Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

RAGAM ISTILAH DALAM ETIKA PROFESI KEGURUAN Umar, Umar
Lentera Pendidikan Vol 17, No 1 (2014): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Guru adalah suksesi fungsional yang memiliki peranan penting dalam penye­lenggaraan pendidikan. Eksistensi seorang guru tidak hanya sebagai perantara pembelajaran, tetapi kedudukannya sekaligus menjadi penentu keberhasilan capaian tujuan pendidikan. Namun akhir-akhir ini prototipe guru yang semesti­nya digugu dan ditiru, seakan sirna karena adanya perbuatan segelintir guru yang melanggar hukum seperti; pelecehan seksual, sampai kasus penyalahgu­naan narkoba, menunjukkan rendahnya tingkat kesadaran beretika dalam ruang lingkup profesi guru. Meski demikian, pandangan yang mendeskreditkan posisi guru tidak seluruhnya digunakan, mengingat masih banyak figur-figur guru dengan dedikasi tinggi serta integritas kepribadian yang menjunjung nilai-nilai etika profesi.Abstract: Teachers are the functional succession that have an important role in education. The existence of teachers not only as the intermediary of learning, but their position also determine the success of achieving the goal of education. However, lately the prototype of teacher that should be beliefed and imitated as if become vanished because of the act of few unresponsible teachers who breaking the laws such as sexual harrassment, and drug abused which shows the low level of awareness in ethical conduct in the scope of teaching profession. However, it must be understood that this view discredit the position of teachers and must not be applied to all teachers because some of them have shown a high  dedication and personal integrity that uphold the ethical values of professionalism. 
KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Umar Umar; Hendra Hendra
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 18 No 1 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v18i1.365

Abstract

Proses pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun terutama seorang guru yang mengabdikan dirinya kedalam dunia pendidikan. Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa. Secara umum pengelolaan kelas adalah penyedian fasilitas bagi bermacam macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa dalam proses pembelajara dilingkup satuan pendidikan
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DI TK AL-MAHASIN KOTA BIMA Lukman Lukman; Umar Umar; Utari Aderima; Samsudin Samsudin
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 4 No 1 (2022): Maret
Publisher : Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v4i1.834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sekolah Ramah Anak (SRA) pada aplikasi pembelajaran Anak Usia Dini di TK Al-Mahasin Kota Bima. Penelitian ini ialah penelitian kualitatif yg bersifat naratif. Data-data diperoleh melalui beberapa metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menerima pemahaman wacana implementasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran Anak Usia Dini pada TK Al-Mahasin Kota Bima. hasil analisis data memberikan bahwa implementasi Sekolah Ramah Anak pada pembelajaran Anak Usia Dini di TK Al-Mahasin Kota Bima sudah relatif baik. di prakteknya, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan prinsip Sekolah Ramah Anak telah hampir mendekati teori yg ada. Ini dibuktikan menggunakan hasil pengamatan serta dokumentasi pada TK Al-Mahasin Kota Bima. Pengamatan serta dokumentasi difokuskan pada kelengkapan wahana dan Prasarana yg ada pada TK Al-Mahasin Kota Bima, aplikasi metode pembelajaran, sikap terhadap peserta didik, serta kesehatan lingkungan. wahana serta prasarana yang pada TK Al-Mahasin Kota Bima telah ditata sedemekian rupa sehingga lingkungan secara holistik dapat mendukung aktivitas anak, baik secara fisik, mental juga motorik.
KIPRAH TUAN GURU HAJI ABUBAKAR HUSAIN DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI BIMA-NTB Irwan Irwan; Ihwan P Syamsuddin; Abdussahid Abdussahid; Umar Umar
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 5 No 1 (2021): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v5i1.633

