Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kestabilan Lereng Tambang Terbuka Blok A Sisi Timur Daerah Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Baniarga Prabowo; Hendy Setiawan; I Gde Budi Indrawan
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v2i1.289

Abstract

Latar belakang: Tambang batubara di Indonesia secara umum menggunakan metode tambang terbuka pada tahap eksploitasi. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng di daerah penelitian berdasarkan metode klasifikasi massa batuan RMR dan GSI, menentukan tingkat kestabilan desain lereng berdasarkan metode kesetimbangan batas dan memberikan rekomendasi optimasi geometri desain lereng di daerah penelitian berdasarkan potensi keruntuhan dan nilai FK yang dihasilkan. Metode penelitian: Pada tahap penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data yang berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan sebagai pedoman peneliti adalah data geologi dan geoteknik daerah penelitian. Hasil penelitian: Berdasarkan klasifikasi massa batuan RMR dari data lima titik pemboran, didapatkan hasil bahwa batuan di lokasi penelitian termasuk dalam kategori II-III yaitu good rock – fair rock. Nilai GSI di daerah penelitian dikategorikan termasuk dalam intact rock – very blocky. Parameter geoteknik didapatkan dengan menggunakan metode back analysis dengan menggunakan pendekatan Generalized Hoek-Brown didapatkan UCS 1000 kPa, m 0,192161 , s 7,91279.e-5, a 0,561101. Berdasarkan analisis kinematika terhadap kelongsoran yang dapat terjadi didapatkan hasil bahwa terdapat potensi Wedge Sliding 6,65 % dan Toppling Sliding 3,13% . Kesimpulan: Hasil dari empat log bor menunjukkan bahwa Rock Mass Rating (RMR) daerah tersebut didominasi kategori II (dua) dengan interpretasi batuan baik dengan nilai perhitungan >60. Kondisi lereng saat penelitian dilakukan telah mengalami keruntuhan dan sebelum terjadi keruntuhan diasumsikan lereng labil. Mitigasi kestabilan lereng tambang terbuka dilakukan dengan cara membuat desain ulang lereng yang memiliki nilai faktor keamanan >1,25.