This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Mardalis Mardalis
Fakultas Pariwisata, UM Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perencanaan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Melalui Konsep Community Based Tourism (Cbt) Di Desa Wisata Simpang Segitiga Panganak Rozi Yuliani; Mardalis Mardalis
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Vol 18 No. 02 APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i2.5313

Abstract

ABSTRAK : Desa Wisata Simpang Segitiga Panganak memiliki potensi wisata yang beragam serta kearifan lokal yang khas yaitu wisata alam, budaya, sejarah, kuliner serta kehidupan sosial yang unik sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Akan tetapi, pengelolaan potensi wisata belum maksimal sehingga  diperlukan  analisis  perencanaan    untuk  mengintegrasikan  setiap  potensi  yang  dimiliki  agar menjadi destinsi wisata. Tujuan  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk membahas mengenai perencaan desa wisata simpang segitiga panganak dengan mengedepankan kearifkan local dan diharapkan dapat mempertahankan kearifan local sehingga memiliki masterplan dengan penciri yang sesuai dengan keasliannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah menggunakan perencanaan dalam bentuk  attractive, comfortness dan local wisdom dengan penyusunan masterplan rencana adalah equitable wisdom tourism dan  metode  analisis  data  kualitatif  yang  meliputi  pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil   dari   penelitian   yang didapatkan   menyatakan   prioritas   perencanaan   desa   wisata   berbasis   kearifan   lokal   yang menitikberatkan   pada   perencanaan attractive, comfortness dan local wisdom disebuah desa wisata.Kata kunci: perencanaan, desa wisata, kearifan local, community based tourism