Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PORANG TERHADAP BEBERAPA DOSIS KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Intan Permatasari; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos TKKS terhadap pertumbuhan bibit porang serta mendapatkan dosis terbaik kompos TKKS terhadap pertumbuhan bibit porang di tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, dari bulan Oktober - Januari. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 taraf perlakuan dan 5 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah k0=0%, k1=10%, k2=20%, k3=30%, k4=40% TKKS/polybag. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah waktu muncul tunas (WMT), tinggi tanaman (TT), waktu muncul khatak (WMK), jumlah khatak (JK) dan jumlah batang (JB). Kesimpulan hasil penelitian adalah kompos TKKS berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit porang dan dosis kompos TKKS 20%/polybag lebih optimal untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan waktu muncul khatak tanaman porang di tanah aluvial.
KERAGAAN KEBUN DAN KARAKTERISTIK PETANI PINANG DI KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Henny Sulistyowati; Agus Ruliyansyah; Muhammad Pramulya
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2425

Abstract

Biji pinang merupakan bahan baku penting dalam bidang industri dan farmasi. Saat ini pinang sudah menjadi salah satu komoditas ekspor dari sub sektor perkebunan, sehingga merupakan alternatif yang sangat sesuai untuk diversifikasi komoditas perkebunan di Kalimantan Barat. Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang sudah mulai mengembangkan tanaman pinang, akan tetapi produksinya masih tergolong rendah. Keterbatasan akses terhadap informasi tentang teknologi, pasar, maupun informasi penting lainnya menjadi penghambat kemajuan petani, oleh karena itu diperlukan banyak upaya untuk membantu petani pinang dalam menghadapi permasalahannya. Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah pengadaan basis data kebun agar pemerintah dapat membuat kebijakan dan tindakan yang ditujukan untuk memberdayakan kebun pinang di Kabupaten Kubu Raya, dan meningkatkan kesejahteraan petaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keragaan kebun dan karakteristik petani pinang di Kabupaten Kubu Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua petani pinang (86,7%) di lokasi penelitian menanam pinang secara polikultur, dan belum menjalankan usahataninya sesuai dengan “good agricultural pratice” sehingga produktivitas pinang yang diusahakan masih tergolong rendah secara kuantitas maupun kualitas. Pemasaran biji pinang kering juga belum efisien. Peran pemerintah dan lembaga terkait diperlukan untuk memberikan pelatihan, bimbingan, pendampingan, dan informasi pasar pada petani pinang di Kabupaten Kubu Raya.
PENGARUH ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PUTIH PADA TANAH ALUVIAL Lusiana Yuli Silvitri; Henny Sulistyowati; Agus Ruliyansyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3407

Abstract

This study aims to determine the best interaction and dosage of oil palm empty fruit bunch ash and potassium fertilizer for white radish plants. This research was carried out on land located on Jl. Reform, Pontianak City This research starts from February - March 2023. The research method used a factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors, namely, the first factor was oil palm empty fruit bunch ash which consisted of 3 levels of oil palm empty fruit bunch ash and the second factor was potassium fertilizer which consisted of 3 levels of potassium fertilizer so that 9 combinations were obtained. treatment. Each treatment was repeated 3 times and each repetition consisted of 4 plants. The treatment referred to is the ash factor of empty palm fruit bunches, namely 2.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 11 g/polybag, 5.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 23 g/polybag and 8.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 35 g/polybag. The potassium fertilizer factor is 50 kg/ha equivalent to 1 g/polybag, 100 kg/ha equivalent to 2 g/polybag and 150 kg/ha equivalent to 3 g/polybag. Variables observed in this study included number of leaves, leaf area, tuber length, tuber diameter, tuber fresh weight dry weight of plants. The conclusion of the results of this study is the interaction effect of empty palm fruit bunch ash and potassium fertilizer at a dose of 5.8 tons/ha equivalent to 23 g/polybag and Potassium fertilizer at a dose of 100 kg/ha equivalent to 2 g/polybag gives good growth and yield of turnips best on alluvial soils.Keywords: Palm Oil Empty Bunch Ash, Potassium, White Radish and Alluvial SoilINTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan dosis terbaik dari pemberian abu tandan ksosong kelapa sawit dan pupuk kalium bagi tanaman lobak putih. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan yang berlokasi di Jl. Reformasi, Kota Pontianak. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari - Maret 2023. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu, faktor pertama adalah abu tandan kosong kelapa sawit yang terdiri dari 3 taraf abu tandan kosong kelapa sawit dan faktor kedua adalah pupuk kalium yang terdiri dari 3 taraf pupuk kalium sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman. Perlakuan dimaksud adalah Faktor abu tandan kosong kelapa sawit yaitu 2,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 11 g/polybag, 5,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 23 g/polybag dan 8,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 35 g/polybag. Faktor pupuk kalium yaitu 50 kg/ha setara dengan 1 g/polybag, 100 kg/ha setara dengan 2 g/polybag dan 150 kg/ha setara dengan 3 g/polybag. Variabel pengamatan penelitian meliputi jumlah daun, luas daun, panjang umbi, diameter umbi, berat segar umbi berat kering tanaman. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pengaruh interaksi pemberian abu tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kalium pada dosis 5,8 ton/ha setara dengan 23 g/polybag dan pupuk Kalium dosis 100 kg/ha setara dengan 2 g/polybag memberikan pertumbuhan dan hasil lobak yang terbaik pada tanah aluvial.Kata kunci: Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kalium, Lobak Putih dan Tanah Aluvial
PENGARUH PEMBERIAN ABU SEKAM PADI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA PADA TANAH GAMBUT Rosi Filario; Agus Ruliyansyah; Siti Hadijah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3575

