This Author published in this journals
All Journal JURNAL HUTAN TROPIS
Syarifuddin Azis
Magister Ilmu Lingkungan, Pascasarjana, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS LIMPASAN AIR PERMUKAAN MENGGUNAKAN HEC-HMS AKIBAT PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI KECAMATAN JATI AGUNG Syarifuddin Azis; Endro Prasetyo Wahono; Teguh Endaryanto; Samsul Bakri; Zainal Abidin; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 1 Edisi Maret 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i1.19020

Abstract

Kabupaten Lampung Selatan berbatasan langsung dengan ibukota Provinsi Lampung yaitu kota Bandar Lampung, sehingga potensi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian sangat besar. Keberadaan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA), rumah sakit Airan Raya, gerbang Tol Trans Sumatra (gerbang ITERA-Kotabaru) dan calon kantor pusat Pemerintah Provinsi Lampung yang semuanya terletak di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan yang akan mempengaruhi perubahan tutupan lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan di sub DAS Way Kandis Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, dengan luas lahan sebesar 164,47 km2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan besaran limpasan air permukaan akibat alih fungsi lahan di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Alih fungsi lahan yang terjadi dari tahun 2016 sampai tahun 2020 didominasi oleh perubahan lahan perkebunan, pemukiman dan pertanian lahan kering campur. Dari hasil simulasi HEC-HMS diperoleh nilai debit puncak dan volume limpasan air tahun 2016 sebesar 215,80 m3/s dan 13.989.100 m3. Pada tahun 2020 terjadi peningkatan debit puncak dan volume limpasan air sebesar 246,40 m3/s dan 15.444.100 m3. Peningkatan debit puncak dan volume limpasan air terjadi pada setiap tahun. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan koefisien limpasan (CN).