Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PATHOTYPE GROUPING OF Xanthomonas oryzae pv. oryzae ISOLATES FROM SOUTH SULAWESI AND SOUTHEAST SULAWESI Khaeruni, Andi; Wijayanto, Teguh
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bacterial leaf blight caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) is an important rice disease, and has caused significant economic losses.  This research aimed to determine the pathotype grouping and the distribution of Xoo isolates of South and Southeast  Sulawesi. In order to obtain the information, 61 Xoo isolates of South Sulawesi and 29 isolates of Southeast Sulawesi were evaluated for their pathotype grouping against 5 diffential varieties. Research results showed that in South Sulawesi there were 2 pathotype groups, namely pathotype IV (32.79%) and pathotype VIII(67.21%).  Pathotype VIII was widely distributed over the Western and Central areas of South Sulawesi, whereas pathotype IV was widely distributed over the Southern area.  In Southeast Sulawesi, it was found 5 pathotypes, namely pathotypes IV (27.58%), VI (10.34%), VIII (13.79%), IX (20.68%), and X (27.58%), with a limited and scattered distribution pattern on several areas. These results indicate that  Xoo pathotype groups in South Sulawesi and Southeast Sulawesi are varied and tend to sift to more virulent pathotypes. Keywords: bacterial leaf blight, pathotype group, Xanthomonas oryzae pv. oryzae
Pupuk Organik Plus “Biofresh” Solusi Untuk Meningkatkan Produksi dan Ketahanan Tanaman Kedelai Terhadap Penyakit Di Lahan Marjinal Ultisol Khaeruni, Andi; Sutariati, Gusti Ayu Kade; Wijayanto, Teguh; Satrah, Vit Neru
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.501 KB) | DOI: 10.37149/3122

Abstract

Tanaman kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia sehingga memiliki nilai ekonomi yang penting dan strategis. Kebutuhan kedelai Indonesia sebagian besar (60%) masih dipenuhi oleh kedelai import, oleh karena perlu usaha yang keras untuk meningkatkan produktifitas kedelai baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Pengenbangan tanaman kedelai di luar Pulau Jawa, termasuk di Sulawesi Tenggara umumnya diusahakan di lahan kering yang tidak difasilitasi dengan irigasi, pada umumnya ditempati oleh tanah yang bereaksi masam, serta miskin hara dan bahan organik dengan kemampuan air yang sangat rendah, sehingga perkembangan perakaran tanaman sangat terbatas dan air hujan cepat hilang dari tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu teknologi yang dapat memperdalam dan mempelebar jelajah akar serta mampu menyimpan air lebih lama. Teknologi budidaya terpadu yang berbasis biofertilizer dan bahan organik merupakan salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk maksud tersebut. ―BIOFRESH‖ merupakan salah satu produk biofertilizer yang telah dikembangkan di Jurusan Agroteknologi FP-UHO, produk ini berbahan aktif mikroba rizobakteri indigenos tanah ultisol. Penggunaan ―BIOFRESH‖ di tanah ultisol mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tular tanah. Pemberian biofertilizer Biofresh 10 g pertanaman mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik N,P, dan K sebanyak 40-60%, memiliki efektifitas yang lebih baik dari fungisida mankozeb dalam mengendalikan penyakit busuk batang Rhizoctonia. Penambahan bahan organic sebanyak 2 ton per Ha semakin meningkatkan efektifitas Biofertilizer ―Biofresh‖ dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil panen dan ketahanan terhadap penyakit tular tanah.
Potensi Pemanfaatan Limbah Isi Rumen Sapi Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman (Studi Pada Tanaman Terung Solanum melongena L.) Wijayanto, Teguh; Kandari, Aminuddin Mane; Darmawansyah, Darmawansyah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.267 KB) | DOI: 10.37149/4778

