Syahru Ramadhan
Universitas Muhammadiyah Bima

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar Digital Melalui Kegiatan Workshop pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bima Syarifuddin Syarifuddin; Ilham Ilham; Ade S Anhar; Abdussahid Abdussahid; Umar Umar; Syahru Ramadhan; Kaharudin Kaharudin
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v4i2.386

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan signifikan dalam bidang pendidikan, terutama dalam pemanfaatan media dan sumber belajar digital. Universitas Muhammadiyah Bima menyadari pentingnya integrasi teknologi dalam proses pembelajaran dan berupaya meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa melalui kegiatan workshop. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media dan sumber belajar digital melalui kegiatan workshop pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bima.Metode kegiatan yang digunakan ini yaitu pendekatan workshop, metode tatap muka, Adapun pesertanya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bima, Pelaksanaan Kegiatan ini di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workshop memiliki dampak positif signifikan terhadap literasi digital mahasiswa. Mahasiswa yang mengikuti workshop menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan media dan sumber belajar digital. Mereka juga lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar-mengajar dan lebih terampil dalam mencari serta mengevaluasi informasi dari sumber digital. Kesimpulan dari kegiatan ini merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bima. Rekomendasi yang diberikan termasuk perlunya pengembangan program pelatihan berkelanjutan dan penyediaan sumber daya digital yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran di era digital. Implementasi program ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lain dalam upaya meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran IPAS di SDN 27 Dompu Ilham Ilham; Titi Pujiarti; Syahru Ramadhan; Wulan Wulan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i3.603

Abstract

Penelitian yang dilakukan penulis menjelaskan tentang analisis faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPAS di SD Negeri 27 Dompu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan belajar IPAS siswa di SDN 27 Dompu dan penyebabnya, serta upaya mengatasi kesulitan belajar IPAS siswa di SDN 27 Dompu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, digunakan untuk memahami fenomena yang terjadi sebagai objek kajian. Selain itu, analisis data dengan menggunakan model reduksi data dapat menghasilkan data deskriptif tertulis atau verbal yang dapat digunakan peneliti saat menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan, pada saat mempelajari ilmu pengetahuan alam : a). Kesulitan yang dihadapi siswa ketika mempelajari mata pelajaran IPAS antara lain kesulitan memahami dan menghafal bahasa asing, kesulitan memahami konsep, dan lain-lain. B). Berdasarkan data yang diperoleh, faktor penyebab kesulitan belajar siswa antara lain kondisi fisik yang kurang baik, menurunnya sikap belajar siswa, menurunnya motivasi belajar siswa atau adanya perubahan sikap di luar arahan guru, dan media pembelajaran yang kurang memadai. Ini termasuk penggunaan yang tepat. Kurangnya infrastruktur dan lingkungan rumah, kurangnya dukungan dan pemahaman kurikulum sekolah yang optimal. C). Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui observasi, temukan lokasi kesulitan belajar siswa berupa kesulitan memahami konsep dan terminologi asing, dan identifikasi faktor penyebabnya. Ketika faktor internal dan eksternal menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa, kami menyediakan program dukungan untuk mengatasi masalah ini dan melacak pelaksanaan program dukungan ekstrakurikuler.
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Hermansyah Hermansyah; Ilham Ilham; Ni Nyoman Ayu Ratna Dewi; Syahru Ramadhan; Wahyu Mulyadi; Abdul Haris
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i1.1140

Abstract

Dunia pendidikan sangat kompleks, baik tentang siswa, kebijakan, dan kemampuan guru terutama tentang kemampuan mendesain materi dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif pada saat pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun data diperoleh dari informan dalam bentuk lisan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, adapun pengambilan sampel dari berbagai sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data, dan analisis data dilakukan secara induktif atau kualitatif. Temuan penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang memberikan gambaran tentang tujuan penelitian dan memberikan gambaran yang tepat tentang karakteristik, keadaan, dan gejala individu dalam kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi penyebaran gejala dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran inkuiri sangat menarik bagi siswa sekolah dasar, karena anak didik dapat melakukan observasi langsung di laboratorium sekolah dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) atau pertanyaan. Guru melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini membuat daya ingatan siswa menjadi kuat dan tidak cepat lupa. Ketika guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang diberikan, siswa terlihat sangat aktif merespons pertanyaan dan diskusi dengan guru dalam kelas.