Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Peningkatan Kota-Desa Layak Huni dan Investasi Bisnis Agro-Maritim R. Dikky Indrawan; Asaduddin Abdullah; Achmad Fadillah; Asep Rakhmat
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.709-713

Abstract

Strategi peningkatan pembangunan Kota-Desa menjadi layak huni dan investasi agro-maritim yang berkelanjutan membutuhkan dasar acuan dalam menyusun rencana pembangunannya. Kebijakan pemerintah yang terarah dapat dilakukan melalui kriteria kelayakan huni dan kelayakan investasi di sektor agro-maritim secara sistematis, cepat, dan berkesinambungan. Hal ini menjadi dasar dalam pegambilan intervensi dan penggunaan anggaran pemerintah untuk dukungan transformasi Kota-Desa dari tidak layak menjadi layak. Penerapan strategi pembangunan yang tepat akan mampu mentranformasi Kota-Desa ke arah yang lebih modern terintegrasi dengan jaringan bisnis secara vertikal dan horizontal yang berorientasi pada kelayakan hunian dan kelayakan investasi sektor agro-maritim.
Kebijakan dan Strategi Logistik Mengatasi Hambatan Rantai Pasok Pangan saat Bencana R. Dikky Indrawan; Drajat Martianto; Alim Setiawan; Galih Saputra Arista; Stevia Septiani; Purnawati Hustina Rachman; Muhammad Ridwan; Asep Rakhmat
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.714-718

Abstract

Koordinasi yang efisien antara BNPB, BPBD, Pusat Produksi Pangan, dan BULOG sangat penting dalam mendukung kelancaran logistik kemanusiaan selama bencana. Kolaborasi yang erat antara lembaga-lembaga ini dapat membantu menghindari birokrasi yang bisa memperlambat distribusi bantuan pangan kepada mereka yang membutuhkannya. Selain itu, perluasan model sistem pangan berkelanjutan yang mempertimbangkan seluruh rantai pasokan pangan, aspek lingkungan pangan, perilaku konsumen, dan pola makan menjadi sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan. Model ini harus memperhitungkan berbagai faktor seperti kondisi biofisik, teknologi, aspek ekonomi, dan nilai-nilai sosial budaya. Dalam mengembangkan kebijakan yang memengaruhi rantai pasokan pangan, upaya untuk menjaga keseimbangan antara produksi pangan sumber zat gizi makro dan mikromenjadi faktor kunciuntuk memastikan bahwa kebutuhan gizi masyarakat dapat dipenuhi dengan optimal. Kolaborasi yang kuat antara berbagai lembaga dan perencanaan yang matang akan menjadi kunci dalam memastikan ketahanan pangan dan kesehatan gizi masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi.
Intervensi Dampak Penyakit Kaki Dan Mulut Berbasis Biaya Manfaat Chaerul Basri; Etih Sudarnika; Okti Nadia Poetri; Atsmarina Widyadhari; Cut Desna Apriana; R. Dikky Indrawan; Asep Rakhmat; M. Gumilang Pramuwidyatama
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.719-722

Abstract

Upaya pengendalian dan pemberantasan PMK di Indonesia jika dilaksanakan dengan program vaksinasi dengan kecepatan seperti yang berlangsung saat ini maka akan menyebabkan waktu pemberantasan yang lebih lama dan kerugian ekonomi yang besar. Perbaikan program vaksinasi dengan kecepatan yang ideal selain dapat memperpendek waktu pemberantasan juga akan memberikan dampak keuntungan ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan hasil studi ini direkomendasikan agar upaya pengendalian dan pemberantasan PMK di Indonesia sebaiknya program yang dilaksanakan mengacu kepada skenario vaksinasi dengan kecepatan yang ideal. Dalam penyusunan dan pelaksaan program pengendalian di Indonesia dapat menggunakan program pengendalian yang dikembangkan di Filipina sebagai bahan pertimbangan karena sudah terbukti secara efektif berhasil memberantas PMK dari negara kepulauan seperti di Indonesia