Abstract

Rumen’s animal waste is usually abundant in quantity.  The rumen is not only a store house of microbes that assist in the digestion of roughage in ruminant animals but it is also an important source of nutrient for crop plant. This study aimed to determine the effect of cow’s rumen waste on eggplant crop production. The study consisted of a single factor, the application of cow’s rumen contents, with 6 treatment levels, namely: R0 = Control (without giving cow's rumen); R1 = 5 tons cow’s rumen per hectare (3.6 kg per plot); R2 = 10 tons of cow's rumen per hectare (7.2 kg per plot); R3 = 15 tons of cow's rumen per hectare (10.8 kg per plot); R4 = 20 tons of cow's rumen per hectare (14.4 kg per plot); R5 = 25 tons of cow’s rumen per hectare (18 kg per plot); and R6 = 30 tons of cow’s rumen per hectare (21.6 kg per plot). The study was based on Complete Randomized Block Design (CRBD), which consisted of three blocks, so overall consisted of 21 experimental units. The results showed that the application of cow's rumen waste gave a very significant effect on the weight of eggplant fresh fruit, fruit diameter, fruit number, and gave significant effect on fruit length. The application of cow’s rumen with a dose of 25 tons per hectare (18 kg per plot) resulted in the highest agronomic results for eggplant production, which was 28.85 tons per hectare, or equivalent to 20.77 kg per plot. But economically, rumen dose of 15 tons per hectare (10.8 kg per plot) has given the best results, with production per hectare of 21:39 tons, or equivalent to 15.4 kg per plot.
Efektivitas Kombinasi Pupuk Hayati Biofresh Plus Dengan Dosis Pupuk Anorganik NPK Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) Di Lahan Ultisol Anwar, Anwar; Khaeruni, Andi; Wijayanto, Teguh
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.391 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.7506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas kombinasi pupuk hayati Biofresh plus dengan dosis pupuk anorganik NPK yang berbeda dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif beberapa varietas kedelai di lahan Ultisol. Dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatolgi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo dan di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan dari bulan Juli sampai bulan November 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Petak utama adalah beberapa varietas kedelai terdiri dari 4 jenis yaitu varietas Argomulyo (V1), varietas Anjasmoro (V2), varietas Dering-1 (V3) dan varietas Dena-1 (V4). Anak petak adalah paket bioteknologi berbasis mikroba lokal yang terdiri 4 taraf  yaitu penggunaan pupuk hayati Biofresh plus (B1), pupuk hayati Biofresh plus dengan pupuk anorganik 25% dosis rekomendasi (B2), pupuk hayati Biofresh plus dengan pupuk anorganik 50% dosis rekomendasi (B3) dan tehnik budidaya konvensional (pupuk anorganik 100%) sebagai kontrol (B4). Sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Data hasil pengamatan di uji menggunakan  metode sisik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengaplikasian pupuk hayati Biofresh plus dengan dosis pupuk anorganik NPK yang berbeda pada beberapa varietas kedelai memberikan pengaruh interaksi terhadap jumlah daun pada 6 dan 8 MST. Pengaplikasian mandiri beberapa varietas atau kombinasi pupuk hayati Biofresh plus dengan dosis pupuk NPK yang berbeda memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun pada 2 dan 4 MST. Varietas Argomulyo yang diaplikasikan pupuk hayati Biofresh plus dengan dosis pupuk anorganik NPK 50% rekomendasi memiliki respon pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian dosis pupuk anorganik NPK 100% (kontrol).Kata kunci: Pupuk hayati Biofresh, Varietas kedelai, pupuk anorganik NPK
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TIGA VARIETAS TANAMAN JAGUNG YANG DIBERI AGENS HAYATI BIOFRESH DENGAN KOMPOSISI BAHAN ORGANIK YANG BERBEDA Musa, Musril Hakim; Aida, Nur; Khaeruni R, Andi; Wijayanto, Teguh
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.9911

Abstract

Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh perlakuan Bokashi komposisiA dan Bokashi komposisi B terhadap Karakteristik Morfologi Tiga Varietas Tanaman Jagung, dan untuk mengetahui perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tiga varietas tanaman jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Proteksi Tanaman PangandanHortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara, yang berlokasi di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 taraf. Kedua faktor menghasilkan 9 unit petak perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga semua perlakuan terdapat 27 unit petak  percobaan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK).Variabel yang diamati untuk pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun dan lebar daun.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan berbeda nyata pada tanaman jagung hibrida dan salah satu perlakuan yaitu Bokashi komposisi B (B2) memberikan respon terbaik terhadap karakteristik morfologi tanaman jagung.Kata kunci : Bahan organik, Mikroba lokal, Tanaman jagung, Varietas
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI KEGIATAN PRODUKTIF DALAM MEMBANTU MENGURANGI DAMPAK PANDEMI COVID-19 Wijayanto, Teguh; Mangalla, Lukas K.; Nuraida, Waode; Dedu, La Ode Arfan; Awaluddin, Andi
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.53 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.21598

