Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hibriditas, Mimikri, dan Ambivalensi dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala Leni Salindri; Yusro Edi Nugroho; Agus Nuryatin
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA Vol 12 No 2 (2022): JURNAL PENDIDIKAN BAHASA
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpb.v12i2.1281

Abstract

Dampak penjajahan bagi bangsa terjajah tidak hanya dirasakan dari sisi fisik, tetapi juga dari sisi mental. Begitu juga dengan bangsa Indonesia yang dijajah oleh Belanda selama kurang lebih tiga setengah abad. Meski telah lepas dari penjajah, pengaruh kolonialisme masih terlihat dalam kehidupan masyarakat. Sedemikian besar pengaruh penjajahan sehingga mempengaruhi pola pikir, pola penghayatan hidup, serta pola perilaku masyarakat. Sastra dapat menjadi salah satu gambaran kehidupan masyarakat. Melalui kajian postcolonial mengkaji bagaimana kolonial masuk ke dalam sendi kehidupan. Karya sastra yang biasanya menjadi kajian postcolonial identic dengan karya sastra yang ditulis oleh pengarang terkenal di masa lalu atau satrawan angkatan 45. Penelitian ini mengkaji novel karya sastrawan wanita generasi baru. Novel ini berjudul Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Gadis kretek bukan hanya bercerita tentang pergerakan pabrik kretek pada masa awal berdirinya di Indonesia, melainkan juga menceritakan masa penjajahan. Gadis Kretek masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi dibandingkan dengan dialog dan mengangkat budaya Jawa. Tujuan peneliatian ini mengkaji bentuk kolonialisme yang berupa hibriditas, mimikri, dan ambivalensi dalam novel. Manfaat penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam bahan ajar bahasa Indonesia di sekolah. Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah postkolonialisme. Jenis penelitian ini termasuk deskripstif kualitatif. Metode ini mendeskripsikan hibriditas, mimikri, dan ambivalensi dalam novel. Data penelitian bersumber pada fakta cerita dalam novel berupa tokoh, alur, dan latar. Pengumpulan data dengan teknik membaca, mencatat dengan kartu data. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan unsur hibriditas, mimikri, dan ambivalnesi. Hibriditas pada gaya hidup (tingwe), makanan, busana pernikahan, dan pola pikir yang meliputi mata pencaharian, status sosial, pendidikan, dan kepercayaan. Mimikri yang terdapat dalam novel berupa peniruan perlengkapan hidup berupa radio dan mesin produksi, alat transportasi, bangunan, pola pikir yang meliputi diktator, mata pencaharian, pernikahan, dan peran laki-laki, dan gaya hidup yaitu merokok, permainan gaple dan pesta bujang. Ambivalensi berupa pemaksaan.Dampak penjajahan bagi bangsa terjajah tidak hanya dirasakan dari sisi fisik, tetapi juga dari sisi mental. Begitu juga dengan bangsa Indonesia yang dijajah oleh Belanda selama kurang lebih tiga setengah abad. Meski telah lepas dari penjajah, pengaruh kolonialisme masih terlihat dalam kehidupan masyarakat. Sedemikian besar pengaruh penjajahan sehingga mempengaruhi pola pikir, pola penghayatan hidup, serta pola perilaku masyarakat. Sastra dapat menjadi salah satu gambaran kehidupan masyarakat. Melalui kajian postcolonial mengkaji bagaimana kolonial masuk ke dalam sendi kehidupan. Karya sastra yang biasanya menjadi kajian postcolonial identic dengan karya sastra yang ditulis oleh pengarang terkenal di masa lalu atau satrawan angkatan 45. Penelitian ini mengkaji novel karya sastrawan wanita generasi baru. Novel ini berjudul Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Gadis kretek bukan hanya bercerita tentang pergerakan pabrik kretek pada masa awal berdirinya di Indonesia, melainkan juga menceritakan masa penjajahan. Gadis Kretek masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi dibandingkan dengan dialog dan mengangkat budaya Jawa. Tujuan peneliatian ini mengkaji bentuk kolonialisme yang berupa hibriditas, mimikri, dan ambivalensi dalam novel. Manfaat penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam bahan ajar bahasa Indonesia di sekolah. Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah postkolonialisme. Jenis penelitian ini termasuk deskripstif kualitatif. Metode ini mendeskripsikan hibriditas, mimikri, dan ambivalensi dalam novel. Data penelitian bersumber pada fakta cerita dalam novel berupa tokoh, alur, dan latar. Pengumpulan data dengan teknik membaca, mencatat dengan kartu data. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan unsur hibriditas, mimikri, dan ambivalnesi. Hibriditas pada gaya hidup (tingwe), makanan, busana pernikahan, dan pola pikir yang meliputi mata pencaharian, status sosial, pendidikan, dan kepercayaan. Mimikri yang terdapat dalam novel berupa peniruan perlengkapan hidup berupa radio dan mesin produksi, alat transportasi, bangunan, pola pikir yang meliputi diktator, mata pencaharian, pernikahan, dan peran laki-laki, dan gaya hidup yaitu merokok, permainan gaple dan pesta bujang. Ambivalensi berupa pemaksaan.