Abstract

Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) is a highly nutritious and economical vegetable commodity. Efforts made to increase okra production so that it is high both in terms of quantity and quality can be carried out through efforts to expand the planting area and increase the yield per unit area of planting area by planting okra plants on peat soil. This study aims to obtain the best interaction dose of rice husk ash and NPK fertilizer for the growth and yield of okra plants on peat soil. This research was conducted in the research area of the Faculty of Agriculture, University of Tanjungpura. The research was conducted from May 29 - August 27 2022. This study used an experimental method with a factorial Completely Randomized Design (CRD) pattern with two treatments and 3 replications. The first factor was rice husk ash with 3 levels, namely a1 = 5 tonnes/ha equivalent to 125 g/polybag, a2 = 10 tonnes/ha equivalent to 250 g/polybag, a3 = 15 tonnes/ha equivalent to 375 g/polybag. The second factor was NPK fertilizer at 3 levels, namely n1 = 200 kg/ha equivalent to 5 g/polybag, n2 = 400 kg/ha equivalent to 10 g/polybag, n3 = 600 kg/ha equivalent to 15 g/polybag. Variables observed included: plant height (cm), dry weight (g), root volume (cm3), number of fruits per plant (fruit), fruit weight per plant (g), and fruit weight per fruit ((g). Yields The study showed that the interaction between rice husk ash and NPK fertilizer had no significant effect on all observational variables.The application of rice husk ash at a dose of 10 tons/ha was the best dose to increase the growth and yield of okra plants on peat soil.The application of NPK fertilizer at a dose of 400 kg/ha ha provides growth and yield of okra plants on peat soils. Keywords: Rice husk ash, NPK fertilizer, peatsoil INTISARITanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan salah satu komoditas sayur yang bergizi tinggi dan ekonomi tinggi. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi okra agar tinggi baik dari segi kuantitas dan kualitas dapat dilakukan melalui usaha perluasan areal tanam dan peningkatan hasil persatuan luas areal tanam adalah menanam tanaman okra pada tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi abu sekam padi dan pupuk NPK yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman okra di tanah gambut. Penelitian ini dilakukan di lahan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian  dilakukan mulai  pada tanggal 29 Mei  - 27 Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua perlakuan  dan 3 ulangan. Faktor pertama abu sekam padi sebanyak 3 taraf yaitu a1 = 5 ton/ha setara dengan 125 g/polybag, a2 =10 ton/ha setara dengan 250 g/polybag , a3 = 15 ton/ha setara dengan 375 g/polybag. Faktor kedua adalah pupuk NPK sebanyak 3 taraf yaitu n1 = 200 kg/ha setara dengan 5 g/polybag, n2 = 400 kg/ha setara dengan 10 g/polybag, n3 = 600 kg/ha setara dengan 15 g/polybag. Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman (cm), berat kering (g), volume akar (cm3), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per tanaman (g), dan berat buah per buah ((g). Hasil penelitian menunjukkan Interaksi antara abu sekam padi dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian abu sekam padi dengan dosis 10 ton/ha merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada tanah gambut. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada tanah gambut.  Kata Kunci: Abu sekam padi, okra, pupuk NPK, tanah gambut
PENGARUH PUPUK KOTORAN KAMBING DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Muhammad Kahar; Dini Anggorowati; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kotoran kambing dan abu sekam padi serta interaksi keduanya yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksprimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorialterdiri dari 2 faktor yaitu faktor kotoran kambing dan faktor abu sekam padi. Penggunaan pupuk kotoran kambing terdiri dari 3 taraf dan abu sekam padi terdiri dari 3 taraf dengan  masing-masing 3 ulangan, setiap unit percobaan diambil 4 sampel tanaman.Perlakuan dalam penelitian ini yaitu :Faktor dosis pupuk kotoran kambing dengan kode (K) terdiri dari k1= 500 g/polybag atau setara 20 ton/ha, k2= 625 g/polybag atau setara 25 ton/ha, k3= 750 g/polybag atau setara 30 ton/ha, Faktor dosis abu sekam padi kode (S) terdiri dari :s1= 140 g/polybag, s2= 196 g/polybag, s3= 233 g/polybag. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi tanaman, dan panjang umbi tanaman.Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuanpupuk kotoran kambing dan abu sekam padi pada semua variabel pengamatan. Perlakuan pupuk kotoran kambing berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi dan panjang umbi tanaman, sedangkan perlakuan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap volume akar tanaman lobak.
PENINGKATAN VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PORANG MELALUI BERBAGAI MEDIA MATRICONDITIONING Helda Esteria Octaviani Hosiana Siregar; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57623

