Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Kenyamanan Termal Menggunakan Software CBE Thermal Comfort Tool Zulkarnain Marzuki; L. M. F. Purwanto
Local Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v2i1.84

Abstract

Kenyamanan termal merupakan perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan suhu lingkungan sekitarnya. Kenyamanan termal di dalam ruang dipengaruhi oleh temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan udara, radiasi panas dan aktivitas fisik. Jika kenyamanan termal didalam ruang tidak tercapai, maka mahasiswa dan dosen akan sulit berkonsentrasi dan kinerja belajar mengajar akan menurun. Penelitian ini dilakukan pada tiga ruang kuliah yaitu R. 201, R. 301, dan R. 303 di Gedung Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil nilai PMV dan PPD dengan menggunakan software CBE Thermal Comfort Tool. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa angka melalui pengukuran langsung di ruang kelas kemudian akan dihitung dan dianalisis dengan software CBE Thermal Comfort Tool terutama dalam menemukan nilai PMV dan PPD, karena perhitungan ini cukup rumit tanpa bantuan software. Jika perhitungan kenyamanan termal belum tercapai maka dilakukan eksperimen agar kenyamanan termal dapat tercapai dengan memodifikasi variabel independen yang akan mempengaruhi variabel dependennya yaitu nilai PMV dan PPD. Hasil analisis sebelum melakukan eksperimen di tiga ruang kelas tidak tercapai kenyamanan termalnya, sehingga perlu melakukan modifikasi salah satu variable yaitu kecepatan udara senilai 0,8 m/s sehingga hasilnya kenyamanan termal di tiga ruang kelas tersebut tercapai. Kesimpulannya untuk mencapai tingkat kenyamanan termal dengan cara memberikan bukaan untuk pergerakan udara didalam ruangan atau dengan penggunaan AC (Air Conditioner) bila diperlukan untuk menurunkan suhu ruangan.
Sistem Green Wall Sebagai Wujud Konsep Arsitektur Biofilik Astrid Hapsari Rahardjo; L. M. F. Purwanto
Local Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v2i1.87

Abstract

Penerapan sistem green wall telah dilakukan sejak tahun 2.500 SM. Seiring dengan berkembangnya teknologi, penerapan yang tadinya hanya dilakukan pada bangunan bertingkat rendah, saat ini dapat dilakukan pada bangunan bertingkat tinggi, diantaranya Newton Suite, Singapura. Sistem green wall ini selain merupakan bagian dari konsep arsitektur berkelanjutan, juga sejatinya merupakan perwujudan dari konsep biofilia, utamanya pada lingkungan perkotaan, di mana kualitas hubungan antara manusia dengan lingkungan alaminya telah mengalami penurunan dengan maraknya pembangunan lingkungan binaan yang identik dengan perkerasan diiringi dengan penggunaan teknologi individu. Konsep biofilia pertama kali berangkat dari pemikiran terkait koneksi manusia dengan lingkungan alami oleh Eric Fromm di ranah ilmu antropologi dan psikologi.  Kemudian dikembangkan menjadi hipotesa arsitektur oleh Stephen Kellert dan Edward Wilson. Manifestasi dalam bentuk green wall ini banyak dilakukan baik dalam skala makro perkotaan, messo bangunan dan lingkungan sekitarnya, dan mikro pada ruang interior. Makalah ini merupakan studi dari berbagai literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun tujuannya adalah untuk mengetengahkan wacana terkini tentang green wall baik dari sejarahnya, sistemnya, dampaknya, dan contoh-contohnya hingga kini.
Tipologi Arsitektur Islam pada Masjid Ratih Dian Saraswati; L. M. F. Purwanto; Robert Rianto Widjaja
Local Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v2i1.88

Abstract

Dalam kehidupan umat Islam, masjid memiliki arti yang penting jika dilihat dari sejarahnya, ini karena sejak jaman masa Rasulullah SAW, masjid telah manjadi pusat utama dari seluruh aktivitas umat muslim pada generasi pertama. Bangunan seni arsitektur Islam yang berfungsi sebagai peradaban Islam dan pusat penyebaran dakwah adalah bangunan masjid. Bangunan tersebut jika ditinjau dari segi arsitektur Islamnya memiliki ragam, bentuk estetika, corak dan falsafah yang tinggi. Sejak kemunculan masjid, masjid tidak hanya sekedar untuk tempat peribadatan atau tempat sujud umat muslim namun tetap multifungsi. Pada saat masa Rasulullah SAW, masjid juga sebagai kegiatan ekonomi, politik dan pendidikan. Maka Tipologi Arsitektur Islam yang akan menjadi dasar penelitian utama meliputi desain dan struktur bangunan. Penelitian ini akan diawali dengan kajian tentang fungsi yang sebagai dasar pembentuk arsitektur. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode deskriptif kualitatif dan metode komparatif. Dalam metode analisis penelitian kualitatif, hasil analisisnya tidak bergantung pada jumlah, namun data yang telah dianalisis berupa berbagai pandangan. Penelitian yang dilakukan berupa kegiatan penyusunan data, pengumpulan data dan analisis data. Metode komparatif adalah dengan menggunakan data yang terkumpul kemudian diidentifikasi dan dianalisa serta dibandingkan untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai tipologi yang ada, meliputi orientasi arah kiblat, bentuk denah dan ruang, bentuk geometri, dan fasad.