Bakteri endofit Pseudomonas aeruginosa 2RWB2 dan P. aeruginosa 5BRB3 terbukti efektif mengendalikan Phytophthora palmivora pada persemaian. Agar aplikasi agens hayati dapat bertahan lama diperlukan suatu formula yang mampu mempertahankan viabilitas dan daya hambat serta kemudahkan penggunaannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis formulasi tepung dan bahan tambahan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap viabilitas dan daya hambat bakteri endofit Pseudomonas aeruginosa 2RWB2 dan P. aeruginosa 5BRB3 terhadap P. palmivora. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari. Penelitian disusun menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan formula tepung dan bahan tambahan yang berbeda. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan dilaksanakan secara paralel dengan dua jenis bakteri endofit yaitu: P. aeruginosa 2RWB2 dan P. aeruginosa 5BRB3. Data dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung talk dan tepung tapioka dapat berfungsi sebagai bahan dasar dalam formulasi agens hayati bakteri endofit P. aeruginosa 2RWB2 dan P. aeruginosa 5BRB3. Formulasi tepung tapioka P6 dengan penambahan pepton memiliki kemampuan terbaik dalam meningkatkan viabilitas bakteri endofit P. aeruginosa 2RWB2 yaitu sebesar 8,34 x 108 CFU/g pada 8 MSI, formulasi P3 memiliki kemampuan daya hambat terbaik yaitu sebesar 87,78% dengan masa simpan formulasi 10 MSI. Sedangkan tepung tapioka P5 memiliki kemampuan terbaik dalam meningkatkan viabilitas bakteri endofit P. aeruginosa 5BRB3 yaitu sebesar 8,14 x 108 CFU/g pada 8 MSI, formulasi P6 memiliki kemampuan daya hambat terbaik yaitu sebesar 88,89% dengan masa simpan formulasi 12 MSI.