Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Dengan mengandalkan kriteria laboratorium WHO maka jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia) dan kebocoran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi merupakan indikator keparahan penyakit DBD. Namun beberapa kasus tidak memenuhi kriteria klinis WHO, gejalanya tidak khas pada sebagian besar kasus, disamping hasilnya yang variatif terutama pada awal penyakit. Untuk mengetahui kemungkinan perubahan pola manifestasi laboratorium DBD tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan kadar trombosit dan hematokrit terhadap derajat DBD.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional analisys. Jumlah sampel penelitian 94 orang yang diperoleh dari data rekam medis di RSU Anutapura Palu, menggunakan teknik randomisasi sederhana (simple randomized) sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Hubungan kadar trombosit dengan derajat DBD secara statistik bermakna (p<0,05). Derajat hubungan yang diuji dengan Spearman didapatkan hubungan terbalik berderajat sedang (r = -0,529). Hubungan kadar hematokrit dengan derajat DBD secara statistik bermakna (p<0,05). Derajat hubungan yang diuji dengan Spearman didapatkan hubungan searah berderajat lemah (r = 0,345).Ada hubungan yang bermakna antara kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan DBD walaupun kekuatan hubungan lemah-sedang.Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Trombosit, Hematokrit, Derajat DBD, Pasien Dewasa