Moenandar, Siswanto
jurusan teknik kimia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN VACUM EVAPORATOR METODE LIQUID RING VACUM PUMP Moenandar, Siswanto; Triana, Nurul Widji
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.842

Abstract

Proses evaporasi pada nira dengan vacum evaporator menggunakan barometrik condensor memerlukan energi yang cukup besar, untuk menghemat energi maka diperlukan perancangan suatu evaporator vacum yang dapat menurunkan titik didik juga yang hemat energy yaitu dengan mengganti barometrik condensor menjadi metode Liquid Ring Vacum Pump dimana uap yang telah terkondensasi di dalam condensor dialirkan ke pompa vacum untuk menarik uap pada ruang evaporator sehingga terjadi kondisi vacum. Pompa vacum jenis ini menggunakan energy kecil bila dibandingkan dengan menggunakan steam jet ejector dan diharapkan pada penggunaan vacum evaporator dengan Metode Liquid Ring Vacum Pump ini akan dapat menghemat daya listrik.. Perancangan vacum evaporator dengan metode Liquid Ring Vacum Pump ini dapat menurunkan suhu penguapan sampai 76 0C dengan tingkat kevacuman mencapai 200 mm Hg terhadap tekanan 760 mm Hg. Hasil perancangan vacum evaporator ini diharapkan dapat digunakan pada Industri yang menggunakan proses evaporasi larutan yang peka terhadap suhu tinggi, dengan membuat kondisi vacum maka akan menurunkan titik didih yang secara otomatis akan menghemat biaya dalam proses penguapannya. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.842
KAJIAN PROSES ASETILASI TERHADAP KADAR ASETIL SELULOSA ASETAT DARI AMPAS TEBU Wahyusi, Kindriari Nurma; Moenandar, Siswanto; Utami, Lucky Indrati
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.844

Abstract

Komponen utama ampas tebu adalah serat (fiber) yang termasuk dalam syarat bahan baku yang dapat dijadikan pulp untuk pembuatan selulosa khususnya selulosa asetat. Asetilasi selulosa dari ampas tebu dalam pelarut asam phospat merupakan salah satu metode untuk menghasilkan selulosa asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh proses asetilasi terhadap kadar asetil selulosa asetat dengan variabel jumlah asam asetat glacial dan kecepatan pengadukan . Proses asetilasi dilakukan dengan mereaksikan selulosa yang terbuat dari ampas tebu dan asam asetat glacial dalam sebuah reactor dengan menggunakan motor pengaduk. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah pembuatan selulosa yang kemudian dimurnikan. Tahap kedua adalah melarutkan selulosa ke dalam asam phospat dan mengasetilasi selulosa dengan asam asetat glacial dan tahap pemulihan produk dengan cara penyaringan dan pengeringan. Dalam penelitian akan dipelajari pengaruh pemberian volume asam asetat glacial 98% sebanyak 20, 40, 60, 80 dan 100 ml dengan kecepatan pengadukan sebesar 100, 200, 300, 400 dan 500 rpm terhadap kadar asetil dari selulosa. Dari hasil penelitian ini didapat kadar asetil terbesar adalah 45,16% pada pemberian volume asam asetat glacial 60 ml dengan kecepatan pengadukan 300 rpm. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.844
PUPUK KALIUM SILIKA DENGAN PROSES KALSINASI BERBASIS BATUAN TRASS Moenandar, Siswanto; Mahardika, Mochammad Yoga; Maulidi, Lestariyanto Achmat
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.830

Abstract

Batuan dan tambang pasir mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan banyaknya manfaat dari batuan, maka sayang sekali jika Indonesia yang memiliki banyak cadangan bahan baku menyia-nyiakannya. Contoh manfaat dari batuan yaitu bisa diubah menjadi pupuk kalium silika dengan mereaksikannya dengan kalium. Contoh batuan yang bisa diambil silikanya yaitu batuan trass. Prosedur yang dilakukan untuk membuat pupuk kalium silika yaitu dengan mereaksikan batu trass berukuran 100 mesh dengan pereaksi KOH dan K2CO3 yang komposisinya diatur dengan perbandingan berat, dimana basis batu trass adalah 100 gr. Proses tersebut dilakukan pada suhu 1250 oC dengan waktu reaksi selama 1 jam. Hasil yang didapatkan, yaitu produk pupuk kalium silika dari batu trass terbaik untuk pereaksi K2CO3 yaitu dengan perbandingan 500gr : 74gr dengan kandungan SiO2 : 26.8% dan kandungan K2O : 27.3%, dengan kelarutan dalam air sebesar 24.02%, sedangkan untuk produk pupuk kalium silika dari batu trass terbaik untuk pereaksi KOH yaitu dengan perbandingan mol 400gr : 60gr dengan kandungan SiO2 : 23.6% dan kandungan K2O : 22.2%, dengan kelarutan dalam air sebesar 25.65%. Ukuran pori produk pupuk kalium silika dari batu trass ini, yaitu kisaran 350-1000nm.