Latar Belakang: Kematian akibat henti jantung di dunia sebanyak 16,17% dari total kasus, dengan 245.343 kasus di Indonesia pada tahun 2023. Tingginya angka kematian inilah yang mengharuskan Mahasiswa keperawatan sebagai first responder minimal harus memiliki pengetahuan dan pengalaman dasar terkait BHD. Pengetahuan mahasiswa keperawatan yang masih kurang, mendasari perlunya pertolongan BHD yang benar sesuai prosedur guna meminimalkan angka kematian korban. Banyaknya metode tradisional yang telah digunakan, mengharuskan penelitian ini menggunakan metode yang lebih interaktif yaitu dengan Simulasi Berbasis Manekin dan Skenario. Tujuan: Mengetahui pengaruh simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan. Metode: Metode penelitian Quasy Experiment dengan jumlah sampel 126, tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner pengetahuan BHD yang sudah valid dan reliabel, kemudian di analisis menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2023 hingga bulan Juni 2024. Hasil: Tingkat pengetahuan sebelum dilakukan simulasi termasuk dalam kategori kurang (76%). Tingkat pengetahuan setelah dilakukan simulasi dalam kategori baik (94%). Terdapat pengaruh Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan simulasi BHD dibuktikan dengan nilai p-value 0,001 < 0,05. Kesimpulan: Simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) berbasis manekin dan skenario meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan dalam penanganan gawat darurat.