Abstract

Bima merupakan daerah dengan basis mayoritas penduduknya beragama Islam yang berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam konteks keagamaan, sejak dahulu masyarakat Bima dikenal dengan kelompok masyarakat yang taat beragama dan ahli dalam ilmu agama. Sehingga telah memunculkan berbagai tokoh dan ulama Nusantara di antaranya Syaikh Abdul Ghoni Bima (Guru Besar Madrasah al- Haramain) yang menjadi guru para tokoh- tokoh ulama ternama di Indonesia seperti KH. Hasyim Asy’ari. Meksipun demikian, pendidikan Islam tidak begitu berkembang di wilayah ini, sampai pada saat munculnya TGH. Abubakar Husain sebagai salah satu tokoh yang menginspirasi pengembangan pendidikan Islam di Bima. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dalam hal ini adalah data deskriptif tentang tokoh dengan pendekatan phenomenologist, pendekatan ini digunakan karena segala aspek yang berupa ide, gagasan dan kiprah TGH. Abubakar Husain dalam pengembangan pendidikan Islam dapat diteliti dan dicermati secara utuh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, interview in-depth, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara berkesinambungan, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini untuk menguji keabsahan data menggunakan satu teknik yaitu triangulasi, peneliti menggunakan dua teknik triangulasi yaitu; teknik triangulasi sumber dan teknik triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bentuk-bentuk pengembangan dilakukan oleh TGH. Abubakar Husain yaitu; (a) Membentuk Pengajian di rumah (b) membentuk lembaga/yayasan pendidikan Islam (c) membangun pondok pesantren (d) membangun madrasah dan sekolah (e) membangun majelis taklim al-Qur’an dan (f) membangun TPQ/BSTQ.
PERANAN PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM: (Orang Tua, Guru dan Tokoh Masyarakat) Umar Umar; Sri Jamilah
eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar Vol 1 No 2 (2017): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/el-muhbib.v1i2.153

Abstract

Secara kontekstual posisi orang tua, guru, dan tokoh masyarakat memainkan peranan yang cukup signifikan dalam upaya pembentukan pribadi seorang anak didik ke taraf kebaikan jasmani dan rohaninya. Peranan tersebut, ditinjau dari bentuk tanggung jawab moral orang tua, guru, dan tokoh masayarakat selaku pendidik dalam hal mendidik, mencerdaskan, dan membimbing anak didik terutama di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sosialnya. Bahkan dalam pendidikan Islam ketiga elemen tersebut memiliki andil dalam membentuk masa depan pendidikan bagi seorang anak. Adapun sinergisitas peranan orang tua, guru, dan tokoh masyarakat sebagai pendidik dalam pendidikan Islam dapat dilihat dari bentuk peranan orang tua sebagai lokomotif utama pendidikan agama dan moral anak dilingkungan keluarga, peranan guru dalam mencerdaskan aspek intelek dan emosional anak di lembaga pendidikan, dan peranan tokoh masyarakat dalam pembentukan etika
FILSAFAT ILMU: SUATU TINJAUAN PENGERTIAN DAN OBJEK DALAM FILSAFAT PENGETAHUAN Umar Umar
eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar Vol 2 No 2 (2018): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/el-muhbib.v2i2.392

Abstract

Posisi filsafat dan ilmu meskipun pada tinjauan historisnya sukar dipisahkan karena filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan, akan tetapi dalam perkembangan antara filsafat dan ilmu perlu dibedakan sacara definisi. Pemetaan definisi antara filsafat dan ilmu bukan berarti mecoba untuk memalingkan keberadaan filsafat sebagi induk dari segala pengetahuan. Melainkan pemetaaan definisi ilmu dan filsafat dimaksudkan untuk menegaskan kembali terkait eksistensi filsafat dan ilmu. Dalam perkembangan tradisi filsafat dan ilmu pengetahuan di dunia Barat mengalami perkembangan pesat sejak terlepas dari filsafat skolatik yang didominasi oleh elit gereja. Masa ini dimulai dengan kelahiran filsafat Barat modern dalam renaisans. Sementara itu, filasafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam tetap berada dalam dominasi pemikiran salaf dengan tradisi skolatiknya sendiri. Dua tradisi besar filasafat dan ilmu pengetahuan ini mengambil jalanya sendiri, walaupun keduanya tetap berada dalam panduan tradisi filsafat yang sama yaitu filsafat Yunani.
KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING MASA COVID-19 PADA KELAS IV DI MIS MANDE KOTA BIMA Emi Ermawati; Umar Umar; Taman Firdaus; Aidin Aidin
eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/el-muhbib.v5i2.711

