p-Index From 2019 - 2024
1.006
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Medika: Medika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Usaha Singkong Sebagai Jajanan Sehat di Kampar Riau Syafriani Syafriani; Nia Aprilla; Dwi Viora
Jurnal Medika: Medika Vol. 1 No. 1 (2022): Medika Oktober 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/a9awdk30

Abstract

Ubi kayu (Singkong) merupakan salah satu tanaman jenis umbi-umbian yang dapat dengan mudah dijumpai di lahan masyarakat, terutama dipedesaan. Cara menanam ubi kayu ini tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan Padi atau Jagung. Singkong juga memiliki kandungan pati yang tinggi sebagai sumber karbohidrat, Kandungan gizi yang terdapat didalam singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin akan protein. Antioksidan yang terdapat didalam singkong dapat untuk melindungi tubuh dari efek dari radikal bebas, mencegah penyakit jantung.  Antioksidan yang terdapat didalam singkong diperoleh dari kandungan vitamin C, vitamin A dan beta-karoten didalam nya. Oleh karena itu singkong sangat bagus untuk dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok. Kampar merupakan daerah daratan rendah yang banyak petani mengusahakan tanaman ubi kayu untuk memenuhi permintaan akan umbi-umbian. Untuk mengatasi permintaan pasar akan ubi kayu yang begitu tinggi dapat kita lakukan dengan berbagai cemilan sehat seperti getuk, tujin dan kerupuk ubi kayu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Ada beberapa kendala yang dihadapi mitra yaitu (1) Keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi untuk wirausaha dengan bahan pokok singkong. (3) Tidak adanya keanekaragaman produk olahan singkong. (4) Tidak adanya kemasan dan pemasaran singkong
PKM Petani Tanaman Salak Dalam Upaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Masyarakat di Desa Muara Danau Kabupaten Kampar Syafriani Syafriani; Afiah Afiah; Nia Aprilla
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 1 (2024): Medika Januari 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/30kvpr16

Abstract

Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu komoditi tanaman buah-buahan yang dibudidayakan. Buah salak mengandung banyak karbohidrat dan memiliki antidioksidan yang tinggi. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati, khususnya tumbuhan. Tanaman salak di Indonesia sudah banyak dijadikan produk pangan, namun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui manfaat mengonsumsi salak. Terdapat aktivitas dari daging salak adalah antidioksidan, menurukan kadar kolesterol, pemutih kulit, antihiperurekemia, pewangi dan antibakteri. Kulit buah salak memiliki aktivitas antidioksidan, meningkatkan system immune, antidiabetic dan menurunkan kadar kolesterol. Biji buah salak memiliki aktivitas antidioksidan, menghambat pertumbuhan sel kanker, sebagai adsorben dan antibakteri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan produktivitas hasil produksi produk dari olahan buah salak, guna meningkatkan imunologi masyarakat dengan berbagai olahannya. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi wirausaha dengan bahan utama salak. (3) Tidak ada keragaman produk olahan salak. (4) Tidak adanya pengemasan dan pemasaran salak. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PKM ini antara lain upaya pengembangan  
PKM Ubi Jalar (Ipomme Batatas) Dalam Upaya Pertumbuhan Tulang dan Gigi pada Anak-Anak di Indragiri Hilir Afiah Afiah; Syafriani Syafriani; Nia Aprilla
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 1 (2024): Medika Januari 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/26zc1606

Abstract

Produksi ubi jalar di Provinsi Riau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun disertai dengan jumlah penanaman yang juga meningkat. Tahun 2016 dengan produktivitas 4.904 ton, sedangkan pada tahun 2017 dengan produktifitas 4.802 ton, dan pada tahun 2018 dengan produktifitas 3.780 ton. Dengan penghasil ubi jalar di Provinsi Riau meliputi 10 kabupaten/ kota yaitu Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Pekanbaru dan Dumai. (Provinsi Riau, 2019). Untuk mengatasi masalah limbah umbi-umbian horticultural seperti ubi jalar ini dapat kital akukan dengan membuat cemilan sehat seperti keripik Ubi jalar, dan Tepung ubi jalar ini dibuat sebagai bentuk upaya pertumbuhan tulang dan gigi pada anak-anak karena Ubi jalar merupakan sumber kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk upaya pertumbuhan tulang dan gigi pada anak-anak di indragiri hilir denganhadirnya varian olahan ubi jalar ini serta mengurangi limbah yang dihasilkan dengan mengolahnya menjadi keripik ubi jalar, dan tepung ubi jalar. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi wirausaha dengan bahan utama ubi jalar. (3) Tidak ada keragaman produk olahan ubi jalar. (4) Tidak adanya pengemasan dan pemasaran ubi jalar. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PKM ini antara lain upaya pengembangan
PKM Olahan Kacang Kedelai Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan dan Perbaikan Pencernaan pada Masyarakat  di  Desa Rumbai Jaya Tahun 2023 Syafriani Syafriani; Afiah Afiah; Nia Aprilla
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 1 (2024): Medika Januari 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/s6xks496

