Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, AKTIVITAS FISIK, DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI ANAK AUTIS DI SLB BELITUNG Dara Puspita Ayu Rezki; Mertien Sapang; Khairizka Citra Palupi; Idrus Jus’at; Prita Dhyani Swamilaksita
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Autisme merupakan spektrum penyakityang sering disebut ASD (Autism Spectrum Disorder) gangguan perkembangan yang mempengaruhi beberapa aspek bagaimana anak melihat dunia dan bagaimana belajar melalui pengalamannya. Anak-anak dengan gangguan autisme biasanya kurang dapat merasakan kontak sosial. Hasil Riskesdas 2018 mendapatkan 3,3% anak umur 5-17 tahun yang mengalami disabilitas Berdasarkan data kemenkes bahwa jumlah anak penyandang autis kurang lebih 112.000 anak dan jumlahnya akan terus meningkat setiap tahunnya Tujuan : Mengetahui hubungan pola asuh orang tua, aktivitas fisik, dan kecukupan zat gizi makro dengan status gizi anak autis di SLB Belitung. Metode : penelitian kuantitatif desain studi cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan sampling jenuh suatu tehnik semua anggota populasi digunakan sebagai sampel seluruh anak autis berusia 6-17 tahun di SLB Belitung sebanyak 33 anak. Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, dengan wawancara dalam pengisian kuesioner dan formulir food recall. Hasil : Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua, terhadap status gizi (p=0,740 r=0,060) dengan kekuatan korelasi sangat lemah kearah positif. Ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap indeks massa tubuh (p= 0,000, r=-0,605) dengan kekuatan korelasi sangat lemah ke arah negatif. Tidak ada hubungan antara karbohidrat terhadap status gizi (p=0,191 r=0,233) dengan kekuatan korelasi lemah ke arah positif. Ada hubungan antara prorein terhadap status gizi (p=0,002 r=0,523) dengan kekuatan korelasi kuat kearah positif. Ada hubungan antara prorein terhadap status gizi (p=0,014 r= 0,425) dengan kekuatan korelasi kuat ke arah positif. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi anak autis di SLB Belitung. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi anak autis di SLB Belitung. Tidak ada hubungan antara karbohidrat dengan status gizi anak autis di SLB Belitung.Terdapat hubungan antara protei danlemak dengan status gizi anak autis di SLB Belitung.