelum dan dimasa pandemi Covid-19.
DISPARITAS HARGA CABAI RAWIT DI ӀNDONESІA SEBELUM DAN SAAT PANDEMI CᴏVID 19 Asrilis Boy Saban; Sahara; Bayu Krisnamurthi; Lukytawanti Anggraini
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 1 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.4.1.195-198

Abstract

Sampai saat ini kesenjangan harga cabai rawit masih terjadi antar provinsi, sehingga perlu adanya kajian mengenai upaya disparitas harga cabai rawit di tingkat Provinsi di Indonesia. Hasil analisi menunjukkan harga rata rata cabai rawit terendah sebelum Covid 19 terdapat di Provinsi Jawa Timur, sedangkan harga rata rata cabai rawit tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara dengan koefisien variasi cukup tinggi pada Provinsi Jawą Tіmur dąn Nusa Tenggara Barat. Pada saat pandemi Covid 19, harga rata rata cabai rawit terendah terjadi di Provinsi SuӀawesi Bąrąt, sedangkan tertinggi terdapat di Provinsi Maluku Utara dengan nilai koefisien variasi cukup tinggi pada Provinsi Banten, Jawa Tengah, Yogya karta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Pemerintah perlu memperbaiki sistem manajemen logistik dan proses distribusi komoditi cabai rawit ke setiap daerah atau provinsi di seluruh Indonesia. Peningkatan produksi dan produktifita s juga harus dilakukan untuk mengurangi fluktuasi harga dengan menyeimbangkan pasokan terhadap permintaan cabai rawit.