Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Privacy Management of Facebook Users: A Study on Adolescents Living in West Jakarta Slums Andriyani, Esy; Mangun, Fatmala Kirana; Hendiastutjik, Healza Kurnia; Saidah, Musfiah; Hidayanto, Syahrul
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 8, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja memiliki kebutuhan untuk membentuk identitas dan diakui lingkungan sosialnya. Dalam hal ini, media sosial mengekstensi para remaja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, media sosial cenderung mendorong para remaja untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka secara terbuka. Media sosial tanpa disadari mengaburkan batas informasi yang dapat diungkapkan dan tidak. Sedangkan saat ini, pengelolaan data atau informasi pribadi menjadi tantangan besar yang harus dihadapi di era komunikasi digital. Hal ini pada gilirannya berdampak pada polemik pengelolaan privasi di media sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis dan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian konstruktivis untuk mempelajari pemahaman remaja dalam memperlakukan privasi dengan mengacu pada pengalaman unik dan spesifik dari setiap individu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja di pemukiman kumuh menggunakan Facebook sebagai media untuk memelihara pertemanan, membangun hubungan percintaan, dan wadah dalam mengekspresikan diri. Pemahaman mengenai informasi pribadi disikapi secara beragam sesuai keyakinan dan pengetahuan dari remaja. Selain itu, remaja di pemukiman kumuh secara umum belum memahami apa itu privasi dan bagaimana mengelola informasi pribadi di Facebook. Cara remaja di pemukiman kumuh dalam membuat aturan dan kontrol mengenai kepemilikan informasi pribadi mereka yaitu dengan memilih orang yang akan diceritakan mengenai informasi pribadinya sebagai upaya mengelola informasi pribadi mereka agar tidak mengalami pelanggaran aturan privasi. Temuan lainnya, remaja di pemukiman kumuh yang menutup akses informasi pribadinya di Facebook memiliki latar belakang pendidikan dan keterlibatan organisasi yang baik, penge-tahuan akan resiko dalam bermedia sosial, dan mendapatkan pengawasan langsung dari orang tua. Teenagers have a need to form an identity and be recognized by their social environment. In this case, social media caters the youth to meet these needs. However, social media tends to encourage teens to disclose their personal information. So-cial media unwittingly obscures the limits of information which can be disclosed or not. In this era of digital communication, managing data or personal information is a big challenge which must be faced. This in turn causes a polemic of privacy management on social media. This study uses a post-positivist paradigm and qualitative approach with constructivist research strategy to study the adolescents’ knowledge in managing their privacy by referring to the unique and specific experiences of each individual. Data of this study were collected by observation, semi-structured interviews, and documentation. The data which have been collected were analyzed using thematic analysis. The results showed that teenagers living in slums used Facebook as a medium to maintain friendships and build love relationships, and a place to express themselves. These teenagers addressed their personal information management in various ways according to their beliefs and knowledge. In addition, adolescents in slums generally do not understand what privacy is and how to manage personal information on Facebook. Teens in slums make rules and control the ownership of their personal information by selecting people who will be told about their personal information. These are their efforts to manage their personal information in or-der not to experience any violations of privacy rules. Other finding explained that the teenagers in slums who closed access to their personal information on Facebook had a good educational background and organizational participation, knowledge of risks on social media, and had direct supervision from parents.