Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN BAKTERI FOTOSINTESIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KALE (Brassica oleracea L. Var. Acephala) Victor Bintang Panunggul; Ayu Sitanini; Afif Hendri Putranto; Susilo Gesit Widodo; Elisabeth Ari Pratiwi Panjaitan
Agrika Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v17i2.4997

Abstract

ABSTRAKTanah yang kurang sehat disebabkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi optimal, sehingga perlu diimbangi dengan pemberian bahan organik. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh pupuk kandang dan pupuk bakteri fotosintesis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Penelitian menggunakan rancangan acak faktorial (RAK). Faktor pertama adalah pupuk kandang dan faktor kedua adalah dosis pupuk cair bakteri fotosintetis. Faktor pertama meliputi K0: kontrol/petak; K1: 5 kg/petak; dan K2: 10kg/petak. Faktor kedua meliputi P0:0 ml; P1: 15 ml/2l; dan P2: 20 ml/2l. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi  antara pupuk kandang dan pupuk bakteri fotosintesis pada parameter yang diamati. Perlakuan pupuk kandang juga tidak berpengaruh nyata, sementara pupuk cair bakteri fotosintesis memberikan pengaruh yang berbeda pada semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Dosis pupuk bakteri fotosintetis terbaik adalah P2 (20 ml/2l) yang memberikan hasil kale sebanyak 0.26 ton/ha. Kata kunci: kale, bakteri fotosintesis, pupuk kandang, brassicaABSTRACTUnhealthy soil is caused by excessive use of chemical fertilizers. This results in plants not being able to grow and succeed optimally, so it needs to be balanced by providing organic materials. The aim of this research is to examine the effect of manure and photosynthetic bacterial fertilizer on the growth and yield of kale plants. The research used a factorial random design (RAK). The first factor is manure and the second factor is the dose of photosynthetic bacterial liquid fertilizer. The first factor included K0: control/plot; K1: 5 kg/lot; and K2: 10kg/plot. The second factor included P0:0 ml; P1: 15 ml/2l; and P2: 20 ml/2l. Each treatment was repeated three times. The results of the research showed that there was no interaction between manure and photosynthetic bacteria fertilizer treatment on kale growth and yield parameters. The manure treatment also had no significant effect, while the application of photosynthetic bacterial liquid fertilizer had a different effect on all parameters of growth and yield of kale plants. The best photosynthetic bacterial fertilizer dosage was P2 (20 ml/2l) which resulted in kale yields of 0.26 tonnes/ha. Keywords: kale, photosynthetic bacteria, manure, Brassica
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK DI SERANG KARANGREJA PURBALINGGA Victor Bintang Panunggul; Afif Hendri Putranto; Ayu Sitanini; Suwali; Dwi Kurniawati; Elisabeth Ari Pratiwi Panjaitan; Susilo Gesit Widodo
Perwira Journal of Community Development Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Unperba Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54199/pjcd.v3i2.198

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode pendekatan secara langsung dan identifikasi masalah di wilayah RT 03 RW 06 Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk mencapai tujuan adalah 1) Melaksanakan penyuluhan bertujuan meningkatkan pengetahuan budidaya tanaman sayuran secara hidroponik, serta memotivasi kepada peserta dan mempraktikan membuat role model hidroponik DFT. 2) Mempraktikan cara pembuatan media budidaya hidroponik kepada peserta dengan menjelaskan alat dan bahan yang digunakan. 3) Memberikan paket berupa alat dan bahan digunakan serta role model hidroponik DFT kepada peserta,benih sayuran kale bertujuan untuk mentransfer ilmu dan kegiatan yang menghasilkan. 4) Selama proses kegiatan dilakukan pendampingan muai dari budidaya sampai panen. Proses pendampingan bersifat insidentil dimana mitra, peserta dan masyarakat dapat merasakan manfaat kegiatan.