Kasus kekerasan pada anak di Indonesia setiap tahun meningkat. Anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang juga mendapatkan pengalaman traumatik dari orang-orang terdekatnya. Dampak kekerasan pada anak menimbulkan traumatik sepanjang hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana terapi bermain dalam konseling kelompok dapat mengurangi trauma pada anak yang mengalami korban kekerasan. Penelitian ini mengambil informan dari LSM Nurani Perempuan Women’s Crisis Center Kota Padang sebanyak 4 orang anak korban kekerasan, 1 orang konselor dan 1 orang pendamping konselor. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara.. Hasil penelitian menunjukan 1). Terapi bermain dalam layanan konseling kelompok ternyata berhasil dalam membantu anak mengatasi hal-hal yang menghambat dan menganggu perkembangan kepribadiannya melalui aktifitas permainan yang menyenangkan sehingga anak dapat berinteraksi kembali dengan orang lain. 2). Terapi bermain dalam layanan konseling kelompok juga berhasil sasarannya karena adanya perubahan perilaku anak kearah yang lebih baik dan anak sudah dapat menentukan rencana masa depannya. 3). Terapi bermain dalam layanan konseling kelompok juga berhasil dilihat dari kepuasan terhadap program dimana semua anak merasa senang mendapat pendampingan dari konselor. 4). Terapi bermain dalam layanan konseling kelompok juga menunjukan mampu memberikan motivasi dan dukungan penuh terhadap anak agar anak dapat mengenal dirinya sendiri. 5). Terapi bermain dalam layanan konseling kelompok dapat mencapai tujuan hidup mereka sehingga anak mampu berperilaku positif. Kata Kunci : Terapi Bermain, Layanan Konseling Kelompok, Anak Korban Kekerasan