Abstract

Porang (Amorphophallus onchophyllus) adalah komoditi tanaman yang termasuk ke dalam famili Araceae dan merupakan tumbuhan semak (herba) dengan umbi tunggal di dalam tanah. Tanaman porang saat ini sedang eksis karena khasiatnya sehingga banyak dicari, banyak orang berlomba-lomba menanamnya karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Secara generatif perkembangbiakan porang dapat menggunakkan biji atau buah. Benih tanaman porang mengalami masa istirahat/dormansi selama 1-2 bulan sejak mulai memasuki musim tanam, selain itu pertumbuhannya tidak seragam, untuk mengatasi hal tersebut tanaman porang diperlukan perlakuan khusus untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Meningkatkan viabilitas dan vigor benih dapat diusahakan dengan memaksimalkan perlakuan matriconditioning, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media matriconditioning yang terbaik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang diteliti adalah Media Matriconditioning, terdiri dari 4 perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan dimaksud adalah: A= Kontrol (tanpa perlakuan), B= 10 biji porang + 1,7 gr abu kayu + 0,6 ml air, C= 10 biji porang + 1 gr abu sekam padi  + 0,6 ml air, D= 10 biji porang + 1 gr abu tempurung kelapa + 0,5 ml air. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan berbagai media matriconditioning terhadap perkecambahan benih porang tidak memberikan pengaruh nyata pada variabel indeks vigor, keserempakan tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan panjang radikula, tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap variabel panjang plumula yaitu pada perlakuan kontrol, abu kayu halus + air, abu sekam padi halus + air berbeda nyata dengan perlakuan abu tempurung kelapa + air. Sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa belum ditemukan media matriconditioning terbaik untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Hal ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan pada benih porang kurang tepat, benih yang digunakan sudah memasuki waktu untuk berkecambah, sehingga memberikan respon yang sama bagi semua perlakuan.Kata kunci: Abu kayu, Abu sekam padi, Abu tempurung kelapa, Matriconditioning, Porang
THE EFFECT OF PADI HUSK BIOCHAR COMBINATION AND CHICKEN MANURE AGAINST KALE GROWTH AND RESULTS (Brassica oleraceae var. Acephala L.) IN PEATLAND Kristina Noni Sari; Agus Ruliyansyah; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34170

Abstract

Kale plants are a type of green vegetables belonging to Brassica originating from the Eastern Mediterranean or Asia. Kale plants are also dubbed the "The Queen of Greens" and are vegetables that are very well known throughout the world because they have very high nutritional and nutritional content. The aim of this research was determine the best dose of a combination of rice husk biochar and chicken manure on the growth and yield of kale on peat soil. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. This research started on November 3, 2018 until February 18, 2019. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 treatments namely: (b1) 3 ton biochar / ha + 15 ton  chicken manure / ha , (b2) 6 ton biochar / ha + 15 ton chicken manure / ha, (b3) 9 ton biochar / ha + 15 ton chicken manure / ha, (b4) 3 ton biochar / ha + 30 ton chicken manure / ha, (b5) 6 ton biochar / ha + 30 ton chicken manure / ha, (b6) 9 ton biochar / ha +  30 ton chicken manure / ha. Each treatment was repeated 4 times and consisted of 3 plant samples. Observation variables observed in this study were root volume ), number of leaves (strands), leaf area (), leaf chlorophyll content (spad unit), fresh weight of plants (g), and plant dry weight ( g). Based on the results of research that has been carried out that the combination of rice husk biochar 6 ton / ha and chicken manure 15 ton /ha can increase the growth and yield of the best kale plants on peat soil. Keywords: Biochar Rice Husk, Chicken Manure, Kale
PENINGKATAN MUTU FISIOLOGIS BENIH PADI YANG TERINFEKSI PENYAKIT BLAS MELALUI COATING BENIH DIPERKAYA AGEN HAYATI Marianus Tomi; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.32877

