Fitri Yani
STKIP Taman Siswa Bima

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perilaku Komunikasi Nonverbal pada Anak Autis di Kelas Tuna Rungu Haerunnisa Haerunnisa; Fitri Yani; Rahmatul Fitriah; Annisa Turrahmah; Ferbian Ibrahim; Asri Rahman; Nani Nani; Syafrurrahman Syafrurrahman; Hubertus Abal; Ramli Ramli; Sholihin Sholihin; Fitri Ningsi
Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol 1, No 2 (2024): April 2024
Publisher : STKIP Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/jpk.v1i2.271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui perilaku komunikasi nonverbal anak autis selama proses pembelajaran 2) Mengetahui makna komunikasi nonverbal perilaku anak autis yang ditunjukkan selama proses belajar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data berupa kata-kata atau gambaran secara alami dan mendalam tentang keseluruhan informasi responden. Penelitian dilakukan di Desa Runggu, Kecematan Belo, Kabupaten Bima. Objek penelitian ini ditentukan berdasarkan ketidakmampuan anak autis dalam berkomunikasi khususnya Tuna Rungu. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan observasi partisipan dan data sekunder dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dari pihak-pihak terkait yang terkait dengan penelitian ini. Data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku anak autis khususnya komunikasi nonverbal sangat berbeda dengan perilaku anak pada umumnya, Pada dasarnya anak tuna rungu ternyata dapat menunjukkan berbagai perilaku nonverbal, mulai dari penggunaan ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tubuh dan haptika (sentuhan) dengan baik untuk menunjukkan perasaan mereka, dimana tingkah laku yang mereka tampilkan merupakan bentuk dari keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan pendekatan dan perhatian terhadap anak autis sangat membantu seorang guru untuk memahami makna dari perilaku anak tersebut