This Author published in this journals
All Journal Nerspedia
Nor’alia
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA DI DESA SAPALA KECAMATAN PAMINGGIR KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nor’alia; Dhian Ririn Lestari; Kurnia Rachmawati
Nerspedia Vol. 2 No. 1 (2020): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya hidup merupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor risiko timbulnya hipertensi pada seseorang di usia dewasa. Gaya hidup yang berhubungan dengan kejadian hipertensi antara lain aktivitas fisik, kebiasaan makan, kebiasaan merokok, dan stress. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa di Desa Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian case control dan desain retrospektif. Responden berjumlah 78 orang dengan kelompok kasus 39 orang dan kelompok kontrol 39 orang. Instrumen yang digunakan adalah tensimeter jarum dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Gaya hidup yang berhubungan kejadian hipertensi adalah pola makan (p-value=0,000), aktivitas fisik (p-value=0,01), dan stress (p-value=0,01). Gaya hidup yang tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah merokok (p-value=0,28). Konsumsi lemak yang tinggi dalam pola makan, aktivitas yang sedang, dan stres penentu dari tingginya tekanan darah pada usia dewasa. Konsumsi lemak tinggi dapat meningkatkan risiko aterosklerosis yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Seseorang yang pasif dalam beraktivitas maka jantung akan berdetak lebih cepat dan otot jantung harus bekerja lebih saat berkontraksi. Saat seseorang merasa tertekan/stress maka tubuhnya akan melepaskan hormon epinefrin dan adrenalin yang meningkatkan tekanan darah secara berkala.