Armansyah Armansyah
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kolonisasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada Rizosfer Beberapa Vegetasi di Lahan Pasca Tambang Batu Bara dengan Tingkat Kelerengan Berbeda Muhammad Parikesit Wisnubroto; Armansyah Armansyah; Aswaldi Anwar; Dede Suhendra
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1514

Abstract

Kegiatan pertambangan khususnya batu bara berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan karena menyebabkan kerusakan lahan. Adapun guna merehabilitasi lahan tersebut diperlukan suatu tindakan revegetasi, antara lain menggunakan bantuan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kolonisasi spora FMA yang mengindikasikan tingkat kecocokan antara FMA dengan vegetasi eksisting di lahan pasca tambang batu bara pada beberapa kelerengan yang berbeda, sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu informasi awal dalam menentukan jenis tanaman yang cocok untuk dikombinasikan dengan spora FMA yang mendukung langkah revegetasi tersebut. Tahapan kajian yang dilakukan ialah mengambil sampel tanah lahan bekas tambang batu bara, identifikasi vegetasi, ekstraksi spora, dan identifikasi spora FMA yang ditemukan. Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat kimia tanah serta pengamatan spora mikoriza pada lahan bekas tambang batu bara dilakukan berdasarkan random sampling pada kedalaman 0-20 cm dengan 5 tipe kelerengan, yaitu datar, landai, agak curam, curam, dan sangat curam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolonisasi mikoriza di dalam tanah lahan pasca tambang batu bara memiliki nilai persentase yang berbeda pada masing-masing tipe kelerengan, yaitu mencapai 30% (datar), 21,58% (landai), 13,16% (agak curam), 23,34% (curam), dan 6,19% (sangat curam). Semakin curam lereng, kolonisasi akan semakin menurun. Berdasarkan frekuensinya, Glomus sp. dapat ditemukan pada setiap tipe kelerengan, sehingga mengindikasikan bahwa jenis FMA tersebut mampu bersimbiosis dengan baik dengan tumbuhan yang ditemukan antara lain seperti Centrosema pubescens, Fimbristylis littoralis, Vigna luteola, Alysicarpus vaginalis, dan Mimosa sp. Persentase kolonisasi akar berkorelasi negatif dengan kadar P dan berkorelasi positif dengan kadar Ca dalam tanah. Persentase kolonisasi spora FMA tertinggi terjadi pada lereng datar dengan vegetasi Centrosema pubescens.