Fiona Djunita Natalia Luhulima
Program Studi Sastra Inggris Universitas Papua, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Lingkungan Pesisir Melalui Aksi Bersih Sampah Sebagai Upaya Konservasi di Wisata Pantai Putih Kabupaten Manokwari, Papua Barat Yulia Putri Paradida; Marsten Lihardo Tarigan; Fiona Djunita Natalia Luhulima; Paisal Ansiska
Jurnal Pengabdian Arumbai Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Arumbai
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arumbai.vol1.iss2.pp84-90

Abstract

Pantai Pasir Putih di Kabupaten Manokwari, Papua Barat adalah tujuan wisata alam yang menarik dengan pasir lembut, air jernih, dan pemandangan alam yang memukau, menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional. Namun, pesona alamnya terusik oleh permasalahan serius, yaitu keberadaan sampah di tepi pantai, terutama sampah plastik seperti botol, kantong, dan wadah makanan sekali pakai yang sering berserakan di sekitar pantai. Penting untuk mengelola sampah di pantai dengan tindakan khusus, termasuk program pembersihan rutin, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan melakukan kampanye pendidikan lingkungan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pelajar, masyarakat, dan wisatawan dalam menjaga lingkungan pesisir di Kabupaten Manokwari, khususnya di Wisata Pantai Putih. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diadakan di Wisata Pantai Pasir Putih, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Acara tersebut dilakukan pada hari Minggu, 3 Juni 2023, dan mencakup tahapan sosialisasi rencana, koordinasi, dan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program pengabdian menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keindahan Pantai Putih. Melibatkan mahasiswa sastra Indonesia dan Inggris membawa perspektif kaya tentang isu lingkungan. Keberhasilan kegiatan mencerminkan sinergi edukasi, kesadaran masyarakat, dan aksi nyata menjaga lingkungan pesisir. Kabupaten Manokwari jadi contoh perlindungan lingkungan, diharapkan masyarakat bertanggung jawab terhadap alam. Program ini membuka pintu perubahan positif dan harmoni antara manusia dan alam.
Peningkatan Kemampuan Literasi Siswa-Siswi di SDN 54 Aipiri Manokwari Timur Papua Barat Yulia Putri Paradida; Yeni Yulia Andriani; Hugo Warami; Yafed Syufi; Hendrik Arwam; Muhammad Hussen; Marsten Lihardo Tarigan; Estiani A Ambarwati; Fiona Djunita Natalia Luhulima; Herlyn Winda Wie Leba
Jurnal Pengabdian Arumbai Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Arumbai
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arumbai.vol2.iss1.pp79-85

Abstract

Perkembangan literasi di Indonesia masih rendah, dengan minat baca yang minim berdampak pada kemampuan literasi siswa. Penyebabnya termasuk kesulitan memahami bacaan dan kurangnya sumber literasi di sekolah. Gerakan Literasi Sekolah oleh pemerintah, termasuk program donasi buku, diharapkan dapat meningkatkan literasi dan pemahaman bacaan pelajar. Program ini melibatkan penyuluhan, storytelling, dan target membaca satu buku per bulan untuk siswa. Meski tantangan seperti keterbatasan infrastruktur ada, kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat diharapkan dapat membangun budaya literasi yang kuat di SD Negeri 54 Aipiri. Pada 15 September 2023, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SD Negeri 54 Aipiri, Manokwari Timur, Papua Barat. Melibatkan siswa kelas 1-6, dosen, dan mahasiswa Sastra Indonesia, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi. Tahapannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memperluas literasi siswa dan memberikan inspirasi program serupa di tempat lain. Inisiatif donasi buku di SD Negeri 54 Aipiri bertujuan meningkatkan koleksi buku, merangsang minat baca siswa, dan meningkatkan mutu pembelajaran. Terkumpul 120 buku dari berbagai donatur, termasuk mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Upaya berkelanjutan melibatkan lebih banyak kontributor. Penyuluhan dilakukan di awal setiap sesi pembelajaran, termasuk storytelling, untuk meningkatkan kesadaran literasi dan keterampilan siswa.