Tingginya angka stunting di Labuan Bajo, terutama di Pulau Rinca, Indonesia, menjadi isu serius yang erat kaitannya dengan masalah malnutrisi. Masyarakat Pulau Rinca mengalami kesulitan dalam mengakses sumber pangan akibat kendala penyeberangan pulau dan juga mengkhawatirkan serangan hewan, terutama kambing dan komodo, saat membuka lahan pertanian sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini dengan meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui penyuluhan dan pelatihan tentang stunting dan pemanfaatan pekarangan rumah. Tahapan kegiatan meliputi tahap survei dan administrasi, Focus Group Discussion (FGD), dan implementasi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan antusiasme tinggi peserta pelatihan terhadap environment project ini, yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang penanaman sayuran di pekarangan rumah sebagai upaya mengurangi tingkat stunting, terutama di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca. Adanya kegiatan penanaman sayuran di pekarangan rumah dapat meningkatkan ketersediaan sayuran segar dan kesadaran akan pentingnya konsumsi sayur dalam mencegah stunting.