Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Distribusi Bambu Apus (Giganthocloa apus) sebagai Spesies Invasif di Wilayah Barat Desa Wisata Nganggring Lereng Gunung Merapi, Kelurahan Girikerto, Kabupaten Sleman Bisma Yoga Herdananta; Sovia Wijayanti; Thaariq Rian Pribady; Lia Kusumaningrum
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetasi di Desa Wisata Nganggring, Sleman, Yogyakarta, memainkan peran penting dalam ekosistem, menyumbang pada berbagai proses ekologi. Bambu Apus (Gigantochloa apus), yang melimpah di daerah tersebut, memiliki peran ekologis dan nilai ekonomis. Namun, penelitian ini mengungkapkan bahwa Bambu Apus dapat menjadi spesies invasif, mempengaruhi keberagaman spesies dan pertumbuhan tanaman lainnya. Dengan menggunakan metode kuadrat, distribusi dan dampak bambu diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa Bambu Apus memiliki tingkat dominansi yang tinggi dengan nilai Indeks Nilai Penting (INP) mencapai 141,15%. Diperkirakan dedaunan bambu menciptakan penutupan tanah, menghambat pertumbuhan benih tanaman lain. Bambu Apus juga terbukti memiliki kemampuan reproduksi vegetatif yang kuat melalui rimpang atau rhizoma, menghasilkan koloni yang luas secara horizontal. Meskipun memiliki manfaat ekologis seperti penahan tanah dan pengaturan aliran air, keberadaan invasifnya mengakibatkan persaingan sumber daya, perubahan struktur tanah, dan potensi ancaman terhadap spesies lokal. Oleh karena itu, penanganan yang bijaksana dan kontrol ekosistem perlu diterapkan untuk memitigasi dampak negatif bambu invasif dan mempertahankan keseimbangan ekologi di Desa Wisata Nganggring.