Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN MUTU FISIOLOGIS BENIH PADI YANG TERINFEKSI PENYAKIT BLAS MELALUI COATING BENIH DIPERKAYA AGEN HAYATI Marianus Tomi; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.32877

Abstract

Mutu benih merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi padi. Penyakit Blas yang disebabkan oleh patogen Pyricularia grisea merupakan penyakit terbawa benih padi yang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang serius di Indonesia. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agronomi dan Klimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan viabilitas benih padi yang terkontaminasi P. grisae melalui coating benih yang diperkaya agen hayati. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal yang terdiri dari 9 perlakuan, yaitu: A=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP21; B=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP31; C=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat RP21; D=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP11; E=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP12; F=Fungisida (benih dikontaminasi); G=Kontrol positif (benih yang terkontaminasi P. grisea); H=Kontrol negatif (benih tanpa coating dan tanpa agen hayati); I=Kontrol (benih dicoating tanpa bakteri). Masing-masing ulangan dibuat duplo sebanyak 2 gulungan. Hasil pemberian formula coating benih menggunakan agen hayati, perlakuan D (coating + isolat TP12) sudah mampu meningkatkan vigor benih padi pada pariabel pengamatan indek vigor dimana benih yang terkontaminasi sebelum dicoating memiliki nilai 42,00 meningkat menjadi 71,33%, daya berkecambah dari 73,33 meningkat menjadi 85,33-90,67%. serta mampu memperbaiki viabilitas benih menjadi lebih optimal pada pariabel kecepatan tumbuh, dimana benih yang terkontaminasi penyakit blas yang semula sebelum dicoating memiliki nilai sebesar 15,57 meningkat menjadi 19,47% / et mal