Ira Widyastuti
Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH KESEIMBANGAN KERJA-HIDUP TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Diki Putra Setianto; Arief Budiman; Wenny Desty Febrian; Yultan Demmanggasa; Rd. D. Lokita Pramesti Dewi; Ira Widyastuti
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 7 No. 3 (2024): Inprogress Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.30119

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh keseimbangan kerja-hidup terhadap kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Konsep keseimbangan kerja-hidup semakin relevan dalam konteks modern di mana tuntutan pekerjaan dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan pribadi individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat mempengaruhi kesejahteraan karyawan, termasuk aspek fisik, mental, dan emosional, serta dampaknya terhadap produktivitas mereka di tempat kerja. Metode studi literatur digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menganalisis berbagai sumber yang relevan tentang topik ini. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keseimbangan kerja-hidup yang baik dapat menyebabkan peningkatan kualitas hidup karyawan, dengan tingkat stres yang lebih rendah dan kepuasan hidup yang lebih tinggi. Karyawan yang mampu mengatur waktu mereka dengan baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Selain itu, keseimbangan ini juga berkontribusi positif terhadap produktivitas mereka, dengan tingkat kelelahan yang lebih rendah dan motivasi yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan kerja. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya perusahaan untuk mengadopsi kebijakan dan budaya kerja yang mendukung keseimbangan kerja-hidup. Rekomendasi praktis termasuk pengembangan kebijakan fleksibilitas kerja yang lebih besar, pendukungan untuk kesehatan mental dan fisik karyawan, serta promosi nilai-nilai keseimbangan dalam seluruh tingkatan organisasi.