Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Beton Ringan Sebagai Rumah Lebah Madu Linot Di Desa Ie Seum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Eldina Fatimah; Abdullah Abdullah; Agus Halim; Muhammad Fauzi; Qurratul 'Aini Benti Nasaiy
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Honey as a natural product produced by bees, has high health qualities and economic value. There are diverse species of bees known to produce honey with essential nutrients such as vitamin C. Trigona bees (Apidae), also known as Linot (in Acehnese language), are one type of bee that is easy to raise and harmless. This species makes nests in hollows of trees, bamboo trunks, wooden burrows, and even crevices in fences, walls and walls of houses. Generally, farmers use houses for storing bee honey made from simple materials in the form of wood, bamboo. This material was chosen because it is similar to the original habitat of bees and can provide ideal conditions for colonies. In the selection of honey facilities and houses, things that need to be considered are the ability of the material to maintain a stable temperature in the hive (because temperature is very important for colony life), resistance to predators and extreme weather, and ease in maintaining and harvesting honey. This paper aims to explain the use of lightweight concrete as an alternative to honey houses. Lightweight concrete is lightweight concrete, has good thermal insulation properties and is resistant to fire and heat. The installation of the Linot honey house was applied in Ie Seum Village as a beneficiary village for the service activities carried out. It can be seen that linot bees still use honey houses to store their honey and the honey production produced is not much different from other honey houses.
Aplikasi Media Tanam Campuran Untuk Budidaya Bayam Brazil Secara Vertikultur Cut Nur Ichsan; Gina Erida; Agus Halim; Jumini Jumini; Ira Vika Santi; Juliawati Juliawati
JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L) Vol 1 No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L): Volume 1 Nomor 1,
Publisher : LEMBAGA KAJIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (LKPPL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sayuran merupakan kebutuhan dasar harian yang harus dipenuhi untuk hidup sehat dan produktif. Penanaman sayuran dapat dilakukan secara berulang dengan menggunakan media tanam campuran. Campuran media tanam yang terdiri dari tanah, kompos, biochar, sekam padi dengan perbandingan 3:1:1:1 dapat mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman yang dilakukan secara berulang-ulang. Penggunaan media tanam yang dapat digunakan secara berulang untuk budidaya sayuran memudahkan masyarakat untuk budidaya sayuran dipekarangan rumah. Penggunaan media campuran untuk budidaya bayam brazil dapat terus digunakan tanpa mengganti media untuk musim tanam dan produksi yang tidak terbatas. Hal ini dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk menghasilkan sayuran di rumah sendiri dan dapat meningkatkan kegiatan keluarga untuk bercocok tanam sayuran. Pada pengabdian yang dilakukan telah memotivasi masyarakat untuk budidaya sayuran bersama keluarga. Budidaya sayuran dikeluarga dapat meningkatkan ketahanan keluarga untuk mendapatkan asupan sayuran yang sehat karena diproduksi secara organik. Budidaya sayuran secara organik dapat dilakukan karena limbah rumah tangga dapat diproduksi menjadi kompos dan biochar serta eco enzyme yang dapat digunakan sebagai pestisida alami yang juga berfungsi sebagai pupuk organik. Budidaya vertikultur juga dapat menunjang produksi sayur yang sehat, karena terjaga dari kontaminasi pathogen yang bisa terjadi pada penanaman di lahan. Budidaya sayuran dengan vertikultur yang menggunakan media campuran juga dapat mempertahankan kesuburan media untuk musim tanam yang tidak terbatas. Penggunaan vertikultur dan media tanam campuran dapat mengatasi masalah terbatasnya lahan perkarangan untuk penanaman sayuran.