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 dilaksanakan selama 1 bulan (Agustus - September 2021) di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan mitra sasaran seluruh masyarakat dan aparat pemerintahan di lokasi kegiatan. Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, utamanya ekonomi dan hubungan sosial.  Solusi dan target yang ditawarkan dari program ini adalah dengan sosialisasi tentang cara menghadapi, menghindari, mengurangi penyebaran Covid-19, namun sekaligus tetap beraktivitas produktif, meskipun dilakukan secara mandiri maupun secara bersama namun terbatas, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Kegiatan program pengabdian terintegrasi KKN Tematik ini dilaksanakan melalui tahapan metode antara lain: identifikasi dampak penyebaran Covid-19 bagi masyarakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara pencegahan/mengurangi penyebaran Covid-19, memberikan pemahaman tentang teknis dalam beraktivitas, dan kegiatan penerapan pola hidup bersih dan sehat di setiap aktivitas, dan memberi keterampilan berbagai kegiatan produktif, antara lain budidaya tanaman hidroponik, pembuatan pupuk organik cair (POC), pembuatan handsanitizer berbasis lidah buaya, budidaya tanaman toga, dan pembuatan minuman sehat berbasis tanaman toga.  Pelaksanaan berbagai kegiatan dan sosialisasi kepada masyarakat berlangsung sangat kondusif, dengan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.  Warga antusias mengikuti semua kegiatan, utamanya terkait budidaya tanaman hidroponik; masyarakat bahkan mengundang kembali mahasiswa KKN untuk menyajikan materi budidaya tanaman hidroponik yang sederhana. Berbagai produk kegiatan produktif telah dihasilkan, antara lain: produk handsanitizer dari lidah buaya, prototype instalasi hidroponik, pertanaman tanaman obat keluarga, dan berbagai brosur terkait topik kegiatan maupun brosur terkait pencegahan penyebaran Covid-19.  Produk-produk di atas, terus disosialisasikan termasuk melalui berbagai media.
PENYULUHAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM UPAYA MENGURANGI PENYEBARAN CORONAVIRUS -19 (COVID-19) Wijayanto, Teguh; Rosmawaty, Rosmawaty; Asniah, Asniah; Dedu, Arfan
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.387 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.14828

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Covid-19 dilaksanakan dengan sasaran masyarakat dan aparat pemerintahan di lokasi kegiatan, yang utamanya dilakukan secara daring (online). Coronavirus adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia, dimana virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan mulai dari batuk, sesak nafas, pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndriome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tujuan program ini adalah sosialisasi cara menghadapi/menghindari/mengurangi penyebaran Covid-19, menggunakan teknologi multimedia sebagai sarana penyuluhan, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan PPM ini dilaksanakan melalui metode/pendekatan antara lain identifikasi dampak penyebaran Covid-19 bagi masyarakat khususnya yang bermata pencaharian sebagai petani, memberikan pemahaman tentang cara pencegahan penyebaran Covid-19, dan memberikan pemahaman tentang teknis beraktivitas dan kegiatan penerapan PHBS di setiap aktivitas masyarakat.  Program PPM Covid-19 ini difokuskan pada sosialisasi/penyuluhan yang sifatnya online, berhubung kondisi pandemi yang tidak memungkinkan pengerahan/pengumpulan massa dalam jumlah besar. Berbagai produk penyuluhan pencegahan penularan covid-19 telah dihasilkan atau dilaksanakan, antara lain berupa brosur, leaflet, spanduk, maupun produk kesehatan untuk membantu meningkatkan imun tubuh, seperti produk makanan/minuman segar, permen, dan camilan lainnya.  Produk-produk lain seperti handsanitizer, bahkan media hidroponik sistem apung juga dihasilkan mahasiswa, yang disosialisasikan untuk menjaga kesehatan maupun untuk meningkatkan aktivitas positif/produktif masyarakat di tengah pandemi covid.  Produk-produk diatas, disosialisasikan melalui berbagai media online seperti WhatsApp, Youtube, Facebook, maupun diserahkan langsung melalui aparat pemerintahan setempat.  Diharapkan kegiatan ini dapat memberi manfaat dan membantu masyarakat menghindari atau mengurangi penyebaran covid-19, meningkatkan imunitas dan menciptakan sumber penghasilan selama pandemi ini.
Potensi dan Karakterisasi Fisiologis Bakteri Endofit Asal Tanaman Kakao Sehat sebagai Pemacu Pertumbuhan Benih Kakao Andi Khaeruni; Tanza Nirmala; Waode Siti Anima Hisein; Gusnawaty Gusnawaty; Teguh Wijayanto; Gusti Ayu Kade Sutariati
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.25.3.388

