Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hukuman Mati dalam Masyarakat Minangkabau Prakolonial: Tinjauan atas Perubahan Konsep dan Praktik Arsa, Dedi
Ijtihad Vol 32, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ijt.v32i1.30

Abstract

Masyarakat Minangkabau prakolonial mengenal hukuman mati berupa talio dan kisai, pengejewantahan hukum tarik-balas yang ‘keras’, hukum tradisional Minangkabau yang bercorak Kelarasan Koto Piliang yang otokratif. Hukuman badan ini digantikan dengan hukuman bangun (denda) dan buang yang lebih ‘lunak’, dianggap lebih bercorak Kelarasan Bodi Chaniago. Pengaruh Islam turut mewarnai kedua corak hukuman tersebut.
Yang Tersingkap Dan Yang Tersungkup: Perang Padri Dan Implikasinya Terhadap Pakaian Keseharian Perempuan Minang-Muslim Pada Awal Abad XIX Dedi Arsa
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 2 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.061 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v18i2.3673

Abstract

Pakaian adalah kulit sosial, kehadirannya merepresentasikan masyarakat, dan perubahannya menggambarkan perubahan masyarakat. Artikel ini membahas perubahan corak dan cara berpakaian perempuan Minangkabau sejak masa pra-Padri hingga kemunculan modernitas lewat kehadiran kolonialisme Barat. Selama kurun itu, pakaian perempuan Minangkabau telah mengalami transformasi dalam aspek cara dan corak, perubahan itu mengikuti perubahan social: terbuka dan sangat sederhana pada periode sebelum Padri; cenderung penuh gaya ketika ekonomi menaik menjelang Padri; hingga sangat tertutup dan sederhana atas dorongan Padri; pasca-Padri adalah masa yang kompromistis yang terbuka untuk inovasi tetapi tetap mendasarkan pada prinsip syar’iyyah; sementara kehadiran Barat memberi anasir-anasir baru berupa rok dan kemeja, juga topi. Di atas kulit tubuh perempuan Minangkabau, terdapat berlapis-lapis anasir: kreasi lokal, Islam puritan modernis sekaligus, juga Barat.      
PANDANGAN KARYA-KARYA FIKSI ATAS NASIB PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM PEMBERONTAKAN DAERAH Dedi Arsa
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 1, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.869 KB) | DOI: 10.30983/jh.v1i2.419

Abstract

-
PANDANGAN KARYA-KARYA FIKSI ATAS NASIB PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM PEMBERONTAKAN DAERAH Dedi Arsa
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 1, No 2 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.013 KB) | DOI: 10.30983/jh.v1i2.419

Abstract

-
Analisis Historiografi terhadap Karya Azyumardi Azra “Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia” Lukmanul Hakim; Dedi Arsa; Aziza Meria; Lisna Sandora
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 18 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.105 KB) | DOI: 10.31291/jlk.v18i2.795

Abstract

Azyumardi Azra's work, The Networks of Malay-Indonesian and Middle Eastern ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Century: The Root of Islamic Reformism, is important, as it presents the transmission of ideas and Islamic teachings via the network of ‘Ulama. Another important aspect of this book is its use of primary sources (ancient manuscripts and the books written in Arabic and English). Azra’s book, in my opinion, is the first book which utilizes such an extensive array of Arabic sources to study the history of Islamic Reformism in the Malay Archipelago. The purpose of this article is to describe and analyze the methods, the theories, the historical school of thought, and the approaches used by Azra in the process of writing this book. The article employs historical research method and historiographical approach. The result is crystal-clear, Azra wrote the book using the scientific historical research method with its four steps of research: heuristic, source-criticism, interpretation, and historiog­raphy. The main keywords within this book are transmission and network. Azra was also inclined toward ‘the new history’ school of thought. Finally, we can mention for sure that Azra approached the research problem through the local and global perspectives simultaneo­usly. His work is undoubtedly a major contribution into the body of lite­rature and has inspi­red many enthusiasts and the scholars of Southeast Asian studies, as well as the scholars of the seventeenth and the eighteenth-century Muslim World. Keywords: Azyumardi Azra, Indonesian Islamic Historiography, Ulama Network   Karya Azyumardi Azra dengan judul Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia ini sangat penting, karena telah menyajikan aspek intelek­tual yang mengetengahkan bentuk gagasan dan ajaran yang ditran­smi­si­kan melalui jaringan ulama. Yang lebih penting lagi adalah sumber yang digunakan Azra dalam bukunya tersebut adalah sumber-sumber primer dalam bentuk manuskrip-manuskrip dan buku-buku cetakan berba­hasa Arab dan Inggris. Tampaknya inilah buku pertama yang mengguna­kan sum­ber-sumber Arab secara ekstensif dalam pengkajian yang berke­naan dengan sejarah pembaruan pemikiran Islam di Nusantara. Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis metode, teori, aliran pemiki­ran sejarah dan pendekatan yang digunakan Azra dalam penulisan buku Jaringan Ulama. Metode yang digunakan adalah metode historis dengan pendekatan historiografi. Tulisan ini berhasil mengetengahkan metode yang digunakan Azra yaitu metode sejarah ilmiah dengan empat tahapan, yaitu-heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teori yang digunakan transmission dan network. Azra lebih cenderung kepada aliran pemikiran sejarah New History. Sedangkan pendekatan yang digunakannya adalah Azra melihat perjalanan historis Islam di Nusantara harus dilihat dari perspektif global dan lokal sekaligus. Karya Azra ini memberikan konstribusi besar kepada literatur dan menjadi inspirasi bagi peminat dan penulis kajian Asia Tenggara serta dunia muslim pada abad ke-17 dan ke-18. Kata Kunci: Azyumardi Azra, Historiografi Islam Indonesia,  Jaringan Ulama