Abstract

Kedelai merupakan salah satu tanaman anggota kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein nabati yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan yang lainnya seperti kacang tolo, kacang merah, kacang hijau, kacang gude dan kacang tanah. Hal tersebut ditegaskan oleh Astawan (2004) bahwa kedelai utuh mengandung 35-40 % protein paling tinggi dari segala jenis kacang-kacangan. Tujuan untuk kegiatan ini adalah untuk membantu petani kedelai untuk berinovasi dalam melestarikan kreasi makanan dalam berbahan kedelai dalam terjadinya upaya peningkatan kesehatan dan perbaikan pencernaan pada masyarakat di desa rumbai jaya dan lebih menghasilkan lebih banyak lagi panen kedelai. Kendala yang dihadapi petani kedelai ini adalah minimnya partisipasi dan inovasi masyarakat serta pengetahuan masyarakat dalam cara melestarikan dan memelihara tanaman kedelai, sehingga tanaman ini sulit di kembangkan di daerah kita. Serta pada saat ini masyarakat lebih memilih membeli kedelai di pasar saja daripada menanamnya sendiri. Kegitan yang akan dilakukan pada Program Kemitraan Masyarakat ini ada beberapa upaya pengembangan yaitu: 1. Memberikan motivasi kepada petani kedelai untuk berwirausaha. 2. Pelatihan / praktek pengolahan makanan dari kedelai karena banyak sekali produk makanan yang bisa dibuat dari kedelai seperti keripik kedelai, nugget kedelai dan stik kedelai 3. Packing / pengemasan produk hingga siap di jual. 4. Strategi penjualan dengan menjual hasil pengolahan dari kedelai yang berupa makanan ke masyarakat sekitar atau bisa langsung ke pasar tradisional di Kabupaten Kampar. Atau bisa membuka akun media sosial khusus menjual hasil makanan dari kedelai tersebut.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Lele dalam Upaya Menyehatkan Gigi dan Tulang pada Anak Usia Sekolah Syafriani Syafriani; Afiah Afiah; Nia Aprilla
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024): Medika Juni 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/wzjj1d54

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Ikan lele memiliki rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur, dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Selain itu, ikan lele merupakan ikan yang dapat dikonsumsi dengan harga yang sangat terjangkau bagi kalangan apa aja. (Tuwitri et al., 2021). Nilai gizi ikan lele yang tinggi terutama protein dalam daging sudah teratur dan dapat disajikan dalam berbagai jenis olahan rendah kolesterol, harga yang murah membuat ikan lele di kalangan masyarakat kalangan bawah, menengah dan atas sangat digemari. Budidaya ikan lele saat ini berkembang pesat dan tidak hanya membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk menggerakkan perekonomian khususnya di Desa Batu Belah. Menyusul keberhasilan program budidaya lele ini, program pengolahan lele belum maksimal (Dumbo et al., 2012). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan produktivitas hasil produksi produk dari olahan buah lele, guna meningkatkan pertumbuhan gigi dan tulang pada anak usia sekolah  dengan berbagai olahannya. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi wirausaha dengan bahan utama lele (3) Tidak ada keragaman produk olahan lele. (4) Tidak adanya pengemasan dan pemasaran lele. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PKM ini antara lain upaya pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Bunga Telang dalam Upaya Pencegahan Diare pada Anak-anak Afiah Afiah; Syafriani Syafriani; Nia Aprilla
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024): Medika Juni 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/1am9jv65

Abstract

Kabupaten Kampar merupakan salah satu penghasil Bunga Telang di Propinsi Riau. Bunga telang dapat diolah dengan berbgai inovasi dan bernilai jual tinggi. Bunga telang ini sangat banyak manfaatnya, bunga telang bisa di jadikan sebagai obat salah satunya pencegah diare pada anak-anak. Sehingga bunga telang dapat di jadikan sebagai inovasi pangan yaitu camilan sehat berupa kripik. Tujuan untuk kegiatan ini adalah untuk membantu dalam Upaya pencegahan diare pada anak-anak khususnya dan masyarakat umumnya serta dalam meningkatkan jual beli bunga telang, melestarikan bunga telang dan memberdayakan bunga telang sebagai makan pilihan ketika anak menderita diare. Inovasi yang dihasilkan seperti teh bunga telang, kripik telang. Penginovasi bunga telang diharapkan bisa sebagai Upaya pencegahan bila anak terkena diare dan meningkatkan perekonomian masyarakat bunga telang karena selama ini bunga telang hanya di biarkan begitu saja dan jarang di jumpai pada masyarakat. Kegiatan yang akan dilakukan pada Program Kemitraan Masyarakat ini ada beberapa upaya pengembangan yaitu: 1. Penggunaan IPTEKS dalam segi produksi bunga telang, sehingga mudah memberdayakan inovasi telang ini sebagai Upaya pencegahan diare pada adnak-anak 2. memberikan motivasi kepada masyarakat bunga telang untuk berwirausaha, 3. Pelatihan /praktek pembuatan produk dari hasil telang karena sangat banyak produk yang bisa dibuat dari telang itu sendiri varian produk yang dibuat adalah teh bunga telang. kripik bunga telang 4. Packing/pengemasan produk hingga siap di jual, 5. Strategi penjualan dengan menjual hasil bunga telang ke pengepul atau langsung ke pasar tradisional di kabupaten Kampar. Dan produk inovasi dari bunga telang akan di jual ke warung, atau membuka lapak, di internet.