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kesulitan guru dalam pembelajaran daring pada kelas IV masa Covid-19 di MIS Mande Kota Bima. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data para guru wali kelas dan kepala sekolah. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tekni wawancara, observasi dan dokumenatsi objek penelitian. Analisis data penelitian diolah secara naratif meliputi tahap reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan. Hasil penetilitian menunjukan bahwa guru kelas IV di MIS Mande Kota Bima mengalami berbagai kesulitan ketika menerapkan pembelajaran daring, diantaranya fasilitas tidak memadai dalam proses pembelajaran daring, peserta didik kesulitan mempelajari dan memahami materi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Adapun faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran yang dihadapi guru kelas IV di MIS Kota Bima seperti; kurangnya kuota internet sehingga pembelajaran daring tidak tercover dengan baik, peserta didik merasa jenuh selama pelajaran daring, peserta didik merasa sulit untuk mengakses internet, dan sebagian besar peserta tidak memiliki aplikasi WhatsApp sebagi penunjang pembelajaran daring. Selanjutnya untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksaan pembelajaran daring pada kelas IV di MIS Mande Kota Bima, pihak sekolah dan guru melakukan beragaam upaya sederhana seperti membagun 5 TPA di setiap lingkungan agar bisa menjangkau peserta didik, melakukan kunjungan di berbagai rumah murid yang dapat di jangkau, dan membagikan kopian setiap mata pelajaran.
KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 6 KOTA MAKASSAR Umar Umar
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2016v19n2a5

Abstract

This research aimed at describing the teachers’ difficulties in teaching Islamic education and character based on curriculum 2013 at SMPN 6 Makassar. This Research used qualitative by using phenomenologis8t approach. The data were obtained from the teachers of Islamic education, the head master, and the vice head master of curriculum concerns, advisor and students. Data were collected from observation, interview, documentation tools, triangulation, and literature review. Then the data were analyzed by using Miles’ and Huberman’s model analysis through four steps namely; data reduction, data presentation, drawing conclusion and data validation. The research finding shows that in conducting learning process based on curriculum 2013, teachers encountered some difficul-ties in teaching such as; they find difficulty to choose the suitable instructional model related to scientific approach, they encountered difficulties in making instruments and evaluation formats, and they also faced difficulties in the process of evaluation. But, generally, they encountered more difficulties in using authentic assessment of the curriculum 2013.
EKSISTENSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA (Perspekstif Sejarah Pendidikan Nasional) Umar Umar
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2016v19n1a2

Abstract

The concept of Islamic education in Indonesia in fact has been ongoing since the incoming and development of Islam itself. Acceptance of Islam as a patron of life, of course offset by the process of learning to know and to understand the teachings of Islam, as well as a concrete evidence of the birth of Islamic education. In fact, it should be noted that manifestation of Islamic education as a sub system of national education has historically been important in the development of education in Indonesia. That condition is able analyzed of the existence of Islamic education during the colonial era, the time of independence, to the process of integration of Islamic education into the national education system. Thus, the development of education in Indonesia is inseparable from the existence of Islamic education that is rooted in tradition and ritualized religious muslim community in Indonesia.
Building Children's Character: Ethnographic Study of Maja Labo Dahu Culture at Bima Community Umar Umar; Hendra Hendra; Mohd Hilmy Baihaqy Yussof
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v4i2.582

Abstract

The development of the impact globalization was the emergence of manners in shifting children's characters. Therefore the aesthetic principle of Maja Labo Dahu was needed to become an instrument of development moral to build children's character. This study aimed to describe the concept of building children's character through Maja Labo Dahu, inhibiting factors, and reactualizing children’s character through Maja Labo Dahu at Bima community. This study used qualitative research with phenomenological and sociological approaches. The results showed that the exemplary aspect of parents, teachers and elite figures as the key for building children’s character. Needing implementation moral behavior through integration teaching religious and culture. The obstacle was lack of understanding of a child's culture values Maja Labo Dahu, lack of the characteristics of figures in the environment, and the absence of synergy by parents and school in establishing a children's understanding of Maja Labo Dahu. Reactualizing student’s characters involve: doing workshop and seminar to encourage strengthening of cultural character of Maja Labo Dahu and publishing Book of Muatan Lokal as literation materials in education unit level. Keywords: Maja Labo Dahu, Building Children’s Character, Strengthening of Cultural Values