Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya kasus serumen obsturan sudah banyak diketahui, tapi belum banyak diteliti. Serumen obsturan bila tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terbentuknyaa serumen obsturan pada pasien rawat jalan di Poliklinik THT RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik secara cross-sectional dengan teknik purposive sampling pada 126 responden September – Oktober 2018. Uji statistik menggunakan uji chi-square dan fisher exact. Hasil uji statistik tidak ada hubungan signifikan terbentuknya serumen obsturan dengan umur (p=0.200), jenis kelamin (p=0,081) indeks massa tubuh (p=0,915), lingkungan kerja/aktivitas (p=0,224), riwayat infeksi telinga (p=0,403), dan penggunaan alat bantu dengar (p=0,461). Luas diameter kanalis akustikus eksterna (p=0,029) dan perilaku membersihkan telinga (p=0,000) berhubungan secara signifikan dengan terbentuknya serumen obsturan. Tidak ada hubungan serumen obsturan dengan umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, lingkungan kerja/aktivitas, riwayat sakit telinga, penggunaan alat bantu dengar. Ada hubungan signifikan serumen obsturan dengan luas diameter kanalis akustikus eksterna dan perilaku membersihkan telinga.