Abstract

Mutu benih merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi padi. Penyakit Blas yang disebabkan oleh patogen Pyricularia grisea merupakan penyakit terbawa benih padi yang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang serius di Indonesia. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agronomi dan Klimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan viabilitas benih padi yang terkontaminasi P. grisae melalui coating benih yang diperkaya agen hayati. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal yang terdiri dari 9 perlakuan, yaitu: A=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP21; B=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP31; C=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat RP21; D=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP11; E=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP12; F=Fungisida (benih dikontaminasi); G=Kontrol positif (benih yang terkontaminasi P. grisea); H=Kontrol negatif (benih tanpa coating dan tanpa agen hayati); I=Kontrol (benih dicoating tanpa bakteri). Masing-masing ulangan dibuat duplo sebanyak 2 gulungan. Hasil pemberian formula coating benih menggunakan agen hayati, perlakuan D (coating + isolat TP12) sudah mampu meningkatkan vigor benih padi pada pariabel pengamatan indek vigor dimana benih yang terkontaminasi sebelum dicoating memiliki nilai 42,00 meningkat menjadi 71,33%, daya berkecambah dari 73,33 meningkat menjadi 85,33-90,67%. serta mampu memperbaiki viabilitas benih menjadi lebih optimal pada pariabel kecepatan tumbuh, dimana benih yang terkontaminasi penyakit blas yang semula sebelum dicoating memiliki nilai sebesar 15,57 meningkat menjadi 19,47% / et mal
Upaya Peningkatan Viabilitas Benih Cabai Menggunakan Matriconditioning plus ekstrak touge kacang hijau JANG JOKO; TANTRI PALUPI; AGUS RULIYANSYAH
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.21843

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak touge kacang hijau terhadap peningkatan viabilitas benih cabai serta mencari konsentrasi ekstrak touge kacang hijau terbaik yang digunakan terhadap peningkatan viabilitas benih cabai. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak pada bulan Maret-April 2015. Penelitian ini menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan faktor perlakuan yaitu matriconditioning+larutan eksrak touge yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3, P4, P5, P6, dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, tiap ulangan terdiri dari 2 sampel. Banyaknya benih yang dikecambahkan tiap sampel adalah 50 benih. Adapun perlakuan yg dimaksud yaitu P0 =  kontrol (tanpa matric), P1= matriconditioning abu gosok+aquades,P2=matriconditioning abu gosok+larutan ekstrak touge 10%, P3= matriconditioning abu gosok+larutan ekstrak touge 20%, P4=  matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 30%, P5=matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 40%, P6=  matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 50%. Variabel pengamatan terdiri dari daya berkecambah benih, indeks vigor, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak touge kacang hijau dengan konsentrasi 40% memberikan hasil terbaik terhadap viabilitas benih cabai. Kata kunci : benih cabai, viabilitas, matriconditioning dan ekstrak touge
Salam Sejahtera agus ruliyansyah
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v4i2.9377

Abstract

Selain kelapa sawit dan karet, hasil perkebunan lada, kelapa dan kakao juga merupakan komoditas perkebunan utama bagi  Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Namun demikian, berbeda dengan kelapa sawit yang sebagian besar dikelola oleh perusahaan besar, lada dan kakao hampir semuanya dikelola oleh petani kecil dan bermodal terbatas. Salah satu faktor pembatas produksi lada dan kakao adalah keberadaan patogen. Penyakit Hawar beludru (velvet blight) , saat ini merupakan pembatas utama dalam mempertahankan produksi. Mengingat di daerah lain penyakit ini bukan merupakan penyakit penting, diperlukan kajian komprehensif untuk mengungkap mengapa di Kalbar penyakit ini berkembang luas dan dalam upaya  menemukan metode pengendaliannya. Demikian juga dengan penyakit busuk buah karena Phythopthora pada tanaman kakao. Dari tahun ke tahun,  penyakit tersebut merupakan faktor penghambat penting dalam peningkatan produksi sehingga tetap memerlukan berbagai kajian dalam pengendaliannya. Penemuan metode dan bahan yang murah serta praktis dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman pada dua komoditas perkebunan utama Kalbar tersebut akan merupakan sumbangan besar dalam upaya peningkatan produksi. Dalam Volume 4 Nomor 2 ini, kami terbitkan artikel yang berupa laporan penelitian tentang upaya pengendalian penyakit hawar beludru pada lada  dan  busuk buah kakao serta  pengendalian hayati hama  Brontispa pada kelapa. Sebagai artikel tambahan kami terbitkan hasil penelitian terbaru tentang pembibitan karet. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para kontributor dan semua mitra bestari yang telah meluangkan waktu untuk penerbitan  edisi ini. Redaksi selalu menunggu hasil-hasil penelitian dan telaah terbaru tentang komoditas-komoditas perkebunan lainnya. Semoga bermanfaat.