Abstract

This study aimed to obtain endophytic bacterial isolates originated from healthy cacao plant, potential for plant-growth promoting of cacao seedlings. This study was carried out in the Phytopathology Laboratory Unit of the Plant Protection Department, Faculty of Agriculture, Halu Oleo University. This study was conducted using a completely randomized design (CRD) using ten isolates of endophytic bacteria from healthy cocoa plants as treatments, plus a control treatment. The experiment was conducted in a screenhouse using seed treatment and planted in seedling boxes, containing sterile rice-husk charcoal as a growing medium. The result showed that three endophytic bacteria tested (isolates 2RPR1, 2RWB2, and 5BRB3) were potential as plant growth-promoting of cocoa seedlings, because the isolates were able to increase seed germination up to 96.67%, relative growth rate up to 90-96.67%, increased plant height up to 47.85-67.17%, root dry weight up to 35.08-52.63%, and canopy dry weight up to 97.71-108.46%. The superiority of the three isolates were related to their abilities to fix nitrogen, dissolve phosphate, as well as to produce indole acetic acid. Keywords: cacao, endophytic bacteria, plant growth-promoting agent, seed viability
Perkembangan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tiga Varietas Padi Sawah yang Diinokulasi pada Beberapa Fase Pertumbuhan Andi Khaeruni; Muhammad Taufik; Teguh Wijayanto; Eko Aprianto Johan
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 10 No 4 (2014)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.04 KB) | DOI: 10.14692/jfi.10.4.119

Abstract

Bacterial leaf blight is an important disease of rice plant and could damage up to 50%. This study aimed to evaluate development of the bacterial leaf blight disease on three rice varieties which inoculated at various growth stage. The results of this study showed that IR64 variety which inoculated at seedling stage has shortest incubation period as well as disease severity i.e. 4.25 day after inoculation and 90%, respectively, while Cisantana variety which inoculated at generative stage showed the lowest of disease severity (< 40%). The highest number of panicles obtained on without inoculation treatment i.e an average of 10 panicles. Therefore growth stage and rice variety influenced to bacterial leaf blight disease development, the younger the plant infected, the faster the progression of the bacterial leaf disease. IR64 variety is highly susceptible to bacterial leaf blight disease. 
Ketahanan Berbagai Kultivar Padi Lokal terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Andi Khaeruni; Erwin Najamuddin; Teguh Wijayanto; Syair Syair
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 12 No 3 (2016)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.799 KB) | DOI: 10.14692/jfi.12.3.89

Abstract

Bacterial leaf blight disease caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae is an important rice disease in Indonesia, including in South East Sulawesi. The use of resistant varieties is one of the effective and environmentally friendly control strategies to suppress the disease. This study aimed to determine the level of resistance of some local rice varieties of South and Southeast Sulawesi against Xanthomonas oryzae pv. oryzae pathotypes IV, VIII and X. The study was conducted in a screen house involving 3 bacterial pathotypes and 11 local rice cultivars. Shearing method was used for inoculation of bacteria to leaf on vegetative and generative phases. Disease incidences were measured 3 weeks after inoculation, and the data was further used to determine the level of resistance of the tested rice cultivars. The results showed that incubation period of the disease was longer on Kelaca cultivar compared to other cultivars. On vegetative phase, this cultivar showed moderate resistant to pathotypes IV and X, and highly resistant to patotype VIII, whereas on the generative phase it showed moderate resistant to pathotypes IV and VII, and highly resistant to pathotype X. Therefore, Kelaca cultivar can be recommended for endemic areas of leaf blight in South and Southeast Sulawesi