Permasalahan mendasar penelitian yaitu siswa kurang aktif dan kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model experiential learning terhadap aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMK Negeri 2 Lingsar. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Desain penelitian yang digunakan pre-experimental. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen angket Skala Likert. Pengembangan angket mengacu pada 8 indikator aktifitas belajar antara lain; a) Membaca materi yang akan dipelajari, b) Berdiskusi dengan teman, c) Bertanya pada guru atau teman, d) Menyimak penjelasan guru, e) Membuat catatan tentang materi pembelajaran, f) Menanggapi pendapat teman, g) Mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri, h) Semangat dalam mengikuti pelajaran. Angket penelitian berjumlah 25 item. Sampel penelitian berjumlah siswa 38 siswa. Analisis data penelitian menggunakan Chi-Square. Hasil analisis data chi-square menunjukkan nilai = 22,37 sedangkan nilai Chi-Square Tabel df (C-1) x (R-1) = (5-1) x (2-1) = 4 dengan taraf signifikan 5%= 9,488 maka dapat dimgerti bahwa Chi-Square lebih besar dibanding Chi-Square tabel (22,37 >9,488). Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis nihil (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan nilai tersebut, maka hipotesis nihil (H0) yang berbunyi “Tidak ada Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Di SMK Negeri 2 Lingsar, Ditolak. Sedangkan, hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Di SMK Negeri 2 Lingsar, Diterima. Hasil analisis hipotesis penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajarn experiential learning terhadap aktifitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X Di SMK Negeri 2 Lingsar.